Perancangan Aplikasi Misi Kenaikan Pangkat

c. Menentukan alur bisnis dan aplikasi serta wilayah persoalan data yang akan didukung oleh sistem yang akan dikembangkan serta ditentukan pula jangkauan atau batasan sistem. Tahapan-tahapan yang lebih rinci dalam melakukan analisis dapat dilihat pada sub bab 4.2.

3.2.2. Architectural Design

Setelah mengetahui definisi aplikasi yang akan dibuat, yang meliputi analisis terhadap sistem, maka tahapan berikutnya adalah melakukan perancangan design . Perancangan di sini dimaksudkan untuk membuat pemodelan terhadap aplikasi baru yang dapat mewakili sistem yang berjalan saat ini di Subbag Administrasi Kepegawaian UIN Jakarta. Architectural Design meliputi perancangan aplikasi dan perancangan database. Untuk tampilan antarmuka interface aplikasi sendiri, penulis melakukan perancangan Graphical User Interface GUI dari aplikasi ini.

a. Perancangan Aplikasi

Untuk perancangan aplikasi, penulis menggunakan alat bantu DFD. Perancangan aplikasi yang penulis lakukan dengan menggunakan tools DFD ini meliputi: 1. Perancangan Diagram Konteks 2. Perancangan Diagram Zero 3. Perancangan Diagram Rinci Level Diagram Perancangan aplikasi dengan menggunakan DFD dapat dilihat pada sub bab 4.3.1.

b. Perancangan Basis Data

Pada tahap perancangan basis data, penulis menggunakan Entity Relational Database ERD sebagai tool untuk merancang relasi antar table dalam database untuk kemudian dikonversi ke dalam bentuk Logical Record Structure LRS. Implementasi perancangan database dapat dilihat di Subbab 4.3.2.

3.2.3. Component Design

Pada tahap component design, penulis membagi design sistem menjadi modul-modul yang lebih kecil. Modul merupakan atribut tunggal dari perangkat lunak yang berisi intruksi-intruksi yang melakukan suatu fungsi tertentu dan sudah mewakili penyimpanan dan struktur data yang jelas. Modul-modul ini nantinya akan disatukan kembali untuk memenuhi kebutuhan sistem. Hal ini dilakukan guna mempermudah dalam coding aplikasi. Dalam tahap ini penulis juga melakukan perancangan menu aplikasi dengan menggunakan State Transtiotion Diagram STD dan mendesain user interface meliputi halaman-halaman yang ada di dalam sistem. Perincian mengenai component design dapat dilihat di sub bab 4.4.

3.2.4. Code Generation

Pada tahap ini, Design database yang telah dibuat, diimplementasikan langsung. Pada penelitian ini, penulis menggunakan MySQL versi 5.0.67 dengan menggunakan interface phpmyadmin versi 2.11.9.2. Setelah implementasi database selesai, dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang telah dibentuk. Perincian mengenai coding aplikasi dapat dilihat di sub bab 4.5.

3.2.5. Executable Software Implementation

Pada tahap ini dilakukan implementasi terhadap keseluruhan aplikasi setelah pengkodean coding pada setiap modul selesai dilakukan. penulis melakukan deployment terhadap aplikasi yang telah dikembangkan ke target server tertentu. Pengujian meliputi proses uploading file-file project ke server, yang dalam hal ini Apache Server yang terdapat dalam paket XAMPP versi 1.6.8. Perincian mengenai deployment system dapat dilihat di sub bab 4.6.

3.2.6. Unit Testing

Dalam melakukan pemrograman, penulis melakukan pengujian terhadap kode-kode program untuk memastikan kebenaran program tersebut. Pengujian ini dilakukan untuk mencari kesalahan yang ditimbulkan karena salah tulis atau kesalahan pemrograman. Kegiatan unit testing ini disebut juga debugging. Kegiatan ini digunakan untuk mencari posisi kesalahan error dari kode-kode program. Jika terdapat masalah, maka dapat dilakukan perbaikan pada tahap code generation dan component design. Perincian mengenai pengujian unit dapat dilihat di sub bab 4.7.

