Prosedur Keselamatan Kerja TINJAUAN PUSTAKA

8. Tingkat upah karyawan 9. Prakarsa karyawan 10. Kepemimpinan dan kepuasan manajerial.

2.2. Prosedur Keselamatan Kerja

Prosedur, peraturan dan pedoman tertulis harus diterapkan ditiap unit kerja di pabrik pengolahan teh dan berlaku bagi setiap orang dalam upaya mencapai keselamatan kerja untuk menanggulangi tindakan tidak aman pekerja. 1. Prosedur keselamatan kerja tertulis pada masing-masing unit kerja 2. Peraturan khusus dibuat untuk tempat-tempat beresiko, disesuaikan dengan kondisi lokal dan standard nasional riset kesehatan. Perhatian diberikan kepada : a. Unit- unit dengan curahan kaustik dan bahan kimia lainnya yang banyak. b. Tempat penyimpanan cairan yang mudah terbakar. c. Tempat penyimpanan bahan-bahan yang mudah menguap dan mudah terbakar. d. Perizinan penyimpanan, penggunaan dan pengamanan benda-benda radioaktif. 3. Adanya prosedur penganggulangan terjadinya kontaminasi, misalnya oleh bahan- bahan radioaktif. 4. Semua peralatan berbahaya untuk pengolahan daun teh disimpan di tempat yang aman. Universitas Sumatera Utara 5. Cara pemakaian alat kerja mesin pengolahan harus sesuai dengan peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan. 6. Tempat penyimpanan semua peralatan berbahaya diberi tanda secukupnya sesuai dengan peraturan. 7. Tersedia alat-alat keadaan gawat darurat pada setiap unit pengolahan teh. 8. Perlengkapan keamanan karyawan, antara lain : a. Pegangan pada setiap tangga ataupun jalan yang licin b. Toilet dan kamar mandi karyawan yang dilengkapi dengan sabun, gayung, dan air yang bersih. c. Tempat beristirahat karyawan d. Tersedianya poliklinik 9. Rambu-rambu tanda-tanda dipasang diseluruh pabrik pengolahan dengan jelas dan mudah dimengerti diikuti, misalnya: arah, tanda pengaman, pintu keluar, toilet, mesin-yang sedang rusak atau sedang dalam perbaikan, tanda larangan bercanda didaerah berbahaya pada saat bekerja dan tanda larangan merokok. 10. Inspeksi keamanan diseluruh pabrik pengolahan dilakukan secara teratur dan hasil yang diperoleh didokumentasikan pada unit keselamatan. 11. Semua pekerja paham dengan program keselamatan. 12. Ada bukti hasil inspeksi pencegahan bahaya tindakan tidak aman oleh P2K3 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Inspeksi ini harus dilakukan secara teratur pada saat karyawan sedang mengerjakan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 13. Adanya contoh-contoh kejadian kecelakaan akibat tindakan tidak aman yang diperlihatkan kepada pekerja melalui gambar yang ditempelkan di tempat-tempat yang srtategis dan biasa dilalui oleh para karyawan. 14. Adanya alat-alat pengaman dan pelindung diri yang digunakan karyawan pada saat bekerja. Alat pelindung diri APD adalah peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh personil apabilaberada pada suatu tempat kerja yang berbahaya Cahyono, 2004. Menurut Suma’mur 2009, alat pelindung diri adalah suatu alat dipakai untuk melindungi diri terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja. Alat-alat pelindung diri beraneka ragam macamnya. Jika digolongkan berdasarkan bagian- bagian tubuh yang dilindunginya, makan jenis-jenis alat pelindung diri adalah sebagai berikut: a. Alat Pelindung Kepala Alai ini terdiri dari alat pengikat rambut, penutup rambut, topi dari berbagai bahan. Tujuan pemakai alat pelindung kepala adalah untuk melindungi kepala dari bahaya terbentur dengan benda tajam atau benda keras, baik yang sifatnya jatuh, melayang atau meluncur termasuk melindungi diri dari panas radiasi bahan-bahan kimia korosif. Jenis pekerjaan yang memerlukan alat pelindung kepala misalnya pekerjaan dibawah mesin-masin maupun pekerjaan disekitar konduktor energi terbuka. Contoh alat pelindung kepala adalah topi plastic, topi plastikberlapis abses, topi aluminium dan topi logam. Universitas Sumatera Utara b. Alat Pelindung Mata Alat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari kemungkinan kontak dengan bahaya karena percikan atau kemasukan debu-debu, gas- gas, uap, cairan korosif, partikel-partikel melayang atau terkena radiasi gelombang elektromagnetik. Alat pelindung mata terdiri dari 3 macam, yaitu : i. Kacamata biasa ii. Kacamata