selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi inti core competencies. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan”.
Fokus pada strategi merupakan salah satu kunci keberhasilan bisnis. Perusahaan yang berhasil dalam menerapkan kunci ini adalah perusahaan yang
memfokuskan semua perhatiannya untuk melayani kebutuhan pelanggan yang tidak disediakan oleh pesaing. Strategi ini berarti bahwa perusahaan memilih
target pasar tertentu dan fokus untuk melayani target pasar yang telah dipilihnya. Fokus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan selalu berusaha mencari
cara yang sulit untuk ditiru pesaing sehingga bersaing dengan seefektif mungkin.
2.3 Tipe – Tipe Strategi
Menurut Rangkuti 2013 strategi dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok yaitu strategi manajemen, startegi investasi, dan strategi bisnis. Strategi
manjemen ini adalah strategi yang dilakukan langsung oleh divisi manajemen dengan berorientasi pada pengembangan strategi secara lebih luas atau makro.
Misalnya adalah , strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan
sebagainya. Strategi investasi adalah strategi yang berfokus dalam hal investasi yang
dilakukan oleh suatu perusahaan . Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar,
Universitas Sumatera Utara
strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi investasi, dan sebagainya.
Strategi bisnis sering juga disebut dengan strategi bisnis fungsional karena strategi ini beriorentasi pada fungsi- fungsi kegiatan manajemen, misalnya
:strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi- strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.4 Manajemen Strategi
Menurut Wahyudi, manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan formulating, penerapan implementing, dan evaluasi evaluating
keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang Wahyudi, 1995 : 17.
Menurut Wahyudi dalam Winardi 1995 : 17, manajemen strategi memiliki manfaat atau keuntungan sebagai berikut :
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantuorganisasi beradaptasi pada perubahan- perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah di masa yang akan datang.
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Tujuan manajemen strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Hal ini juga
memungkinkan perusahaan membuat cara baru pada waktunya untuk mengambil keuntungan dari peluang baru dalam lingkungan dan mengurangi resikonya
karena telah mengantisipasinya terlebih dahulu. Tahapan- tahapan dalam manajemen strategi merupakan bagian- bagian
yang berinteraksi dari sebuah sistem keseluruhan dengan sebuah proses berkelanjutan. Adapun tahapan dalam manajemen strategi yaitu:
1. Mengidentifikasi tujuan dasar atau misi organisasi yang bersangkutan.
2. Nilai- nilai pribadi para penyusun strategi.
3. Mendeterminasi tujuan- tujuan keorganisasian spesifik dan sasaran-
sasaran.
4. Mengidentifikasi kekuatan- kekuatan keorganisasian dan kelemahan-
kelemahannya.
5. Identifikasi peluang- peluang strategi dan ancaman- ancaman.
6. Mengidentifikasi alternatif- alternatif strategi.
7. Membandingkan alternatif strategi.
8. Keputusan strategi.
9. Mengimplementasi keputusan strategi dan rencana- rencana.
Universitas Sumatera Utara
10. Tujuan evaluasi strategi dan kontrol pengawasan bersifat kritikal bagi
setiap rencana.
Manajemen Strategi memiliki tiga macam elemen utama, yaitu : 1.
Tahapan analisis strategi strategic analyze, dimana penyusun strategi
berupaya untuk memahami posisi strategi organisasi yang bersangkutan.
2. Pilihan strategi strategic choice, berhubungan dengan perumusan
berbagai macam arah tindakan, evaluasi dan pilihan antara mereka.
3. Implementasi strategi strategic implementation, berhubungan dengan
merencanakan bagaimana pilihan strategi dapat dilakukan. 2.5 Formulasi Strategi
Formulasi strategi merupakan pemilihan segala kegiatan atau aktivitas yang memiliki kaitan dengan pencapaian tujuan. Terdapat beberapa
tahapan dalam formulasi strategi yaitu menentukan visi dan misi, analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal, dan menentukan strategi
alternatif.
2.5.1 Menentukan Visi dan Misi
Visi merupakan suatu harapan atau impian mengenai keadaan masa mendatang yang ingin diwujudkan oleh perusahaan. Visi ini sendiri dapat
terwujud dengan baik jika semua lapisan personel di dalam perusahaan mulai dari lapisan yang paling atas sampai bawah menanamkan dalam
benaknya untuk berusaha meraih cita-cita perusahaan tersebut Umar 2005
Universitas Sumatera Utara
: 23. Visi tersebut biasanya singkat kalimatnya dan praktis agar perusahaan lebih mudah menjalankannya.
