Tidak mampu menghadapi bahaya karena tidak pernah dilatih K3 sehingga tidak berpengalaman melaksanakan pekerjaan dengan cara aman dan selamat yang
akhirnya menimbulkan tindakan-tindakan tidak aman. Tindakan tidak aman menimbulkan resiko kecelakaan kerja, kerusakan material bahkan kematian. Matriks
penilaian resiko digunakan untuk menilai tindakan tidak aman.
2.3.2. Matriks Penilaian Resiko
Menurut Ramli. S. 2010, Penilaian resiko kecelakaan kerja berdasarkan panduan matriks penilaian resiko terbagi atas 3, yaitu peluang, akibat dan kriteria
penilaian. Peluang dibagi atas 5 kriteria, yaitu : A.
Almost Certain Hampir pasti terjadi
Suatu kejadian yang akan terjadi pada semua kondisi. Misalnya kejadian yang berulang kali terjadi setiap tahun.
B. Likely Mungkin terjadi
Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi. Misalnya terjadi sekali dalam satu tahun sampai tiga tahun.
C. Moderate sedang
Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu. Misalnya terjadi sekali dalam lima tahun.
Universitas Sumatera Utara
D. Unlikely Kecil Kemungkinan
Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu namun kecil kemungkinannya. Misalnya terjadi sekali dalam sepuluh tahun.
E. Rerely Jarang Sekali
Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi yang khusus luar biasa setelah bertahun-tahun. M.isalnya terjadi paling tidak sekali dalam sejarah
perusahaan. Penilaian akibat terbagi atas 5 kriteria, yaitu :
1. Insicnifikan Tidak Signifikan
Tidak ada cidera, kerugian material sangat kecil. 2.
Minor Memerlukan perawatan P3K, on-site release langsung dapat ditangani,
kerugian materi sedang. 3.
Moderate Sedang
Memerlukan perawatan medis, on-site release langsung dapat ditangani dengan bantuan pihak luar, kerugian materi cukup besar.
Universitas Sumatera Utara
4. Major
Cidera yang mengakibatkan cacat hilang fungsi tubuh secara total, off side release tanpa efek merusak, kerugian materi besar.
5. Catastropic Bencana
Menyebabkan kematian, off-side release bahan toksik dan efeknya merusak, kerugian materi sangat besar.
Matriks penilaian akhir dari resiko kecelakaan kerja terdiri dari 4 kriteria, yaitu :
1. E Extreme Risk Resiko Ekstrim
Memerlukan penanganan segera atau penghentian kegiatan atau keterlibatan manajemen puncak, perbaikan ancaman sebab akibat peluang ASAP.
2. H High Risk Resiko Tinggi
Memerlukan pihak manajemen, penjadwalan perbaikan secepatnya. 3.
M Moderate Risk Resiko Sedang
Penanganan oleh manajemen area terkait, penjadwalan sesiau resiko. 4.
L Low Risk Resiko Rendah Kendalikan dengan prosedur rutin.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rasmussen, ada tiga jenjang ketegori kesalahan yang dapat terjadi pada manusia, yaitu :
1. Salah sebab kemampuan skill-based error
Adalah kesalahan manusia yang disebabkan oleh karena ketidak mampuan seseorang secara fisik atau tidak memilki keterampilan yang dibutuhkan untuk
menjalankan suatu tugas tertentu. Seseorang bisa saja tahu apa saja yang seharusnya dilakukan tetapi ia tidak mempunyai kemampuan untuk
melakukannya. 2.
Salah sebab aturan rule-based error Adalah suatu kesalahan manusia kerena tidak melakukan aktifitas yang
seharusnya dilakukan atau melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan.
3. Salah sebab pengetahuan knowledge-based error
Adalah kesalahan manusia yang disebabkan karena ia tidak memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami situasi dan membuat
keputusan untuk bertindak atau melakukan suatu aktivitas. Menurut Reason 1990, kesalahan manusia human error dapat
dikategorikan menjadi sebagai berikut : 1.
Mistakes Kesalahan ini disebabkan oleh kegagalan atau tidak lengkapnya proses
penilaian atau proses menyimpulkan suatu pilihan sasaran atau merinci cara
Universitas Sumatera Utara
mencapai sesuatu, terlepas dari apakan tindakan yang dilakukan itu sesuai atau tidak dengan kerangka keputusan yang telah direncanakan.
2. Lapse
Adalah kesalahan dalam mengingat dan tidak selalu harus tampil dalam perilaku aktual dan kadangkala hanya dirasakan oleh pribadi yang
bersangkutan. 3.
Slips Adalah kesalahan akibat penerapan yang tidak sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, terlepas dari apakah rencana tersebut benar atau tidak.
2.2.3 Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman pekerja