46
BAB IV METODE PENELITIAN
Sebuah  penelitian  mengandung  metode  yang  harus  dilalui  sebagai  syarat dalam penelitian. Pada bab ini menguraikan beberapa cara pelaksanaan penelitian
dengan  menyajikan  metode-metode  yang  digunakan  serta  teknik  analisis  untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
A. Desain Penelitian
Penelitian  ini  bersifat  kuantitatif,  dengan  menggunakan  metode deskriptif  yaitu  suatu  penelitian  yang  bertujuan  untuk  mendapatkan
informasi  mengenai  pengetahuan  remaja  SMA  Al-Asiyah  terhadap  IMS dengan  menggunakan  desain  cross  sectional  dimana  data  dikumpulkan
pada satu waktu tertentu. Tujuanya untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja  tentang  IMS  dengan  cara  mengajukan  pertanyaan  melalui
kuesioner  yang  akan  dijawab  oleh  siswa-siswi  di  SMA  Al-Asiyah Cibinong-Bogor.
B. Tempat dan Waktu
Lokasi  penelitian  di  lakukan  di  SMA  Al-Asiyah  Cibinong  Kabupaten Bogor  yang  beralamat  di  Jl.Raya  Jakarta-Bogor  Pabuaran  Cibinong-Bogor.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18-21 April 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan diukur oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya
Hastono,  2010.  Menurut  Notoatmodjo  2010,  populasi  adalah keseluruhan  obyek  penelitian  atau  obyek  yang  diteliti.  Populasi  dalam
penelitian ini adalah seluruh siswai SMA Al-Asiyah Cibinong. Populasi penelitian ini terdiri dari 171 siswa, populasi dalam penelitian ini adalah
siswa yang termasuk kedalam kelompok remaja tengah dan remaja akhir yaitu siswa kelas X, XI dan XII.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh  populasi,  atau  dapat  mewakili  seluruh  populasi  yang  diteliti
Notoatmodjo,  2010.  Menurut  Hastono  2010,  sampel  adalah  sebagian populasi  yang  ciri-cirinya  diselidiki  atau  diukur.  Besar  sampel  yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan rumus besar solvin. =
� + ��
Keterangan  : n = Sampel
N = Populasi e = Perkiraan tingkat kesalahan
Maka besar sampel yang dihasilkan adalah:
= 7
+ 7 . 5
n =
.4
= �� �
Dengan perkiraan tingkat kesalahan 5, maka jumlah sampel yang diperoleh  dari  rumus  di  atas  berjumlah  sekitar  120  orang.  Untuk
menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai cadangan maka peneliti menambahkan 10  dari jumlah sampel minimal. Jadi total sampel
dalam penelitian ini adalah 132 responden. Teknik  pengambilan  sampel  menggunakan  teknik  disproporsional
stratified  sampling,  yaitu  teknik  pengambilan  sampel  dengan  populasi yang memiliki strata atau tingkatan dengan jumlah sampel yang diambil
dari setiap strata jumlahnya sama tidak sebanding dengan jumlah populasi dengan  proporsi  sampel  disetiap  strata  Siregar,  2013.  Pengambilan
sampel dilakukan dengan membagi strata tiap tingkatan
Tabel 4.1
Pembagian Strata Berdasarkan Tingkatan Strata
Anggota Populasi
Jumlah Sampel orang
IPA   X 23
22 IPS   X
24 22
IPA  XI 30
22 IPS  XI
30 22
IPA XII 32
22 IPA XII
32 22
Jumlah 171
132
Pengambilan  sampel  dalam  penelitian  ini  mengacu  pada  kriteria inklusi, sebagai berikut:
a. Siswa siswi SMA Al-Asiyah Cibinong
b. Bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi a.
Tidak hadir saat penelitian Izin Sakit.
D. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian  ini  adalah  kuesioner  tertutup  yaitu  kuesioner  yang  hanya menyediakan  dua  jawabanalternatif    benar  dan  salah  Notoatmodjo,
2010. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian,  yaitu bagian pertama A berisi tentang karakteristik responden dan bagian kedua B
berisi pertanyaan tentang pengetahuan IMS. 1.
Kuesioner A berisi tentang karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia dan sumber informasi. Untuk pengisian jenis kelamin,
usia dan sumber informasi diisi dengan memberikan tanda check list pada borang yang paling sesuai dengan responden.
2. Kuesioner  B  berisi  30  pertanyaan  tentang  pengetahuan  IMS  yang
terdiri dari 18 pertanyaan positif dan 12 pertanyaan negatif. Menurut Siregar  2013  pertanyaan  positif  dinilai  dengan  skala  Guttman,
yaitu  1  untuk  jawaban  benar  dan  0  untuk  jawaban  salah,
sedangkan  pertanyaan  negatif  dinilai  dengan  skala  Guttman,  yaitu 0 untuk jawaban benar dan 1 untuk jawaban salah.
Pernyataan-pernyataan  mengenai  pengetahuan  IMS  diambil  dan dimodifikasi dari kuesioner yang digunakan oleh Rofiq 2009 mengenai
tingkat pengetahuan remaja kelas 1 dan 2 tentang infeksi menular seksual di  SMK  Bogor  2009.  Instrumen  penelitian  yang  digunakan  dalam
penelitian  ini  dikembangkan  oleh  peneliti  melalui  tinjauan  pustaka kemudian dibuat item-item pernyataan beserta skala pengukuranya. Kisi-
kisi instrument penelitian tingkat pengetahuan remaja tentang IMS terdiri dari  variabel  karakteristik  responden  dan  pengetahuan  IMS  dengan
indikator definisi, jenis, cara penularan, tanda dan gejala, faktor resiko, komplikasi dan pencegahan terdiri dari:
1. Variabel  karakteristik  responden  terdiri  dari  3  soal  usia,  jenis
kelamin, dan sumber informasi kesehatan reproduksi. 2.
Variable pengetahuan tentang IMS terdiri dari indikator definisi IMS 4  soal  dengan  pernyataan  positif  terdapat  di  nomer  1,2  dan
pernyataan negatif 3,4, jenis-jenis IMS 4 soal dengan pertanyaan positif  terdapat  di  nomer  5,7,8  dan  pertanyaan  negatif  6,  cara
penularan IMS 4 soal pertanyaan positif terdapat di nomer 9,10 dan pertanyaan  negatif  11,12,  tanda  dan  gejala  5  soal  dengan
pertanyaan  positif  terdapat  di  nomer  13,15,16  dan  pertanyaan negatif 14,17, faktor resiko IMS 4 soal dengan pertanyaan positif
terdapat  di  nomer  20,21  dan  pertanyaan  negatif  18,19, komplikasi IMS 4 soal dengan pertanyaan positif terdapat di nomer
22,24,25  dan  pertanyaan  negatif  23,  dan  indikator  terakhir tentang pencegahan IMS 5 soal dengan pertanyaan positif terdapat
di nomer 26,27,29 dan pertanyaan negatif 28,30. Cara pengukuran dilakukan dengan kuesioner dengan menggunakan
skala  Guttman  untuk  variable  pengetahuan.  Selanjutnya  untuk pengkategorian tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo 2013 yaitu:
a. Baik      : Bila nilai responden yang diperoleh x  mean + 1 SD
b. Cukup   : Bila nilai responden mean -
1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c.
Kurang  : Bila nilai responden yang diperoleh x  mean -1 SD
E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas