Pendekatan dan Metode Penelitian Analisa Data Prosedur Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari enam subbab. Subbab pertama membahas jenis penelitian. Subbab kedua membahas tentang variabel penelitian. Subbab ketiga membahas pengambilan sampel. Subbab keempat membahas tentang pengumpulan data. Subbab kelima membahas analisa data. Terakhir, subbab keenam membahas mengenai prosedur penelitian.

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana validitas didapatkan beradasarkan perhitungan statistik. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional, yaitu melihat derajat hubungan antar variabel, yakni antara kekuatan karakter dengan resiliensi residen narkoba.

3.2 Variabel Penelitian

Independent variable variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri Priyatno, 2008. Independent variable dalam penelitian ini adalah kekuatan karakter. Dependent variable variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri Priyatno, 2008. Dependen variabel dalam penelitian ini adalah resilensi.

3.2.1 Definisi Konseptual

Kekuatan karakter adalah karakter positif yang membawa individu kepada perasaan yang positif Seligman, 2005. Dimana kekuatan karakter itu juga merupakan unsur psikologis proses atau mekanisme yang memberikan definisi pada virtues wisdom, courage, humanity, justice, temperance, and transcendence . Kekuatan karakter dapat dibedakan dalam menampilkan satu atau virtue lainnya. Misalnya, virtue wisdom dapat dicapai melalui kekuatan seperti rasa ingin tahu dan kecintaan untuk belajar, berpikiran terbuka, kreativitas, dan persperkti, yakni memiliki suatu gambaran besar mengenai hidup dalam Peterson dan Seligman, 2004. Resiliensi adalah suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan dalam hidup dengan cara yang adaptif, serta mampu belajar dari hal tersebut sekaligus beradaptasi di dalam kondisi yang sulit tersebut. Resiliensi sendiri menurut Grotberg memiliki karakteristik, yakni “ I HAVE ”, “ I AM”, dan “ I CAN” Grotberg, 1996, 2003 ; Grotberg dalam Parinyaphol Chongruksa, 2008.

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dari kekuatan karakter adalah hasil pengukuran kekuatan karakter dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai yang mencakup klasifikasi kekuatan karakter, yakni wisdom and knowledge, courage, love, justice, temperance, transcendence . Definisi operasional dari resiliensi adalah hasil pengukuran resiliensi dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai yang meliputi tiga aspek resiliensi, yakni I Have External Support, I Am Inner Strengths, I Can Interpersonal and Problem-Solving-Skills.

3.3 Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan satuan yang ingin diteliti Bailey, 1994, dalam Prasetyo Jannah, 2005. Populasi dalam penelitian ini adalah residen narkoba yang berjumlah 329 orang di unit pelaksana teknis terapi dan rehabilitasi BNN Lido. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, dan bukan populasi itu sendiri Bailey, 1994, dalam Prasetyo Jannah, 2005. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 134 orang residen narkoba di unit pelaksana teknis upt terapi dan rehabilitasi Lido.

3.3.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah residen BNN. Residen adalah sebutan untuk klien yang sedang mengikuti program rehabilitasi sosial dengan metode Therapeutic Community . Residen yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah residen yang sedang ataupun telah mengikuti metode therapeutic community, yakni residen pada primary stage fase younger, middle dan older serta re-entry stage fase orientasi, fase A, fase B, dan fase C baik residen biasa maupun second admission .

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah non probability sampling , yakni suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel sehingga hasil penelitian dengan menggunakan teknik ini tidak dapat untuk menyimpulkan kondisi pada populasi. Anggota yang satu memiliki kesempatan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang lain sehingga hasil dari suatu penelitian yang menggunakan teknik ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi populasi. dalam Bambang Prasetyo dan Lina M. Jannah, 2005 Teknik yang digunakan adalah, purposive sampling,yaitu teknik penarikan sampel yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel. dalam Bambang Prasetyo dan Lina M. Jannah, 2005.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dilapangan, penulis menggunakan teknik skala. Skala digunakan karena melihat responden yang jumlahnya besar dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia. Tujuan digunakannya skala ini yaitu, memperoleh data mengenai kekuatan karakter serta resiliensi pada residen narkoba BNN Lido. Bentuk skala yang digunakan adalah model skala likert. Skala tersebut berupa beberapa item pernyataan yang harus dijawab setiap responden, dengan cara memilih salah satu jawaban yang tersedia pada setiap item pernyataan.

