JENIS PENELITIAN IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Metode Analisa Data

25

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif deskriptif yang bertujuan untuk melihatperbedaan adversity qoutient antara siswa pribumi yang bersekolah di sekolah pembauran dengan siswa pribumi yang bersekolah di sekolah negeri. Adapun jenis penelitian ini dipilih karena peneliti hanya ingin melihat perbedaan pada dua sampel yang berbeda tanpa melakukan manipulasi. Sesuai dengan pengertian penelitian komparatif menurut Sugiyono 2012 yaitu penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang membandingkan dua sampel atau lebih pada sampel yang berbeda dan pada waktu yang berbeda pula.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel adalah simbol ataupun lambang yang diletakkan bilangan atau nilai Kerlinger, 2006. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. Menurut Kerlinger 2006 variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai sebab kemunculan dari variabel terikat yang dipandang atau diduga sebagai akibatnya. Variabel bebas adalah anteseden dan variabel terikat adalah konsekuensi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis sekolah yang terdiri dari sekolah pembauran dan sekolah negeri. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah adversity quotient.

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Definisi operasional menurut Suryabrata 1989 adalah suatu definisi atau pengertian mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik- karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati atau diobservasi dalam Mas‟ud, 2012. Maka definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adversity Quotient

Adversity quotient adalah suatu kemampuan individu untuk dapat bertahan dalam menghadapi segala macam kesulitan dengan bentuk perilaku yang muncul seperti : a Control kendali 1. Kemampuan siswa menangani masalah yang muncul dalam belajar 2. Menghadapi masalah yang muncul b Endurance Daya tahan 1. Persepsi siswa terhadap waktu berlangsungnya masalah 2. Ketahanan siswa menghadapi masalah c Origin and ownership Kepemilikan 1. Siswa mengakui bahwa masalah timbul karena diri mereka. 2. Siswa bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan d Reach Jangkauan 1. Kemampuan siswa menjalani aktivitas sehari-hari saat masalah disekolah muncul 2. Kemampuan siswa membedakan setiap masalah yang mucul Nantinya, adversity quotient pada penelitian ini diukur dengan jumlah skor yang dihasilkan melalui skala sikap Likert yang dirancang oleh peneliti yang diberikan kepada subjek penelitian yang dibuat berdasarkanaspek adversity quotient oleh Paul G Stoltz yaitu control C atau kendali, origin and ownership O2 atau asal-usul dan pengakuan, reach R atau jangkauan danendurance E atau daya tahan.

2. Sekolah Pembauran

Sekolah pembauran adalah sekolah swasta dengan akreditasi A. Sekolah tersebut memiliki komposisi muridyaitu siswa nonpribumi sebagai mayoritas dengan perbandingan jumlah siswa pribumi dan nonpribumi sebanyak 80 : 20 yang datanya diperoleh dari bagian tata usaha dan terletak di kota Medan. Sekolah pembauran yang dipilh pada penelitian ini adalah SMA WR. Supratman 2Medan yang terletak di Jalan Asia No.143 Medan.

3. Sekolah Negeri

Sekolah negeri adalah sekolah yang didirikan atas keputusan presiden dan peraturan undang-undang yang berlaku dan berisikan siswa dari berbagai latar belakang agama, ras, sosial-ekonomi dan tingkat intelegensi siswanya yang terdapat di kota Medan. Sekolah ini juga harus memenuhi standar akreditasi A Amat Baik. Sekolah negeri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 4Medan.

4. Siswa Pribumi

Siswa pribumi adalah siswa yang berasal dari SMA WR.Supratman 2Medan dan SMAN 4Medan yang merupakan warga negara Indonesia WNI keturunana asli Indonesia, yang berasal dari suku-suku asli di Indonesia yang dapat dipertanggungjawabkan keasliannya melalui kartu pelajar ataupun data identitas milik sekolah.

D. POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan penduduk atau individu yang dimaksudkan untuk diteliti berdasarkan ciri-ciri yang telahditetapkan. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa pribumikelas XI di sekolah pembauran yaitu SMA WR.Supratman 2Medan serta seluruh siswa pribumi kelas XI di sekolah negeri yaitu SMAN 4 Medan.

