72
perusahaan swasta yang bisa membantu penduduk dalam hal ekonomi. Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbesar yang tinggal di
kelurahan ini bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta.
4.1.6 Kondisi Sosial Budaya
Masyarakat yang tinggal di kelurahan ini adalah mayoritas berasal dari Etnis Mandailing sebanyak 19.353 jiwa 89,39, sehingga dalam
bermasyarakat mereka masih menggunakan adat istiadat Mandailing. Adat istiadat Mandailing dilaksanakan saat upacara-upacara pada saat acara-acara
adat seperti siluluton upacara duka cita dan siriaon upacara suka cita, prosesi pernikahan adat. Adat istiadat Mandailing dalam kelahiran anak, adat
istiadat yang dipakai dalam memecahkan konflik warga. Selain hal tersebut dapat juga dilihat dari hiburan-hiburan yang menunjukkan budaya yang
mereka miliki seperti gordang, suling, gong dan alat lainnya yang dipakai saat pesta.
Solidaritas masyarakat terbangun erat dengan adanya sistem sambatan yaitu semangat kegotongroyogan penduduk. Adapun jenis sambatan atau
semnagat kegotongroyongan penduduk yang ada di kelurahan ini antara lain : a. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam pemeliharaan
fasilitas umum dan fasilitas sosialprasarana dan sarana b. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam menjaga
ketertiban, ketentraman dan keamanan c. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam peristiwa
kematian
Universitas Sumatera Utara
73
d. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam menjaga kebersihan kelurahan
e. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam pemberantasan sarang nyamuk dan kesehatan lingkungan lainnya
f. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam penyelesaian konflik di setiap kelurahan oleh masyarakat sendiri
g. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam menolong keluarga tidak mampu dan fakir miskin di kelurahan
h. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam penanggulangan bencana
i. Kegiatan gotong royong atau sambatansejenisnya dalam pelaksanaan kegiatan bulan bakti gotong royong
Selain hal di atas bahkan masyarakat berinteraksi sehari-hari masih menggunakan bahasa daerah yaitu Bahasa Mandailing. Sehingga walaupun
mereka sebagai etnis pendatang yang merantau, tapi lingkungan dan masyarakatnya tetap merasakan hal yang sama dengan kampung asal mereka.
Kelurahan ini sangat di kenal sebagai salah satu pemukiman Etnis Mandailing yang masih tetap menggunakan adat istiadat, budaya serta pola hidup
masyarakat Mandailing. Dalam kehidupan sosial masyarakat Mandailing yang tinggal di
Kelurahan Bandar Selamat terdapat beberapa kegiatan adat istiadat yang tergolong masih aktif. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Universitas Sumatera Utara
74
Tabel 11 Komposisi Keaktifan Adat Istiadat yang ada di Kelurahan Bandar
Selamat No.
Adat Istiadat Keterangan
1. Adat istiadat dalam perkawinan
Aktif 2.
Adat istiadat dalam kelahiran anak Aktif
3. Adat istiadat dalam upacara kematian
Aktif 4.
Adat istiadat dalam memecahkan konflik warga Aktif 5.
Adat istiadat dalam menjauhkan bala penyakit dan bencana alam
Tidak ada
6. Adat istiadat dalam memulihkan hubungan
antara alam semesta dnegan manusia dan lingkungannya
Tidak ada
7. Adat
istiadat dalam
penanggulangan kemiskinan bagi keluarga tidak mampufakir
miskinterlantar Tidak ada
Sumber: Profil Kelurahan Bandar Selamat 2014
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa masyarakat Mandailing yang tinggal di kelurahan ini masih tetap melestarikan adat budaya mandailing, seperti
pelaksanaan adat istiadat pada acara-acara adat seperti siluluton upacara duka cita dan siriaon upacara suka cita, adat istiadat kelahiran anak, prosesi
pernikahan adat.
Universitas Sumatera Utara
75
4.2 Profil Informan 1. Informan pertama Lurah Kelurahan Bandar Selamat