Misi adalah penjabaran dari visi agar visi lebih mudah dipahami oleh seluruh staf perusahaan. Misi merupakan sebuah deskripsi alasan bagi
eksistensi suatu organisasi, yang mencerminkan tujuan fundamentanya Winardi 1997 : 117. Dalam hal ini, misi merupakan prinsip yang
mengarahkan proses perumusan tujuan dan strategi perusahaan ataupun organisasi.
Banyak perusahaan menetapkan landasan dasar keberadaannya melalui pernyataan misi perusahaan. Misi tersebut sering dipandang
sebagai mata rantai antara melakukan fungsi sosial dan tujuan yang khas dari organisasi itu. Jadi, misi ini dapat dipergunakan sebagai legitimasi
adanya keberadaan suatu organisasi ataupun perusahaan. Jika misi perusahaan dilakukan dengan efektif maka akan menjadi suatu hal yang
dapat menunjukkan citra dan ciri khas perusahaan tersebut. Batasan misi dapat berbentuk luas, sempit, dan bahkan dapat
berupa pemberitahuan semata mengenai cita- cita besar namun hanya sebagian kecil yang tercapai. Luas sasaran misi itu sendiri haruslah
menjadi pertimbangan bagi strategi perusahaan agar tugas dan misi dapat terjamin pelaksanaannya. Perusahaan juga harus membuat sasaran tertentu
yang dapat dipergunakan sebagai penentu keberhasilan suatu misi.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Menurut Situmorang 2008, Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara
normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Cakupan dari analisis lingkungan internal yaitu :
1. Sumber Daya Resources Sumber daya manusia bersifat khusus sehingga yang dibutuhkan
perusahaan dari sumber daya ini hanyalah kemampuan skill, pemikiran ataupun ilmu pengetahuan yang ada serta keterampilan.
2. Kapabilitas Capability Merupakan bagian- bagian sumber daya yang memaparkan tugas
dan kegiatan organisasi secara integratif. 3.
Kompetisi Inti Core Competence Kumpulan keterampilan dan teknologi yang memungkinkan suatu
perusahaan menyediakan manfaat khusus bagi konsumen dan pelanggan. Aspek internal perusahaan meliputi aspek pemasaran, aspek teknis dan
teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek manajemen, aspek sistem informasi dan aspek keuangan.
Menurut Umar 2005 , Lingkungan eksternal adalah kondisi- kondisi di luar perusahaan yang bersifat dinamis dan tidak dapat
dikendalikan. Kondisi-kondisi yang dimaksud yaitu kondisi yuridis formal, kondisi birokrasi, iklim politik, situasi ekonomi, sistem nilai masyarakat,
Universitas Sumatera Utara
perkembangan teknologi, situasi persaingan bisnis, serta lingkungan hidup lainnya kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Lingkungan eksternal menurut Situmorang 2008 terdiri dari : 1. Lingkungan Umum
Merupakan suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas
dan faktor- faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Faktor- faktor tersebut diantaranya faktor ekonomi, faktor
sosial, faktor politik dan hukum, faktor teknologi, faktor demografi. 2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah klasifikasi dari lingkungan eksternal yang memiliki output berupa komponen- komponen secara normal dengan
adanya implikasi yang lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.
Selanjutnya Hitt 2001:50 mendeskripsikan mengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal sebagai berikut :
1. Lingkungan Eksternal perusahaan dibagi dalam tiga wilayah utama,
yaitu : A.
Lingkungan Umum Lingkungan Umum adalah sekumpulan elemen- elemen dalam
masyarakatyang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan-perusahaanyang ada di dalamnya Hitt, 2001 : 50. Elemen- elemen tersebutdikelompokkan ke dalam enam segmen lingkungan, yaitu:
a. Segmen Demografis, berkaitan dengan ukuran populasi, struktur
usia,distribusi geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan. b.
Segmen Ekonomi, merujuk ke hakikat dan arah ekonomi di mana suatuperusahaan bersaing atau akan bersaing.
c. Segmen PolitikHukum, suatu arena di mana organisasi dan
kelompok- kelompok yang berkepentingan bersaing untuk sumber daya yang diinginkan, dan terdapat pengawasan terhadap badan-
badan hukum dan undang- undang yang mengatur interaksi di antara bangsa- bangsa.
d. Segmen Sosiokultural, berkaitan dengan sikap- sikap dan nilai
cultural suatu masyarakat. e.