2. Sampel

Mengingat adanya keterbatasan yang dimiliki peneliti untuk menjangkau seluruh populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari populasi untuk dijadikan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian dari populasi yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus memiliki paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000 Menurut Sugiyono 2012, sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-55 atau lebih tergantung sedikit banyaknya. Penelitian ini menggunakan sampel seluruhnya untuk kelompok populasi siswa pribumi di sekolah pembauran yaitu 47 orang siswa dan sebanyak 50 orang siswa pribumi di sekolah negeri.

3. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel untuk kelompok populasi sekolah negeri menggunakan teknik cluster random sampling. Cluster random sampling adalah teknik sampling probabilitas yang digunakan saat populasi memiliki anggota yang terbagi ke dalam golongan atau kelompok menurut kesamaan ciri atau kondisi bukan karena jenjang tertentu. Jumlah SMA negeri di kota Medan banyak dan tersebar di berbagai wilayah sehingga dengan keterbatasan waktu, peneliti secara random memilih satu SMA negeri di kota Medan yaitu SMAN 4 Medan. SMAN 4 memiliki siswa pribumi kelas XI sebanyak 549 siswa. Sampel yang diambil dari 549 orang siswa tersebut hanya 10 yaitu 50 orang siswa. Selanjutnya, anggota atau siswa kelas XI dibagi kedalam 4 kelompok berdasarkan jenis kelamin dan jurusannya, yaitu kelompok siswa kelas XI jurusan IPA, kelompok siswa kelas XI jurusan IPS, kelompok siswi kelas XIjurusan IPA dan kelompok siswi kelas XI jurusan IPS. Berdasarkan jumlah sampel yang telah ditentukan 50 orang, maka peneliti ingin mengambil masing-masing sampel sebanyak 4 orang dari kelas XI IPA dan 5 orang dari kelas XI IPS secara random. Jumlah kelas XI IPA di SMAN4 yaitu 10 kelas dan 2 kelas XI IPS. Berikut adalah proporsi sampel di masing-masing kelompok : Tabel 3.1 Proporsi Sampel Pada Masing-Masing Strata Kelompok Strata Kelompok JumlahSampel 1. Siswa kelas XI IPA 20 Orang 2. Siswi kelas XI IPA 20 Orang 3. Siswa kelas XI IPS 5 orang 4. Siswi kelas XI IPS 5 orang Total 50 Orang Tidak ada metode pengambilan sampel pada populasi siswa pribumi di sekolah pembauran karena jumlah keseluruhan siswa hanya 47 orang sehingga sampel yang diambil sebagai data merupakan keseluruhan populasi.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Alat Ukur

Adversity Quotient Data mengenai adversity quotient diperoleh dengan menggunakan skala pengukuran psikologis yang dirancang oleh peneliti. Alat tes ini berbentuk skala Likert yaitu self rating yang disusun berdasarkan aspek-aspek adversity quotientyang dikembangkan oleh Stoltz 2007 yaitu control, origin and ownership, reach, dan endurance. Skor subjek terhadap suatu item favorable jika memilih respon sangat tidak setuju adalah 1, tidak setuju adalah 2, setuju adalah 3. Dan sangat setuju 4. Sebaliknya, skor subjek terhadap item-item unfavorable terhadap respon sangat tidak setuju adalah 4, tidak setuju adalah 3, setuju adalah 2. Sangat setuju adalah 1 . Semakin tinggi total skor yang diperoleh subjek dalam merespon seluruh item dalam skala, maka dapat diartikan bahwa tingkat Adversity Quotient juga semakin tinggi. Tabel 3.2. Bobot Setiap Aspek Adveristy Quotient ASPEK INDIKATOR BOBOT Control 1.1. siswa segera menyelesaikan masalah yang timbul. 2.2.Siswamenyelesaikan masalah dengan Kemampuan diri. 12,5 12,5 Origin and ownership 1. 1. Siswa mengakui masalah timbul karena diri sendiri. 2. 3. 2. Siswa menentukan sikap atas masalah yang dihadapi. 12,5 12,5 Endurance 1. 1. Siswa yakin masalah akan segera teratasi. 2. 3. 2. Siswa segera mengalami kondisi emosi yang baik saat menghadapi masalah. 12,5 12,5 Reach 1. Siswa menjalankan aktifitas sekolah seperti biasa ketika banyak masalah. 2. Siswa dapat membedakan setiap masalah yang muncul. 12,5 12,5

