Konsep Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat 1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi

38 - Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga investasi jangka pendek adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. - Penjualan aktiva tidak lancar adalah penjualan aktiva tetap , investasi jangka panjang yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Akibat dari penjualan aktiva ini akan menyebabkan bertambahnya kas bila dijual secara tunai dan piutang bila dijual secara kredit. - Penjualan saham atau obligasi. Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya. 24

C. Konsep Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat 1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi

Menurut kamus bahasa indonesia, pemberdayaan secara etimologi berasal dari Kata daya yang berarti upaya, usaha, akal, kemampuan. 25 Sedangkan eko berasal dari bahasa yunani : oikos yang berarti rumah tangga dan nomos berarti aturan, kaidah-kaidah pengelolaan. Ekonomi pada 24 Ibid h. 72-74 25 Baddu Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta : Sinar Harapan, 1994 h. 139 39 hakikatnya adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan konsumsi, produksi, dan distribusi diantara orang-orang. 26 Dan umat adalah manusia atau masyarakat pada umumnya. Imang mansur burhan, mendefinisikan pemberdayaan umat atau masyarakat adalah sebagai upaya membangkitkan potensi umat islam ke arah yang lebih baik dalam kehidupan sosial, politik, maupun ekonomi. Pemberdayaan menurut bahasa berasal dari kata daya yang berarti tenaga atau kekuatan, pemberdayaan adalah upaya yang membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta untuk mengembangkannya. 27 Ekonomi masyarakat adalah segala kegiatan ekonomi dan upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya basic need yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. 28 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan satu upaya untuk meningkatkan kemampuan atau potensi masyarakat dalam kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan mereka dan dapat berpotensi dalam proses pembangunan nasional. Dalam konsep islam ekonomi islam tidak mengenal pemusatan sumber daya pada segelintir orang, sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Hasyr ayat 59 : 26 M. Dawam Raharjo, Islam dan Transformasi Sosio Ekonomi Yogyakarta : LSAF, 1999 27 Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi Yogyakarta : BPFE, 2000 cet 1 h. 263 28 Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999 cet 1 h.66 40 ا ِيَك َ ِمُكِنِم ِءاَيِنِغَأِا َنِيَب ّةَلوُد َنوُكَي Artinya : “ Supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu .” Kondisi bangsa indonesia yang sedang terpuruk akibat tidak tercipta sistem ekonomi yang partisipatif, yang mengabaikan pada pengembangan ekonomi masyarakat, akibatnya adalah menimbulkan berbagai kesenjangan dalam lapisan masyarakat. untuk itu, bangsa indonesia mencoba mengubah arah kebijakan pembangunannya dengan wajah baru yang memberdayakan ekonomi masyarakat atau rakyat yang mempunyai baris pada usaha kecil, menengah, koperasi dan masyarakat lapis bawah grass root. Dalam hal ini perhatian yang diberikan dengan pemihakan dan pemberdayaan masyarakat melalui upaya peningkatan ekonomi masyarakat dengan langkah-langkah yang diarahkan secara langsung pada perluasan akses masyarakat pada sumber daya pembangunan disertai penciptaan peluang yang seluas-luasnya bagi masyarakat lapis bawah untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan sehingga mampu mengatasi kondisi keterbelakangannya dan memperkuat posisi daya saing ekonominya. Oleh karena itu, upaya yang perlu dikembangkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat meliputi antara lain keberpihakan dalam bentuk “politicall will”. 29 Penciptaan iklim yang 29 Dalam hal ini Politicall Will yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan atau mengucurkan berbagai bantuan kredit program bagi usaha kecil dan lapisan bawah, lebih jauh lagi liat Baihaqi Abdul Majid dan Syaifudin A. Rasyad, ed op. Cit, h.32, liat juga Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Jakarta : Alvabet, 2000 cet ke 2, h.96 41 kondusif, pembinaan bantuan dan penguatan kualitas sumber daya manusia. 30 Pada sisi yang lain bahwa pemberdayaan tersebut bisa dikembangkan dari kelemahan-kelemahan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok ekonomi masyarakat usaha kecil, menengah dan lapis bawah. Kelemahan atau kendala yang biasa dihadapi oleh mereka atau menimpa mereka antara lain adalah ketersediaan dana financial availability, kurang pengetahuan atau skill terutama yang menyangkut akses produksi dan sempitnya pasar bagi produk-produk usaha kecil. 31 Sehubungan dengan itu maka diperlukan adanya sistem pelayanan keuangan yang dapat menjangkau dan dijangkau oleh kebutuhan masyarakat kecil tersebut agar dapat memperoleh bantuan pembiayaan modal kerja atau investasi sehingga mereka dapat menjalankan aktivitas atau kegiatan usaha mereka. Namun yang perlu digaris bawahi bahwa dalam pengembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak cukup hanya dengan memberikan suntikan modal, tapi harus diupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusianya dengan peningkatan skill dan pengetahuan mereka terhadap kegiatan usaha yang dikelola dan dikembangkan. Disamping itu perlu juga dikembangkan kerjasama yang erat antara yang kuat dan yang lemah secara kesinambungan, melalui kemitraan usaha yang menguntungkan. 32 30 Baihaqi Abdul Majid dan Syaifudin A. Rasyad, ed op. Cit, h.96 31 Ibid, h. 286 32 Keberadaan lembaga keuangan perbankan konvensional saat ini tidak banyak membantu pembiayaan usaha kecil hal ini karena pihak bank tidak memberikan pelayanan kepada usaha kecil karena usaha kecil dipandang tidak bankable, karena pertimbangan ekonomi menekan biaya operasionalnya, tinggi bunga dll. Lebih lanjut lihat Erna Ermawati Chotim dan Juni Thamrin ed, Pemberdayaan dan Refleksi Financial Usaha Kecil di Indonesia Bandung : Yayasan Akatiga, 1997 h. 141 164 42

2. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Adapun tujuan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah sebagai berikut : a. Membantu pengembangan manusiawi yang otentik dan integral dari masyarakat lemah, rentan, miskin, marjinal dan kaum kecil, seperti petani kecil, buruh tani, masyarakat miskin perkotaan, masyarakat adat yang terbelakang, kaum muda pencari kerja, kaum cacat dan kelompok wanita yang didiskrim atau dikesampingkan. b. Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara sosio ekonomis sehingga mereka lebih dapat mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup berperan serta dalam pengembangan masyarakat. Tujuan lain yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Pemberdayaan masyarakat hendaknya mengarah pada pembentukan kognitif masyarakat yang lebih baik, untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses. Proses yang harus dijalankan adalah mempersiapkan pribadi masyarakat menjadi wirausaha. Karena kiat islam yang pertama dalam mengatasi masalah kemiskinan adalah dengan bekerja. Dengan memberikan bekal pelatihan, karena pelatihan bekal yang amat penting ketika akan memasuki dunia kerja. 43

3. Pola-Pola Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

a. Pola pemberdayaan ekonomi masyarakat Pola pemberdayaan ekonomi ini mempunyai ciri-ciri atau unsur- unsur pokok sebagai berikut : 33 1 Mempunyai tujuan yang hendak dicapai 2 Mempunyai wadah kegiatan yang terorganisir 3 Aktivitas yang dilakukan terencana, serta harus sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya setempat 4 Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap-tahap pemberdayaan 5 Menekankan pada tingkat partisipasi masyarakat dalam ekonomi terutama dalam wirausaha 6 Ada keharusan membantu seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerjasama sulit tercapai b. Pola pendekatan dalam pemberdayaan UKM Secara umum kegiatan pemberdayaan wirausaha atau para pengusaha kecil dan mikro yang dilakukan oleh berbagai lembaga dan institusi dapat dibagi pada tiga pendekatan : 34 33 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha ced: Jakarta, 2005 h.54 34 Ibid., h.64 44 1 Pendekatan yang memandang masyarakat yang menjadi sasaran proses difusi sebagai objek semata 2 Pendekatan yang dilakukan dengan memberikan rangsangan dan motivasi kepada masyarakat yang dijadikan sasaran difusi untuk memikirkan permasalahan yang dihadapinya. 3 Kombibanasi dari pendekatan pertama dan kedua. Dimana pada pendekatan ini masyarakat dipandang sebagai kelompok manusia yang perlu dituntun kejalan yang tepat. Serta diberikan kesempatan yang tepat, serta diberikan kesempatan untuk memikirkan dan merancang pengembangan potensi mereka sendiri. c. Pola pendekatan islam dalam pemberdayaan UKM Pendekatan yang digunakan islam dalam pemberdayaan masyarakat miskin secara garis besar ada tiga yaitu : 35 1 Pendekatan parsial kontinue yaitu pemberian bantuan kepada masyarakat miskin yang dilakukan secara langsung. Hal ini diberikan kepada orang yang tidak sanggup untuk bekerja sendiri misalnya orang cacat, lansia, orang buta, dll. 2 Pendekatan struktural yaitu pemberian pertolongan secara kontinue agar masyarakat dapat mengatasi kelemahannya hal ini diberikan kepada mereka yang mempunyai komitmen, kemitraan yang memiliki skill untuk dikembangkan. 35 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha ced: Jakarta, 2005 h.62 45 3 Tahap partisipatoris yaitu mengupayakan perubahan dan suntikan dana zakat, infak, shodaqoh secara struktural terhadap masyarakat yang aktif dan terampil dalam mengembangkan usaha baik skala kecil maupun menengah Ketiga pendekatan ini diharapkan dapat menghantarkan pada tahap emansipatif yaitu menjadi muslim yang berkualitas dan penyantun sesama.

D. Konsep Islam Tentang Penyaluran atau Pembiayaan Modal Kerja

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Analisis Dampak Program Pnpm Mandiri Perkotaan Bidang Infrastruktur Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kota Tebing Tinggi

0 35 104

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76