3.4.2 Instrumen penelitian

Instrumen data dari kekuatan karakter menggunakan skala likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai. skala kekuatan karakter ini meliputi klasifikasi kekuatan karakter, yakni: 1wisdom and knowledge: kekuatan kognitif yang memerlukan kemahiran dan penggunaan pengetahuan seperti kreativitas, rasa ingin tahu, berpikir kritis, kecintaan akan belajar, dan perspektif. 2 courage: kekuatan emosional yang mengandung keinginan yang kuat untuk menyelesaikan tujuan walaupun terdapat halangan yang bersifat eksternal maupun internal, seperti, keberanian, ketekunan, kebenaran, dan semangat. 3 love: kekuatan interpersonal yang meliputi keinginan untuk dekat dan bersahabat denga orang lain. seperti, keintiman, kebaikan, dan kecerdasan sosial. 4 justice: kekuatan publik yang mendasari kehidupan masyarakat yang sehat. seperti, bekerja sama gotong royong, kejujuran, dan kepemimpinan. 5 temperance: kekuatan yang melindungi dari sesuatu yang berlebihan. seperti, tindakan memaafkan forgiveness, kerendahan hati, kebijaksanaan, dan kontrol diri. 6 transcendence: kekuatan yang dapat menciptakan hubungan dengan lingkungan semesta yang lebih luas dan memberi makna. seperti, penghargaan terhadap kecantikan dan kesempurnaan, berterima kasih, pengharapan, kejenakaan, dan spiritualitas. Instrumen data dari resiliensi menggunakan skala likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai. skala resiliensi yang digunakan meliputi tiga karakteristik resiliensi menurut Grotberg 1996, 2003, yakni I Have external support, I Am Inner Strength,I Can Interpersonal and Problem Solving Skills . Tabel 3.1 Blue Print Skala Kekuatan Karakter Indikator Sub Indikator Nomor Item Favorable Unfavorable Wisdom and Knowledge Creativity 1 6 Curiosity 2, 7 Open-mindedness 3 8 Love of learning 4, 71, 73 9 Perspective 5 10 Courage Bravery 11 16, 50, 61, 69 Persistence 12 17 Integrity 13 18 Vitality 14 19, 68 Humanity Love 15, 70 20, 55 Kindness 21 26 Social intelligence 22, 62, 65 27 Justice Citizenship 23, 67 28, 56 Fairness 24, 72, 77, 80 29 Leadership 25 30, 51 Temperance Forgiveness and mercy 31, 52 36, 60 Humility and Modesty 32, 75, 78 37 Prudence 33 38, 63 Self-regulation 34, 49 39, 53 Transcendence Appreciation of beauty and excellence 35, 64 40, 58 Gratitude 41, 74, 76, 79 45 Hope 42 46, 54 Humor 43, 57 47, 59 Spirituality 44 48, 66 aitem valid a Skala kekuatan karakter Skala kekuatan karakter dalam penelitian ini diadopsi dan diadaptasi dari Values in Action Inventory of Strengths VIA–IS dari Peterson Seligman 2004 serta disusun menggunakan skala model Likert. Tabel 3.2 Blue Print Skala Resiliensi Indikator Nomor Item Favorabel Unfavorabel I Have 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 24, 28, 30, 34, 36, 42, 46 I Am 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 25, 27, 29, 31, 33, 38, 40, 44 I Can 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 26, 32, 35, 37, 39, 41, 43, 45 aitem valid b Skala resiliensi Skala Resiliensi dalam penelitian ini diadopsi dan diadaptasi dari Skala resiliensi Grotberg 1996 serta disusun menggunakan skala model Likert. 3.4.3 Uji Instrumen Penelitian 3.4.3.1 Uji Validitas Validitas merupakan sifat suatu alat pengukur bahwa alat-alat tersebut bisa mengukur menurut kenyataannya seperti yang dikehendaki untuk diukur Chaplin, 1993. Definisi lainnya, yakni ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur Priyatno, 2008. Menurut Azwar dalam Priyatno, 2008 semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi, batas kriteria 0,30 bisa diturunkan menjadi 0,25, namun sangat tidak disarankan untuk menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 Priyatn o, 2008. Skala kekuatan karakter dari 80 item terdapat 51 item yang valid, sedangkan skala resiliensi dari 46 item terdapat 43 item yang valid.

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang Priyatno, 2008. Ada berbagai macam metode uji reliabilitas, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Alpha Cronbach’s karena metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor bentuk skala misal 1-4, 1-5 atau skor rentangan misal 0-20, 0-50 Priyatno, 2008. Skala kekuatan karakter memiliki reliabilitas sebesar 0,9005 dan skala resiliensi sebesar 0, 9301.

3.5. Analisa Data

Analisis data adalah proses mengolah data dan penginterpretasian hasil pengolahan data Priyatno, 2008. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisian korelasi adalah rumus korelasi pearson product moment dan penghitungannya menggunakan program SPSS versi 11.5 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − + − + − = nb na nb na s s x x t sb sa b a 1 1 1 1 X b = Mean gain score kelompok B kelompok control X b = Mean gain score kelompok A kelompok eksperimen S sb = Sum of Square jumlah kuadrat kelompok control S sa = Sum of Square jumlah kuadrat kelompok ekperimen nb = Jumlah subyek kelompok control na = Jumlah subyek kelompok eksperimen

3.6 Prosedur Penelitian

a. Persiapan Penelitian 1. menentukan rumusan masalah 2. menentukan variabel penelitian 3. menentukan landasan teori yang digunakan 4. menentukan lokasi penelitian 5. elisitasi untuk menyiapkan skala penelitian 6. menentukan dan menyusun instrumen skala penelitin untuk diujicobkan try out; Values in Action Inventory of Strengths VIA–IS dan Skala resiliensi Grotberg 7. menentukan skala penelitian dari hasil try out b. Pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2010 c. Pengolahan data 1. Penulis memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden. 2. Menginput data yang diperoleh dan menghitung data tersebut dengan metode yang telah ditentukan, kemudian melakukan analisa data dengan metode statistika melalui program SPSS 11.5 3. Membuat laporan hasil dan kesimpulan penelitian.

BAB 4 ANALISIS DATA

Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data meliputi gambaran umum responden, analisis deskriptif, kategorisasi, hasil uji hipotesis serta hasil penelitian tambahan.

4.1 Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah 134 residen narkoba. Pada Tabel 4.1 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian berdasarkan usia. Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 21 tahun 11 8,209 21 – 25 tahun 33 24,627 26 – 30 tahun 57 42,537 31 – 35 tahun 23 17,164 35 tahun 10 7,463 Total 134 100 Pada penelitian ini usia responden terbagi menjadi 5 kelompok usia, yaitu kelompok usia 21 tahun, kelompok usia 21 – 25 tahun, kelompok usia 26 – 30 tahun, kelompok usia 31 – 35 tahun, dan kelompok usia 35 tahun. Berdasarkan