googles yaitu kacamata yang tertutup semua, tetapi terdapat lubang lubang kecil sebagai ventilasi iii. Tameng muka c. Alat Pelindung Telinga Hearing Protection Alat pelindung telingan bekerja sebagai penghalang antara bising dan telinga dalam. Alat ini diperlukan apabila tingkat kebisingan ditempat kerja sudah mencapai 85dB diatas 8 jam sehari. Alat pelindung telinga terdiri dari 4 macam, yaitu : i. Kapas ii. Sumbat telinga Ear Plugs mempunyai daya atenuasi suara sebesar 25-30dB. iii. Tutup telinga Ear Muff mempunyai daya atenuasi suara sebesar 10-15 dB lebih besar dari sumbat telinga. iv. Canal Caps Universitas Sumatera Utara d. Alat pelindung pernapasan Respiratory Protection Alat pelindung pernapasan diperlukan ditempat kerja dimana udara didalamnya tercemar. Secara umum ada 2 macam alat pelindung pernapasan, yaitu : i. Respirator atau Purifying Respirator Alat ini berfungsi untuk membersihkan udara yang dihirup oleh pekerja. Alat ini digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya pernapaan debu, kabut, asap, gas dan uap. ii. Breathing Apparatus atau Air Supply Respirator Alat ini berfungsi untuk memberikan udara bersih atau oksigen kepada pekerja yang menggunakannya. e. Alat pelindung tangan dan Jari-jari Hand Gloves Alat pelindung tangan ini paling banyak digunakan, karena kecelakaan yang paling banyak terjadi pada tangan dari keseluruhan kecelakaan yang ada. Menurut bentuknya, sarubg tangan dapat dibedakan menjadi : i. Sarung tangan biasa Gloves ii. Sarung tangan yang dilapisi dengan plat logam Grantlet yang digunakan dilengan. iii. Mitth, sarung tangan untuk 4 jari yang terbungkus. f. Alat pelindung kaki Foot Cover Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda berat, percikan asam dan basa yang korosif, cairan panas dan terinjak benda-benda tajam. Contoh alat pelindung kaki seperti sepatu Universitas Sumatera Utara kulit, sepatu karet, sepatu bot karet, sepatu anti slip, sepatu dilapisi baja, sepatu plastic, sepatu dengan sol kayu gabus, pelindung betis, tungkai dan mata kaki. g. Alat pelindung tubuh Alat pelindung tubuh berupa pakaian dapat berbentuk apron yaitu pakaian pelindung tubuh yang menutupi sebagian tubuh, mulai dari dada sampai lutut dan berbentuk overalls yaitu pakaian pelindung tubuh yang menutupi seluruh bagian tubuh. Pemakaian APD bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan juga merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dn penyakit akibat kerja oleh bahaya potensial pada suatu perusahaan yang tidak dapat dihilangkan atau dikendalikan.

2.3 Tindakan Tidak aman

Dokumen yang terkait

Perilaku Penjamah Pestisida di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Butong Tahun 2015

2 65 122

Penerapan Metode Goal Programming Untuk Mengoptimalkan Produksi Teh (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV - Pabrik Teh Bah Butong)

2 54 106

Identifikasi Sistem Produksi Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Butong

14 120 90

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong (Studi pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun)

1 24 117

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pemetik Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Kabupaten Simalungun Tahun 2014

4 34 104

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pemetik Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 1 28

Hubungan Penerapan Program Keselamatan Kerja dengan Tindakan Tidak Aman oleh Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Teh Bah Butong

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelaksanaan Program Keselamatan Kerja - Hubungan Penerapan Program Keselamatan Kerja dengan Tindakan Tidak Aman oleh Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Teh Bah Butong

0 4 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Penerapan Program Keselamatan Kerja dengan Tindakan Tidak Aman oleh Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Teh Bah Butong

0 7 9

HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN KERJA DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN PADA KARYAWAN PT PERKEBUNANNUSANTARA IV UNIT BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013 SKRIPSI

0 1 15