3.2.7. Integration Testing

Tahap ini melibatkan pengujian sekumpulan modul yang telah diintegrasikan menjadi subsistem. Proses pengujian subsistem ini dikonsentrasikan pada deteksi kesalahan interface. Proses pengujian subsistem dilakukan untuk mencari ketidaksesuaian interface modul dengan integrasi antar link-link dalam sistem. Jika terdapat masalah, maka dapat dilakukan perbaikan pada tahap component design dan architectural design. Perincian mengenai integration testing dapat dilihat di Subbab 4.8.

3.2.8. System Testing

Setelah integration testing selesai dilakukan, maka penulis melakukan pengujian terhadap keseluruhan sistem apakah tahap integrasi antar modul sistem telah berjalan baik. Pengujian ini dilakukan berkenaan dengan penemuan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi yang tidak diharapkan antara subsistem dengan interaksi yang tidak diharapkan pada setiap subsistem dengan hasil yang diharapkan. Seperti pada proses pemasukan, perubahan, serta penghapusan data dengan memasukkan sample data yang didapatkan dari Subbag Administrasi Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahap ini, penulis melakukan pengujian black box testing pengujian mandiri terhadap keseluruhan sistem. Perincian mengenai pengujian sistem dapat dilihat di sub bab 4.9.

3.2.9. Acceptance Testing

Ini merupakan tahap akhir proses pengujian sebelum sistem diterima untuk penggunaan operasional. Pada tahap ini sistem diuji secara blackbox pengujian lapangan oleh user. Apakah user menerima sistem tersebut dilihat dari requirement dan kemudahan penggunaan sistem. Jika terdapat kekurangan pada sistem maka dapat dilakukan iterasi system life cycle. Pada tahap ini pengembangan aplikasi selesai dilakukan apabila telah lolos uji acceptance testing . Perincian mengenai acceptance testing dapat dilihat di sub bab 4.10 dan lampiran.

3.3. Kerangka Berpikir

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan- tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka berpikir meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Kerangka berpikir penelitian ini terdapat pada gambar 3.2. dan 3.3. Gambar 3.2. Kerangka Berpikir Bagian 1 Gambar 3.3. Kerangka Berpikir Bagian 2 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi sistem yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metodologi penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada bab sebelumnya telah dibahas, bahwa model pengembangan sistem yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah V-Model. Di dalam bab empat ini diuraikan tentang tahap pengembangan sistem V-Model diantaranya adalah requirements modeling yang terdiri dari analisis sistem yang berjalan, identifikasi masalah, analisis persyaratan requirement dan analisis sistem usulan. Tahap selanjutnya architectural design, component design, code generation, implementation , unit testing, integration tesing, system testing, dan acceptance testing . Sebelum membahas tahapan pengembangan sistem akan dijelaskan terlebih dahulu profil umum Subbagian Administrasi Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai tempat penelitian yang mengolah data administrasi pegawai. Dan dalam rangka mengetahui proses kerja yang ada di Subbagian Administrasi Kepegawaian, yaitu dengan menelaah dokumen-dokumen terkait untuk mendapatkan informasi tentang administrasi pegawai tetapi dalam penelitian ini secara khusus hanya membahas proses administrasi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, dan pensiun pegawai struktural administrasi golongan IIId - ke bawah. 69 4.1. Sekilas Tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan sosial. Selama setengah abad UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia.

4.1.1. Visi dan Misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Visi

Visi Universitas adalah menjadi lembaga pendidikan tinggi terkemuka dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan UIN, 2002: 4.

b. Misi

Misi Universitas adalah : 1. Menghasilkan sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global. 2. Melakukan reintegrasi epistimologi keilmuan. 3. Memberikan landasan moral terhadap pengembangan iptek dan melakukan pencerahan dalam pembinaan imtaq. 4. Mengembangkan keilmuan melalui kegiatan penelitian. 5. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat UIN, 2010 .

c. Tujuan

1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik danatau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan danatau menciptakan ilmu pengetahuan, bidang keagamaan, sosial maupun sains dan teknologi; 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama, sosial dan sains teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional UIN, 2010.