2. Uji Validitas Alat Ukur

Validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana ketetapan mampu mengukur apa yang hendak diukur dan kecermatan mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan sekecil-kecilnya antara subyek yang satu dengan yang lainnya alat ukur dalam melakukan fungsinyaAzwar, 2009. Uji validitas dilakukan dengan content validation dan construct validation. Content validity bertujuan untuk melihat sejauh mana isi angket mewakili atribut yang hendak diukur. Pengujian content validity dilakukan dengan cara analisis rasional atau professional judgement dengan dosen pembimbing dan pihak-pihak yang ahli pada bidangnya. Selanjutnya, uji beda aitem yang bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak, menggunakan cara dengan menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Perhitungan ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan istilah parameter daya aiter Azwar, 2009. Daya beda aitem tersebut dianggap memuaskan jika koefisien aitem total mencapai nilai 0,2 Azwar, 2009.

3. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur adalah kekonsistenan kestabilan hasil pengukuran jika alat ukur tersebut digunakan pada waktu yang berbeda kepada kelompok yang sama. Menurut Azwar 2009, reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Teknik uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik konsistensi internal dengan rumus Alpha Cronbach. Suatu alat ukur dinyatakan reliabel jika koefisien α 0,6 Azwar, 2009. Alat ukur dalam penelitian ini diproses dengan menggunakan program software Statistical Program for Social Sciences SPSS versi 17.0 for windows.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Tahap Persiapan Penelitian

Penelitian dimulai dengan mencari fenomena di kota Medan terkait dengan siswa, sekolah dan adversity quotient. Lalu, melakukan perumusan masalah dan mencari landasan teori yang sesuai berdasarkan fenomena yang muncul dan sesuai. Selanjutnya, menentukan populasi dan sampel dari penelitian. Menyiapkan administrasi seperti surat izin ke sekolah dimana populasi dan sampel penelitian berada serta membuat blueprint dan rancangan alat ukur awal.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian mulai dilaksanakan ketika alat ukur adversity quotient selesai dibuat. Lalu peneliti menyebarkan skala tersebut kepada sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Penyebaran skala masih berupa try-out dimana setelah hasil try-out dapat terlihat item yang dapat dipakai dan tidak. Setelah itu baru dilakukan penyebaran skala berisi item fix.

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh melalui penyebaran skala kemudian diolah. Pengolahan data dilakukan menggunakan analisis data statistik yaitu menggunakan SPSS 17.0 for windows.

G. Metode Analisa Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Untuk menganalisa data yang telah diperoleh, penulis menggunakan metode analisa data U-Mann Whitneyuntuk melihat perbedaan antara dua kelompok yang independen. Metode ini termasuk uji statistik non-parametrik dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Alasan menggunakan statistik non parametrik dikarenakan data yang diperoleh tidak terdistribusi secara normal sehingga syarat untuk melakukan uji statistik parametrik tidak terpenuhi. 35

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian secara keseluruhan akan dibahas pada bab ini. Analisa data dilakukan dengan menguraikan gambaran umum subjek penelitian dan hasil penelitian. Selanjutnya akan dibahas hasil analisa data pada sub pembahasan.

A. ANALISA DATA

1. Gambaran Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah menengah atas SMA yang duduk di bangku kelas XI IPA dan IPS tahun ajaran 20142015. Siswa tersebut terbagi atas jenis asal sekolah mereka yaitu siswa yang berasal dari sekolah pembauran dan sekolah negeri di kota Medan. Sekolah pembauran yang dipilih yakni SMA WR. Supratman 2 Medan yang beralamat di Jalan Zein Hamid No. 2 Medan , sedangkan sekolah negeri yaitu SMA Negeri 4 yang terletak di Jalan Gelas No. 12 Medan. Jumlah subjek penelitian di sekolah pembauran sebanyak 47 orang siswa dan jumlah subjek penelitian di sekolah negeri sebanyak 50 orang siswa. Berikut rincian distribusi jumlah subjek per kelompok :