Perancangan aplikasi dengan menggunakan DFD dapat dilihat pada sub bab 4.3.1.
b. Perancangan Basis Data
Pada tahap perancangan basis data, penulis menggunakan Entity Relational Database
ERD sebagai tool untuk merancang relasi antar table dalam database untuk kemudian
dikonversi ke dalam bentuk Logical Record Structure LRS.
Implementasi perancangan database dapat dilihat di Subbab 4.3.2.
3.2.3. Component Design
Pada tahap component design, penulis membagi design sistem menjadi modul-modul yang lebih kecil. Modul merupakan
atribut tunggal dari perangkat lunak yang berisi intruksi-intruksi yang melakukan suatu fungsi tertentu dan sudah mewakili
penyimpanan dan struktur data yang jelas. Modul-modul ini nantinya akan disatukan kembali untuk memenuhi kebutuhan
sistem. Hal ini dilakukan guna mempermudah dalam coding aplikasi. Dalam tahap ini penulis juga melakukan perancangan
menu aplikasi dengan menggunakan State Transtiotion Diagram STD dan mendesain user interface meliputi halaman-halaman
yang ada di dalam sistem. Perincian mengenai component design dapat dilihat di sub bab 4.4.
3.2.4. Code Generation
Pada tahap ini, Design database yang telah dibuat, diimplementasikan langsung. Pada penelitian ini, penulis
menggunakan MySQL versi 5.0.67 dengan menggunakan interface phpmyadmin versi 2.11.9.2. Setelah implementasi database selesai,
dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang telah dibentuk. Perincian mengenai coding aplikasi dapat dilihat di sub
bab 4.5.
3.2.5. Executable Software Implementation
Pada tahap
ini dilakukan
implementasi terhadap
keseluruhan aplikasi setelah pengkodean coding pada setiap modul selesai dilakukan. penulis melakukan deployment terhadap
aplikasi yang telah dikembangkan ke target server tertentu. Pengujian meliputi proses uploading file-file project ke server,
yang dalam hal ini Apache Server yang terdapat dalam paket XAMPP versi 1.6.8. Perincian mengenai deployment system dapat
dilihat di sub bab 4.6.
3.2.6. Unit Testing
Dalam melakukan
pemrograman, penulis
melakukan pengujian terhadap kode-kode program untuk memastikan
kebenaran program tersebut. Pengujian ini dilakukan untuk mencari kesalahan yang ditimbulkan karena salah tulis atau
kesalahan pemrograman. Kegiatan unit testing ini disebut juga
debugging. Kegiatan ini digunakan untuk mencari posisi kesalahan error
dari kode-kode program. Jika terdapat masalah, maka dapat dilakukan perbaikan pada
tahap code generation dan component design. Perincian mengenai pengujian unit dapat dilihat di sub bab 4.7.
3.2.7. Integration Testing