4.1.2. Subbag Administrasi Kepegawaian UIN Jakarta

Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi mutasi kepegawaian dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam menjalankan fungsinya, Subbagian Administrasi Kepegawaian berada dibawah Bagian Organisasi, Tata Laksana dan Kepegawaian pada Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian. Gambar 4.1. Struktur Organisasi Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sumber: UIN, 2002

4.1.3. System Operation Processing Prosedur Tetap Subbag Administrasi Kepegawaian

SOP kenaikan pangkat jabatan struktural, kenaikan gaji berkala, dan pensiun pada Sub bagian Administrasi Kepegawaian Bagian Ortala dan Kepegawaian Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:

A. Proses Kenaikan Gaji Berkala KGB

1. Kenaikan Gaji Berkala KGB ditandatangani oleh Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian atas nama Rektor. 2. Usulan dibuat setiap 2 tahun sekali, dengan rincian: a. Untuk Pangkat Golongan I dan II TMT Kenaikan Gaji Berkala jatuh pada hitungan masa kerja tahun ganjil b. Untuk Pangkat Golongan III dan IV TMT kenaikan gaji berkala jatuh pada hitungan masa tahun genap. 3. Usulan dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut: a. SK terakhir b. KGB terakhir c. Foto kopi KARPEG

B. Proses Kenaikan Pangkat

1. Sistem Kenaikan Pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem : a. Kenaikan Pangkat Reguler b. Kenaikan Pangkat Pilihan c. Kenaikan Pangkat Anumerta bagi yang dinyatakan tewas d. Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi yang meninggal dunia, mencapai batas usia pensiun, atau cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri. 2. Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada Pegawai Negeri sipil yang: a. Menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu b. Menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden c. Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya d. Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara e. Diangkat menjadi pejabat Negara f. Memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar atau Ijazah g. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu h. Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar, dan i. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu. 3. Masa Kenaikan Pangkat a. Masa kenaikan pangkat regular Pegawai Negeri Sipil ditetapkan pada periode 1 April dan 1 Oktober, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian. b. Kenaikan pangkat regular dapat diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil setingkat lebih tinggi apabila yang bersangkutan: 1. Sekurang-kurangnya telah 4 empat tahun dalam pangkat terakhir 2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir c. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih 1 satu tingkat di bawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi melalui kenaikan pangkat pilihan, apabila: 1. Telah 1 satu tahun dalam pangkat terakhir. 2. Sekurang-kurangnya telah 1 satu tahun dalam jabatan struktural yang didudukinya. 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja DP3 sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir. d. Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama pegawai negeri sipil dihitung sejak pengangkatan sebagai pegawai Calon Pegawai Negeri Sipil. 4. Secara umum usulan kenaikan pangkat harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi sebagai berikut: a. SK Kenaikan Pangkat terakhir b. Foto kopi KARPEG c. DP-3 2 dua tahun terakhir bernilai baik d. foto kopi KGB terakhir e. Inpassing terkahir f. SK jabtan structural g. Surat pernyataan menduduki jabatan h. Pernyataan pelantikan i. Daftar Riwayat Hidup j. Ijazah terakhir Dalam hal ini penulis membatasi masalah pada kenaikan pangkat pegawai struktural pegawai administrasi.