Segmen Teknologi, meliputi institusi- institusi dan aktivitas- aktivitas yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan
menerjemahkan pengetahuan itu ke output, produk, dan materi- materi baru.
f. Segmen Global, meliputi pasar global baru yang relevan, pasar
global yang sedang berubah, peristiwa- peristiwa politik internasional yang penting, dan karakteristik kultural dan
institusional yang menentukan pasar global.
Universitas Sumatera Utara
B. Lingkungan Industri
Lingkungan Industri adalah serangkaian faktor- faktor ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas
persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Secara
keseluruhan, interaksi di antara lima faktor ini menempatkan suatu posisi dalam suatu industri, di mana perusahaan dapat secara menguntungkan
mempengaruhi faktor- faktor itu, atau di mana perusahaan itu dapat dengan sukses mempertahankan diri dari pengaruh- pengaruh mereka.
Semakin besar kapasitas perusahaan untuk lebih mempengaruhi lingkungan industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk
menghasilkan laba di atas rata- rata Hitt, 2001 : 50-52. C.
Lingkungan Pesaing Lingkungan Pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan
yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Analisis pesaing dilakukan dengan penuh semangat oleh perusahaan- perusahaan
yang bersaing dalam sebuah industri dengan hanya sedikit perusahaan yang memiliki kapabilitas yang relatif seimbang Hitt, 2001 : 83.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan Internal terdiri dari tiga aspek- aspek internal, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
A. Sumber Daya
Sumber daya adalah input- input dalam proses produksi perusahaan,seperti misalnya peralatan modal, keahlian pegawai individual, hak paten,
keuangan, dan manajer yang berpengalaman Hitt, 2001 : 23. Sumber daya dapat berwujud, sementara sebagian sumber daya lainnya tidak
berwujud : a.
Sumber daya berwujud tangible assets adalah aktiva- aktiva yang dapat dilihat dan dapat diukur Hitt, 2001 : 110. Sumber daya
berwujud terdiri atas empat jenis, yaitu : 1.
Sumber daya Keuangan, yaitu kapasitas perusahaan untuk meminjam dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
dana internal. 2.
Sumber daya Organisasi, yaitu struktur pelaporan formal perusahaan dan perencanaan formalnya, sistem control dan
sistem koordinasi. 3.
Sumber daya Fisik, yaitu kecanggihan, lokasi pabrik, peralatan perusahaan dan akses ke bahan mentah.
4. Sumber daya Teknologi, yaitu persediaan teknologi, seperti hak
paten, hak cipta, merek dagang dan rahasia dagang. b.
Sumber daya tidak berwujud intangible assets adalah aktiva- aktiva yang berurat akar dalam sejarah perusahaan dan telah
Universitas Sumatera Utara
terakumulasi sepanjang waktu Hitt, 2001 : 111. Sumber daya tidak berwujud terdiri atas tiga jenis, yaitu :
1. Sumber daya Manusia, yaitu ilmu pengetahuan, kepercayaan,
kapabilitas manajerial dan rutin organisasi. 2.
Sumber daya Inovasi, yaitu gagasan, kapabilitas saintifik dan kapasitas untuk melakukan inovasi.
3. Sumber daya Reputasi, yaitu reputasi dengan para pelanggan,
nama merek, persepsi terhadap kualitas, daya tahan, reliabilitas produk dan reputasi dengan para supplier.
B. Kapabilitas
Kapabilitas adalah kapasitas perusahaan untuk menggunakan sumberdaya yang diintegrasikan dengan tujuan untuk mencapai tujuan akhir yang
diinginkan Hitt, 2001 : 112. Perusahaan harus menciptakan dan mengeksploitasi peluang- peluang eksternal dan mengembangkan
keunggulan dengan daya tahan yang baik ketika digunakan dengan wawasan dan ketangkasan. Dengan kapabilitas suatu perusahaan mampu
menciptakan dan mengeksploitasi peluang- peluang eksternal dan keunggulan tersebut.
C. Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah sumber daya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan, melebihi para pesaingnya.
Kompetensi inti membedakan perusahaan secara kompetitif dan
Universitas Sumatera Utara
merefleksikan kepribadiannya. Tidak semua sumber daya dan kapabilitas perusahaan adalah aktiva- aktiva strategis, yaitu aktiva- aktiva yang
memiliki nilai kompetitif dan berpotensi untuk menjadi sumber keunggulan kompetitif. Sebagian sumber daya dan kapabilitas mungkin
tidak kompeten, karena mewakili area- area kompetitif perusahaan yang lemah dibandingkan dengan para pesaingnya sehingga dapat menghambat
atau mencegah pengembangan kompetensi inti perusahaan.
2.5.3 Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM yang dikutip dari
www.Depkop.go.id 26 Januari : 09.00 : 1.
