Multikoliniearitas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data

Tabel 4.6 Hasil Analisis Instrumen One Sample KS Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 65 .0000000 .85481835 .113 .101 -.113 .912 .377 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Res idual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 15.00, 2010 Nilai Asymp.Sis 2-tailed pada penelitian ini adalah 0,377, lebih besar dari 0,05 0,377 0,05, artinya variabel residual berdistribusi normal.

2. Multikoliniearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Suatu variabel tidak terkena multikolinearitas, jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 5 VIF 5 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 Tolerance 0,1 Situmorang, et al 2008 : 104. Uji multikolinearitas pada penelitian skripsi ini dapat dilihat pada Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Hasil Analisis Instrumen Multikoliniearitas Coefficients a 1.039 1.135 .915 .364 .232 .083 .242 2.804 .007 .662 1.511 .334 .060 .490 5.555 .000 .632 1.581 -.009 .111 -.006 -.083 .934 .897 1.115 .264 .094 .272 2.801 .007 .520 1.924 Constant Konteks Komposisi Rncgn_Krj Proses Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Knjr_Krywn a. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 15.00, 2010 Tabel 4.7 menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor VIF pada variabel konteks; komposisi; rancangan kerja, dan proses masing-masing menunjukkan nilai kurang dari lima VIF 5. Nilai Variance Inflation Factor VIF yang lebih kecil dari 5 lima menunjukkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam model penelitian skripsi ini. Nilai Tolerance kurang dari 0,1 Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

3. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, dengan kata lain heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melakukan dua pendekatan yakni pendekatan statistik uji glesjer dan pendekatan grafik. Kriteria pengambilan keputusan: B. Jika nilai signifikansi 0,05, maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. C. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Hasil Analisis Instrumen Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Uji Glesjer Coefficients a .794 .618 1.285 .204 .005 .045 .017 .108 .914 .014 .033 .069 .429 .669 -.016 .060 -.037 -.269 .789 -.018 .051 -.063 -.354 .724 Constant Konteks Komposisi Rncgn_Krj Proses Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: abs ut a. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 15.00, 2010 Tabel 4.8 dapat kita lihat bahwa data pada penelitian skripsi ini tidak terdapat adanya masalah heteroskedastisitas, dimana hasil uji signifikan variabel konteks; komposisi; rancangan kerja, dan proses, masing-masing menunjukkan lebih besar dari 5, jadi dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terdapat adanya heteroskedastisitas dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar 4.2 adalah gambar scatterplot yang dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Suatu model regresi jika dianalisis dengan pendekatan grafik, tidak terkena heteroskedastisitas apabila pada grafik scatterplot terlihat titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu Syafrizal, 2008: 68. Universitas Sumatera Utara Re gr es si on S ta nd ar di ze d Pr ed ic te d Va lu e 4 2 -2 -4 Scatterplot Dependent Variable: Knrj_Krwn Gambar 4.2 Scatterplot Dependent Variable Kinerja Karyawan Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 15.00, 2010 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian skripsi ini.

D. Metode Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif