karena hubungan seksual yang tidak terlindung. Kejadian penyakit radang panggul semakin meningkat berkaitan dengan semakin bebasnya
hubungan seksual pranikah pada remaja. Komplikasi penyakit radang panggul dapat berupa penyakit menahun dengan keluhan yang tidak
pernah sembuh, terjadinya timbunan nanah dalam alat genitalia bagian dalam abses saluran telur dan indung telur Ayu, 2009.
5. Pencegahan Infeksi Menular Seksual
Meningkatnya permasalahan remaja terkait IMS ditandai dengan bertambahnya penderita HIVAIDS. Sekolah dapat dijadikan sarana untuk
membekali diri dengan pengetahuan dan kemampuan dalam melindungi diri dari IMS. Promosi kesehatan perlu diberikan dalam masyarakat
khususnya pada anak usia sekolah Maulana, 2009. Strategi promosi kesehatan di sekolah salah satunya peer educator atau pendidik teman
sebaya yang secara khusus mengikuti pelatihan sebagai bekal sehingga dapat mempengaruhi perubahan perilaku anggota kelompok mereka. Peer
education mempunyai aspek positif mendorong remaja mendidik orang lain dari pengaruh teman sebaya John, 2006.
Dalam garis besarnya usaha-usaha pencegahan dijalankan dengan cara sebagai berikut menurut Muhajir 2007, pencegahan terhadap IMS
yaitu: tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, melakukan kegiatan yang positif, agar remaja dapat mengalihkan keinginan untuk
melakukan hubungan seksual, mencari informasi yang benar dan sebanyak mungkin tentang risiko IMS, mengendalikan diri dengan pendidikan
agama, tidak malu untuk bertanya dan mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan prilaku seksual dengan keluarga, atau guru dan
menghindari penggunaan narkoba terutama dengan pemakaian secara
bersamaan dengan suntikan Muhajir, 2007.
Menurut Depkes RI cara pokok untuk pencegahan penularan antara lain, memilih untuk tidak melakukan hubungan seks pranikah, saling setia
dengan pasanganya, menggunakan pelindung kondom secara konsisten dan benar, tolak penggunaan NAPZA, jangan pakai jarum suntik bersama
Depkes RI, 2007.
6. Infeksi Menular Seksual Dalam Perspektif Islam
Perilaku selama berpacaran yang menjurus pada perilaku seksual pranikah mengkhawatirkan banyak pihak. Perilaku seks yang tidak sehat
ini tentu berimplikasi pada hal lain, seperti IMS dan juga kehamilan yang tidak diinginkan. Perilaku seksual pranikah ini bertentangan dengan nilai
dan norma, baik agama maupun sosial kemasyarakatan. Tidak ada satu agama pun yang memperbolehkan perilaku ini. Islam khususnya tidak
mengenal pacaran, bentuk pacaran dari saling berpandagan sampai berciuman sudah merupakan tindakan yang mendekati zina. Rasulullah
menghimbau umatnya untuk menjauhi zina, antara lain dengan menjatuhkan pandangan dari lawan jenis Firmiana, 2012.
Perilaku seksual pranikah jika dinilai secara hukum Islam maka perbuatan tersebut termasuk perbuatan zina yang dilarang oleh Allah
SWT. Al Qur’an telah menjelaskan dalam surat al-isra’:32 yang artinya
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya itu adalah sesuatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk
” Mauliddiana, 2013. Dalam pandangan Islam IMS adalah penyakit kelamin karena perbuatan
zina, Rasulullah SAW bersabda “Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri, maka mereka sudah menghalalkan siksaan Allah
atas mereka sendiri ” HR.Al-Tabrani dan Al-Hakim Hamidy, 2004.
Perilaku seksual pranikah sangat beresiko terkena IMS, dampak yang akan dirasakan oleh remaja akibat IMS salah satunya bisa
menyebabkan kemandulan, dan bisa mengakibatkan komplikasi radang panggul Ayu, 2009. Cara paling efektif untuk mencegah penularan IMS
yaitu jangan berganti pasangan seksual. Dan dibarengi dengan kesehatan jiwa dan agama, karena salah satu ciri jiwa yang sehat adalah kemampuan
seseorang untuk mengendalikan diri dari hawa nafsu Hamidy, 2004.
7. Kerangka Teori