Pengukuran tingkat pengetahuan Pengetahuan remaja tentang IMS

e. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional. f. Usia Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikiranya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.

4. Pengukuran tingkat pengetahuan

Menurut Arikunto 2010, pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau menggunakan angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin di ukur atau di ketahui dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatanya Arikunto, 2010. Pengetahuan tentang IMS dalam penelitian ini dapat diukur dengan menggunakanan pertanyaan obyektif, seperti pertanyaan pilihan ganda, betul salah dan pertanyaan menjodohkan disebut pertanyaan obyektif karena pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai. Pertanyaan pilihan betul salah digunakan untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaianya akan lebih cepat Arikunto, 2010. Menurut Riwidikdo 2013 mendeskripsikan gambaran tingkat pengetahuan dengan perhitungan sebagai berikut dengan membagi skor menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup, kurang. a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh x mean + 1 SD b. Cukup : Bila nilai responden mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh x mean -1 SD Sedangkan menurut Riwidikdo 2013 apabila dikategorikan dalam 5 kategori menjadi sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang maka ketentuan parameter yang digunakan: a. Sangat Baik : Bila x mean + 1,5 SD b. Baik : Bila mean + 0,5 SD x mean+ 1,5 SD c. Cukup : Bila mean – 0.5 SD x mean + 0,5 SD d. Kurang : Bila mean – 1.5 SD xmean - 0,5 SD e. Kurang Sekali : Bila x mean – 1.5 SD Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 kategori untuk tingkat pengetahuan, yaitu baik, cukup dan kurang Riwidikdo, 2013.

5. Pengetahuan remaja tentang IMS

Hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia SKRRI, 2007 pengetahuan remaja tentang IMS salah satunya yaitu HIVAIDS, pengetahuan remaja tentang cara paling penting untuk menghindari infeksi HIV masih terbatas, hanya 14 remaja perempuan dan 95 remaja laki- laki menyebutkan pantang berhubungan seks, 18 remaja perempuan dan 25 remaja laki-laki menyebutkan menggunakan kondom serta 11 remaja perempuan dan 8 remaja laki-laki menyebutkan membatasi jumlah pasangan sebagai cara menghindari HIV dan AIDS SKRRI, 2007 dalam BKKBN, 2012. Survei Demografi Kesehatan Indonesia SDKI tentang pengetahuan remaja usia 10 sampai 19 tahun mengenai HIVAIDS dan cara untuk mengurangi resiko tertular penyakit tersebut. Secara keseluruhan 67 perempuan dan 63 laki-laki mengatakan bahwa HIVAIDS dapat dicegah dengan menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual. Cara lain untuk mencegah HIVAIDS adalah membatasi hubungan seksual dengan satu pasangan, metode ini diketahui oleh 46 perempuan dan 59 laki-laki SDKI, 2012. Berdasarkan penelitian Rofiq 2009 di Sekolah Menengah Kejuruan Bogor, dari 103 responden didapatkan hasil tingkat pengetahuan hasil terbanyak diperoleh kategori tinggi variable pengertian IMS 52.4, jenis-jenis IMS 55.3, cara penularan IMS 73.8, faktor resiko terkena IMS 68.0. Sedangkan tingkat pengetahuan sedang diperoleh pada akibat yang ditimbulkan oleh IMS 56.3 dan cara pencegahan IMS 48.5 dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah Rofiq, 2009.

6. Penelitian terkait