C. Proses Pensiun

1. Dalam waktu 1 satu tahun sebelum batas usia pensiun, Bagian Kepegawaian mengirimkan surat pemberitahuan kepada Pegawai Negeri Sipil yang akan memasuki batas usia pensiun dengan melampirkan persyaratan yang harus dilengkapi. 2. Usulan pensiun diajukan ke instansi terkait, yaitu : a. Usulan pensiun untuk pangkat golongan Pembina Tk. I IVb ke atas diusulkan ke Departemen Agama RI b. Usulan pensiun sampai dengan pangkat golongan Pembina IVa diusulkan ke kantor Badan Kepegawaian Negara. 3. Usulan dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut: a. Surat permintaan berhenti sebagai pegawai negeri sipil dengan hak sebagai pensiun b. Foto kopi surat nikah c. Foto kopi KARPEG d. Daftar susunan keluarga tanggal, bulan, dan tahun kelahiran e. Surat pernyataan yang menyatakan bahwa semua surat-surat yang ada padanya telah diserahkan kepada orang yang berwenang. f. Daftar riwayat pekerjaan lengkap serta berakhirnya dari masing- masing pengalaman bekerja dan tanggal surat keputusan g. Surat keputusan pertama sebagai PNS dan surat keputusan terakhir h. Foto kopi surat keterangan sah tentang pernah bekerja di swasta atau diluar Departemen Agama mulai berakhirnya i. Surat permintaan pembayaran pensiun pertama SP.4P j. 8 delapan lembar pas foto ukuran 4x6 cm tanpa tutup kepala k. Daftar pendaftaran istri atau anak yang berhak mendapat pensiun bagi pegawai.

4.2. Requirements Modelling

4.2.1. Analisis Sistem Berjalan

Berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh penulis, berikut ini adalah alur kerja proses mutasi pegawai yang saat ini berjalan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :

a. Kenaikan Pangkat

Pada proses kenaikan pangkat, pegawai mengajukan kenaikan pangkat dengan mengumpulkan syarat-syarat kenaikan pangkat ke Subbagian Kepegawaian Unit Kerja. Setelah persyaratan tersebut dicek dan telah memenuhi persyaratan, Subbagian Kepegawaian Unit Kerja membuat Nota Usulan yang ditujukan kepada Rektor. Rektor kemudian membuat disposisi kepada Purek Administrasi Umum dan Kepegawaian untuk dibuatkan disposisi ke Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian. Setelah itu, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian membuat disposisi ke Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian untuk dibuatkan disposisi ke Subbag Administrasi Kepegawaian. Kemudian, Staff Subbag Administrasi Kepegawaian mengecek pegawai yang akan naik pangkat pada SIMPEG dan mengisi formulir usulan kenaikan pangkat kosong yang diberikan oleh BKN. Formulir usulan kenaikan pangkat isi tersebut diberikan kepada Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian untuk diparaf dan selanjutnya diberikan kepada Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian untuk ditandatangani. Setelah menandatangani formulir usulan kenaikan pangkat isi, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian lalu memberikan formulir tersebut kepada Subbag Administrasi Kepegawaian untuk diserahkan ke BKN. Setelah disetujui oleh BKN, formulir usulan kenaikan pangkat isi ditandatangani diberikan kembali ke Subbagian Administrasi Kepegawaian untuk di-inputkan data kenaikan pangkat tersebut ke dalam SIMPEG dan dibuatkan SK Kenaikan Pangkat. SK Kenaikan Pangkat ditandatangani oleh Kepala Biro. Setelah ditandatangani, SK Kenaikan Pangkat diserahkan kembali ke Subbag Administrasi Kepegawaian untuk diberikan kepada pegawai yang bersangkutan. Subbag Administrasi Kepegawaian kemudian membuat laporan kenaikan pangkat. Adapun gambaran alur kerja sistem Kenaikan Pangkat yang sedang berjalan di Subbag Administrasi Kepegawaian UIN Jakarta seperti pada gambar 4.2. : Gambar 4.2. Flowchart Kenaikan Pangkat pada Sistem yang Berjalan

b. Kenaikan Gaji Berkala

Dokumen yang terkait

Pengembangan sistem informasi manajemen surat keputusan studi kasus: subbagian administrasi kepegawaian pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 18 219

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengembangan aplikasi SMS reminder dalam kalender Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: studi kasus Pusat Komunikasi (PUSKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1 17 249

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pengembangan sistem informasi visual 3 dimensi berbasis web lokasi infrastruktur akademik: studi kasus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1 5 218

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: PENGUJIAN KEPUASAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION STUDI KASUS : SISTEM INFORMASI AKADEMIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1 10 192