4. Relationship Relationship menunjukkan hubungan antara parameter teknik dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah dimodelkan dalam QFD. Hubungan tersebut merupakan dari tim pengembangan yang dapat bersifat
kuat, moderat, dan lemah atau tidak ada hubungannya. 5. Technical corelation
Technical correlation menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif cukup
kuat, negatif sangat kuat serta tidak ada hubuungannya. 6. Technical matrix
Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmar untuk
tujuan pengembangan kualitas produk.
3.6.2 QFD Fase II
11
Fase I merupakan tahap perencanaan produk dengan menggunakan tool house of quality. Fase II merupakan pengembangan desain berdasarkan part kritis
produk. Karakteristik part merupakan ukuran kinerja pada tahap fase II ini. Fase III merupakan tahap perencanaan manufaktur produk dimana yang menjadi
parameter kinerjanya adalah proses manufaktur produk itu sendiri. Fase IV merupakan perencanaan produksi dimana perencanaan operasi produksi yang
11
Ibid., hal. 311
Universitas Sumatera Utara
menjadi ukuran kinerjanya. Quality Function Deployment memiliki 4 fase seperti terlihat pada Gambar 3.6.
Performance measures SQCs
Product Planning House of Quality
Vo ice
o f
T h
e C
u st
o me
r Part Characteristics
Design Deployment Part Deployment
Performance measure technical importance
Part characteristics importance
Process parameters
Manufacturing planning Process Planning
Process parameters importance
Production operations
Production Planning Production Operations
Planning
Sumber: Lou Cohen 1995
Gambar 3.6 Four-Phase QFD Model
Langkah pertama pada fase II adalah pengembangan pohon fungsi seperti pada Gambar 3.6 terlihat bahwa pada produk total awal dibagi ke dalam sub
sistem, dan sub sistem dibagi lagi ke dalam part yang lebih kecil. Pada tahap ini, karakteristik yang terpenting pada setiap part adalah perhitungan. Hal ini akan
mendeskripsikan bagian-bagian kritis pada desain. Pengukuran termasuk hal yang terpenting yang efeknya adalah spesifikasi parameter untuk setiap part.
Pendekatan pohon fungsi adalah salah satu cara untuk mendapatkan karakteristik part. Tergantung pada teknologi yang paling berpengaruh dan
perancangan budaya dalam perusahaan yang bervariasi, metode lainnya juga harus digunakan dalam pengembangan part dan karakteristik part. Karakteristik part
terletak pada bagian atas Design Deployment Matrix. Mengestimasi dampak setiap karakteristik part pada pengukuran kinerja. Ukuran kinerja prioritas
bermacam-macam tergantung pada dampak perhitungan hubungan. Setiap
Universitas Sumatera Utara
hubungan dijumlahkan
dan menghasilkan
importance value
yang memprioritaskan karakteristik part. Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan
karakteristik part dan part akan ditentukan oleh kepuasan pelanggan, seperti yang terlihat pada Gambar 3.7.
Total Products
subsystem
Parts Part Characteristics
Sumber: Lou Cohen 1995
Gambar 3.7 Part Characteristics Deployment
3.7 Pembuatan Kuesioner