Pengertian UMKM a.
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
mikro sebagaimana diatur dalam undang- undang ini. b.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
undang- undang ini.
Universitas Sumatera Utara
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang- undang ini.
2. Kriteria
No Uraian
Kriteria Aset
Omset 1
Usaha Mikro Max 50 Jt
Max 300 Jt 2
Usaha Kecil 50 Jt – 500 Jt
300 Jt – 2,5 M 3
Usaha Menengah 500 Jt – 10 M
2,5 M – 50 M
2.5.4 Menentukan Strategi Alternatif
Ada 7 jenis Strategi Alternatif menurut Situmorang 2008 yaitu : 1.
Strategi Integrasi a.
Integrasi ke depan, yaitu strategi yang arahnya untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer.
b. Integrasi ke belakang, yaitu strategi yang berusaha merujuk pada
kepemilikan atau kendali yang lebih besar berasal pada perusahaan pemasok.
Universitas Sumatera Utara
c. Integrasi horizontal, yaitu integrasi yang mengutamakan strategi dalam
mencari kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas perusahaan pesaing.
2. Strategi Intensif
a. Penetrasi pasar, merupakan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar
untuk produk atau jasa yang sudah tersedia sebelumnya di pasar baik dalam memberikan promosi maupun menambah iklan atau publisitas.
b. Pengembangan pasar, merupakan proses pengenalan produk maupun
jasa yang telah ada sebelumnya menuju wilayah yang baru dan belum terjangkau.
c. Pengembangan produk, yaitu upaya meningkatkan penjualan dengan
membuat inovasi atau mengubah produk ataupun jasa yang telah ada. 3.
Strategi Diversivikasi a.
Diversivikasi konsentrik, ialah mengangkat jumlah produk atau jasa yang telah dimodifikasi dan memiliki keterkaitan secara luas, dengan
kata lain strategi melebarkan sayap usaha dengan inovasi yang baru. b.
Diversivikasi horizontal, merupakan upaya menambah produk atau jasa yang baru dengan tidak memiliki kaitan kepada pelanggan.
c. Diversivikasi konglomerat, menambah produk atau jasa dimana
perusahaan membuka cabang baru atau anak perusahaan yang bergerak dalam menghasilkan produk atau jasa yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
4. Strategi Defensif
a. Usaha patungan, merupakan upaya yang dilakukan jika ada beberapa
perusahaan membentuk mitra usaha untuk membuat suatu peluang. b.
Penghematanpenciutan, terjadi jika organisasi berupaya untuk melakukan penghematan biaya untuk mengangkat penjualannya dan
mendapatkan laba untuk memperkuat kompetisi khas mendasar dari organisasi.
c. Divestasi, merupakan peningkatan modal untuk investasi strategi
selanjutnya. d.
Likuidasi, menjual seluruh aset peusahaan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar pada perusahaan sehingga kemungkinan besar operasi
perusahaan berhenti. e.
Strategi kombinasi, organisasi mengusahakan kombinasi dari berbagai strategi yang ada secara simultan dan membawa resiko yang besar jika
dilakukan terlalu jauh. 5.
Strategi Adaptif a.
Strategi Protektor, merupakan suatu usaha peeusahaan dalam membuat inovasi dan penemuan baru serta membentuk peluang pasar yang baru.
b. Strategi Penganalisis, adalah upaya menganalisa ide baru yang
dilakukan perusahaan sebelum memasuki suatu bisnis. c.
Strategi Reaktor, suatu usaha perusahaan dalam hal membuat perubahan jika ada tekanan yang datang dari lingkungannya.
Universitas Sumatera Utara
6. Merger dan Leverage Buyout
a. Akusisi dan merger, merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk
melakukan strategi. Akusisi terjadi jika perusahaan besar membeli perusahaan yang lebih kecil dan merger terjadi jika dua perusahaan
yang hampir sama bersatu membentuk suatu perusahaan. b.
Leverage buyout, membuat korporasi menjadi milik perseorangan akibat dari pembelian saham keseluruhan untuk menghindari
pengambilalihan paksa dan penjualan saham dilakukan untuk menambah modal usaha.
7. Strategi Michael Porter
a. Strategi keunggulan biaya, strategi yang dilakukan dalam gabungan
diferensiasi dengan upaya efisiensi segala bentuk biaya yang ada di perusahaan. Resiko strategi ini adalah kemungkinan pesaing untuk
meniru strategi ini b.
Strategi diferensiasi, strategi dengan tingkat pembedaan dan tidak menjamin keunggulan bersaing, dikatakan sukses jika fleksibilitas
produk yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah. c.
