Respon Masyarakat Terhadap Upaya Modernisasi Pendidikan KH.

65 Kejuruan SMK berjumlah 263 buah, Madrasah Aliyah MA berjumlah 172 buah, Pondok Pesantren berjumlah 67 buah, Akademi berjumlah 55 buah, Politeknik berjumlah 4 buah, Sekolah Tinggi berjumlah berjumlah 70 buah dan Universitas berjumlah 36 buah. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa model dan sistem pendidikan Islam yang di gagas dan dikembangkan oleh KH. Ahmad Dahlan dalam upaya melakukan modernisasi pendidikan Islam yaitu : 1. Memasukan pelajaran agama ke dalam lembaga pendidikan Barat 2. Mengadopsi dan menerapkan sistem pendidikan Barat ke dalam lembaga pendidikan milik Islam

D. Respon Masyarakat Terhadap Upaya Modernisasi Pendidikan KH.

Ahmad Dahlan Kehadiran Belanda tidak hanya mengeklspoitasi kekayaan alam Indonesia, tetapi juga menekan politik, kehidupan keagamaan dan juga sangat mengganggu penyelenggaraan pendidikian Islam di Indonesia. Kehadiran sekolah-sekolah pemerintah Belanda mendapat kecaman sengit dari kaum ulama. Kaum ulama dan golongan santri menganggap program pendidikan tersebut adalah penetrasi kebudayaan Barat ditengah berkembangnya pesantren atau lembaga-lembaga pendidikan Islam. Mereka mencemaskan sistem pendidikan kolonial karena sekolah-sekolah ini akan melahirkan kaum intelektual pribumi yang sekuler dan menjadi pembela kebudayaan Barat; dan hal ini dikhawatirkan akan menjauhkan kaum muslimin kepada agamanya. Semua ini membuat gerah kaum ulama sehingga mereka mengecam sistem pendidikan kolonial. Dengan tegas mereka menyatakan, bahwa; “Barang siapa yang menyerahkan anaknya ke sekolah yang didirikan Belanda, anak itu akan menjadi kafir”. 27 Melihat realitas pendidikan di pesantren-pesantren yang masih tradisional dan pendidikan umum yang sekuler, KH. Ahmad dahlan tergugah kesadarannya untuk memadukan dua model pendidikan tersebut. Dimulai dengan menyelenggarakan sekolah secara sederhana di rumahnya Kauman, pendiri 27 Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, h. 154. 66 persyarikatan Muhammadiyah ini memperkenalkan model pendidikan terpadu yang mengajarkan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Dengan memanfaatkan ruang tamu seukuran 2,5 X 6 meter, KH. Ahmad Dahlan menyelenggarakan Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah pertama di Indonesia. 28 Sewaktu KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, tidak sedikit dan ujian dan rintangan yang dihadapinya. Baik dari pihak keluarganya, maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai tuduhan, fitnah, dan hasutan dilemparkan kepadanya. Ada yang menuduh bahwa beliau dikatakan hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama Islam, ada pula yang menuduh beliau adalah kiai palsu, 29 karena sudah meniru-niru Kristen, bahkan ada pula yang hendak membunuhnya dan macam-macam tuduhan yang lain, yang diberikan kepada beliau. Gagasan pendirian Muhammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan ini juga mendapatkan resistensi, baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan, tuduhan dan hasutan datang bertubi-tubi kepadanya. Ia dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama Islam. Ada yang menuduhnya kiai palsu, karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang Kristen dan macam-macam tuduhan lain. Bahkan ada pula orang yang hendak membunuhnya. Namun rintangan-rintangan tersebut dihadapinya dengan sabar. Keteguhan hatinya untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaharuan Islam di tanah air bisa mengatasi semua rintangan tersebut. Dalam menghadapi cobaan dan macam-macam rintangan itu, KH. Ahmad Dahlan tidak gentar ataupun mundur setapak pun juga melainkan hatinya semakin teguh membaja, untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangannya. Berkat ketabahan dan keuletan beliau dalam perjungan ini, menyebabkan masyarakat kemudian sedikit-demi sedikit mulai menerima cita-cita dan ajaran yang diberikan beliau. Da lambat-laun pula, Muhammadiyah mulai mengembangkan sayapnya di mana- 28 Ton Martono, ”Muhammadiyah Pertahankan Model Pendidikan Integralistik” Majalah Suara Muhammadiyah, No. 09 Th. Ke-93 Mei 2008, h. 7. 29 Junus Salam, KH. Ahmad Dahlan; Amal dan Perjuangannya Jakarta : Alwasath, 2009, h. 65. 67 mana. Ini adalah berkat pertolongan Allah, serta keuletan, ketabahan dan keikhlasan beliu dalam perjuangannya.

E. Analisis Kelebihan dan Kekurangan Usaha-usaha KH. Ahmad Dahlan