Identitas Etnis TINJAUAN PUSTAKA

33 dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan- hubugan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya. Dalam penelitian ini institusi yang akan difokuskan yaitu HIKMA Himpunan Keluarga Besar Mandailing yang dibentuk masyarakat Mandailing khususnya masyarakat yang tinggal di perantauan. HIKMA sebagai lembaga sosial masyarakat yang tebesar diantara perkumpulan-perkumpulan masyarakat Mandailing. Sehingga memiliki misi untuk menhimpun semua perkumpulan- perkumpulan Mandailing yang telah terbentuk dalam masyrakat baik berdasarkan marga, asal daerah dan nama kampung halaman menyatu menjadi satu yaitu Himpunan Keluarga Besar Mandailing. Sehingga masyarakat Mandailing tidak terpecah-pecah, namun bersatu dalam sebuah wadah institusi berbasi etnis yaitu HIKMA Himpunan Keluarga Besar Mandailing. Sesuai dengan salah satu tugas HIKMA Himpunan Keluarga Besar Mandailing yaitu menghimpun keluarga besar Mandailing untuk bersatu dalam rangka melestarikan adat budaya serta mengangkat harkat martabat keluarganya yaitu keluarga besar Mandailing.

2.3 Identitas Etnis

Identitas atau konsep diri didefenisikan sebagai keseluruhan pemikiran dan perasaan tentang dirinya sendiri sebagai objek. Identitas menyangkut seluruh aspek sosial dan budaya, jadi identitas sepenuhnya merupakan konstruksi sosial yang dibentuk berdasarkan proses sosialisasi. Singkatnya identitas adalah tentang diri dan sosial, tentang diri kita dan tentang relasi kita dengan orang lain. Identitas Universitas Sumatera Utara 34 bukanlah suatu hal yang paten yang kita miliki, melainkan suatu proses yang merupakan hasil dari proses sosial. Dan identitas sebagai produk sosial. Diri self akan mempengaruhi masyarakat melalui perilaku secara individual yang dengan demikian membentuk berbagai kelompok, organisasi, jaringan dan institusi. Menggunakan ide-ide dari interaksionis simbolik dari Geroge Herbert Mead, Jenkins dalam Anggraheni, 2009 berargumen bahwa identitas terbentuk melalui proses sosialisasi. Melalui proses ini orang belajar untuk membedakan persamaan dan perbedaan signifikan secara sosial antara mereka dengan orang lain. Identitas seseorang selalu dibentuk dalam hubungan dengan orang lain Anggraheni, 2009. Dengan menggunakan pendekatan interaksionisme simbolik, suatu fenomena dalam lingkungan sosial akan lebih mudah dipahami melalui defenisi individu atau interpretsi diri sendiri, orang lain dan bahkan situasi melalui identifikasi makna-makna yang diberikan aktor pada lingkungannya, untuk memahami mengapa melakukan sesuatu dengan cara mereka sendiri. Istilah etnis berasal dari bahasa yunani kuno, ethos yang berarti sejumlah orang berbeda yang tinggal dan bertindak bersama-sama. Identitas etnis merupakan bentuk spesifik dari identitas budaya. Identitas etnis bisa dilihat sebagai sebuah kumpulan ide tentang satu kepemilikan keanggotaan kelompok etnis Lubis, 2012. Hal ini menyangkut beberapa dimensi yaitu: 1. Identifikasi diri sendiri 2. Pengetahuan tentang budaya etnis tradisi, kebisaan, nilai dan perilaku 3. Perasaan mengenai kepemilikan pada kelompok etnis tertentu Universitas Sumatera Utara 35 Memiliki sebuah identitas etnis berarti mengalami sebuah perasaan memiliki pada suatu kelompok dan mengetahui sesuatu tentang pengalaman yang dibagi pada anggota kelompok. Setiap suku masing-masing memiliki identitas yang berbeda dan kategori kesukuan etnisitas sebagai klasifikasi orang-orang dalam konteks identitas umum yang paling dasar basic most general identity, yang ditentukan oleh asal dan latar belakang orang itu. Simbol ataupun atribut penting yang pada dasarnya mengidentifikasi etnisitas adalah faktor-faktor primordial seperti bahasa daerah, adat istiadat, nilai-nilai simbolik, agama dan teritorial. Setiap etnis memiliki identitas umum yang paling dasar yang membentuk kesamaan antara orang-orang dalam satu etnis tersebut. Identitas umum tersebut juga membentuk perbedaan dengan orang-orang di luar etnisnya dan identitas tersebut terlihat sehingga menciptakan sesuatu yang khas dan unik. Identitas merupakan hal yang dinamis dan beragam, artinya identitas bukanlah suatu hal yang statis, namun pada suatu saat bisa berubah. Sama halnya dengan identitas etnis yang bisa saja mengalami perubahan. Sehingga perlu adanya penguatan kelompok dalam mempertahankan identitas etnis, khususnya masyarakat Mandailing perantauan yang tinggal di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung. Setiap etnis memberi identitas kepada sekelompok orang tertentu sehingga mudah memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam masing-masing etnis tersebut paling tidak mampu untuk mengidentifikasi identitas dari masing-masing etnis tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Bahasa Universitas Sumatera Utara 36 yaitu adanya penggunaan bahasa yang mempunyai aksara tersendiri dari masing-masing etnis. 2. Pakaian dan penampilan Pakaian dan penampilan ini meliputi pakaian dan dandanan luar juga dekorasi tubuh yang cenderung berbeda-beda. 3. Makanan Dalam hal ini termasuk kebiasaan makan, cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan memakan makanan sering berbeda antara etnis yang satu dengan etnis yang lainnya. 4. Waktu dan kesadaran akan waktu Kesadaran akan waktu berbeda antara etnis yang satu dengan yang lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan sebagian lainnya merelatifkan waktu. 5. Penghargaan dan pengakuan Ini merupakan salah satu cara untuk mengamati suatu etnis dengan memperhatikan cara dan metode memberikan pujian bagi perbuatan- perbuatan baik dan keberanian. 6. Hubungan-hubungan manusia dan organisasi Hubungan-hubungan ini mengatur hubungan manusia dan hubungan- hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekuasaan dan kebijaksanaan 7. Nilai dan norma Universitas Sumatera Utara 37 Berdasarkan suatu sistem nilai yang dianutnya, suatu kelompok etnis menentukan norma-norma perilaku bagi masyarakat yang bersangkutan. Aturan ini berkenaan dengan berbagai hal, mulai dari etika kerja atau kepatuhan, atau kebolehan bagi anak-anak. 8. Rasa diri dan ruang kenyamanan yang dimiliki seseorang Identitas yang dimiliki seseorang atas dirinya bisa diekspresikan secara berbeda oleh kelompok etnis masing-masing. Beberapa kelompok etnis sangat terstruktur dan formal, sementara kelompok etnis lainnya lebih informal, dan beberapa kelompok etnis sangat tertutup tetapi ada juga budaya yang lebih terbuka dan berubah 9. Proses mental dan belajar Beberapa etnis menekankan aspek perkembangan otak ketimbang aspek lainnya sehingga orang dapat mengamati perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam cara orang-orang berfikir dan belajar.

2.4 Strategi Penguatan Identitas Etnis