Strategi Fokus, merupakan strategi yang memusatkan perhatian pada pelanggan tertentu dan melayani segmen pasar yang lebih kecil dengan
hati-hati. Strategi ini dikatakan sukses tergantung pada potensi pertumbuhan yang baik dan segmen industri yang ukurannya memadai.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Analisis Matriks Strength Weakness Opportunity Threats
SWOT singkatan dari Strength kekuatan, Weakness kelemahan, Opportunity peluang, Threats tantangan. Analisis SWOT berisi evaluasi faktor
internal berupa kekuatan dan kelemahannya dan faktor eksternal berupa peluang dan tantangan. Strategi yang dipilih harus sesuai dan cocok dengan kapabilitas
internal perusahaan dengan situasi eksternalnya. a.
Strengths Kekuatan Yang dimaksud dengan kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan
termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan
keunggulan komperatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan
sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani
oleh satuan usaha yang bersangkutan. b.
Weaknesses Kelemahan Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu
satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius
bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki atau tidak dimiliki,
kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminatioleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan
yang kurang memadai. c.
Opportunities peluang Merupakan situasi utama yang mendukung didalam lingkungan
perusahaan, dan Opportunities berasal dari satu sumber. Yang dapat memberikan gambaran mengenai Opportunities adalah identifikasi segmen
pasar sebelumnya, perubahan atau keadaaan yang teratur, perubahan teknologi dan perbaikan hubungan dengan pembeli atau penjual.
d. Threats Ancaman
Merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor- faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan suatu satuan bisnis jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa
sekarang maupun di masa depan. Memahami pokok-pokok peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan akan sangat membantu para manager
mengidentifikasi pilihan yang realistis dari antar strategi yang tersedia. landasan kedua dalam analisis SWOT dengan mengidentifikasi Strengths
Kekuatan dan Weakness Kelemahan. Analisis SWOT banyak digunakan oleh perusahaan yang sedang
berkembang untuk menentukan ke arah mana bisnis perusahaan akan beroperasi, tujuan utama perusahaan dan bagaimana cara menuju ke arah tujuan dan indicator
Universitas Sumatera Utara
apa yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam mewujudkan misi dan visinya. Hasil dari analisis SWOT ini akan memetakan posisi perusahaan
terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran- sasaran organisasi selama 3-5
tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stakeholder
Situmorang 2008 : 253.
Apabila eksternal dan internal telah dirangkum maka akan dipetakanlah hasil analisis matriks posisi perusahaan dengan cara berikut :
a. Sumbu horizontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan
sumbu vertikal y menunjukkan peluang dan ancaman. b.
Posisi perusahaan ditentukan dengan analisis sebagai berikut c.
Kalau peluang lebih besar daripada ancaman makanilai y0 dan sebaliknya ancaman lebih besar dari pada peluang maka nilai y 0.
d. Kalau kekuatan lebih besar dari kelemahan makan x 0 dan sebaliknya
apabila kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x 0.
Universitas Sumatera Utara
Diagram 2.1 Analisis SWOT
KuadranIII : Kuadran I :
Strategi turn –around Strategi Agresif
KuadranIV : Kuadran II : Strategi defensif Strategi Diversifikasi
Sumber: Situmorang 2008:265
Kuadran I 1.
Merupakan posisi yang sangat menguntungkan 2.
Perusahaan mempunyai kekuatan dan peluang sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal
Kuadran II 1.
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya
2. Perusahaan- perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan
kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang 3.
Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.
Eksternal Faktor EVE
Internal Faktor
Universitas Sumatera Utara
Kuadran III Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya
lemah. Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal fokus strategi perusahaan pada posisi seperti ini ialah
meminimalkan kendala- kendala internal perusahaan. Kuadran IV
1. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan
2. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber
daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan metode analisis kualitatif. Menurut Juliandi 2013 penelitian kualitatif adalah
penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk memahami suatu fenomena atau permasalahan tertentu. Sedangkan, penelitian dengan metode deskriptif
adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu variabel secara mandiri.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada usaha Family Doorsmeer di Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Nagahuta Kecamatan Siantar Simarimbun
Pematangsiantar. Usaha Family Doorsmeer ini berada tepat pada arus atau jalur lintas Sumatera menuju Parapat.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan observasi
langsung dilapangan, wawancara langsung dengan pemilik doorsmeer. Data primer menyangkut data pemilik, data tenaga kerja dan data lainnya. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen- dokumen doorsmeer, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara