sukses diterapkan di sekolah-sekolah di Inggris khususnya dan mulai merambah di Eropa Young, 1998. Alasan mengapa the support group dinilai bekerja cukup
baik bukan hanya dinilai dari efektivitasnya namun juga solusi yang berkembang diluar dari pengaruh guru-guru melainkan dari berkembang dari siswa-siswa itu
sendiri. Hal ini muncul akibat dinamika dalam dukungan kelompok. Penelitian psikologi kelompok memberikan pemahaman mengenai dukungan kelompok
sebagai sebuah intervensi anti-bullying dinilai efektif Young, 1998.
1. 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah “ apakah intervensi the support group method efektif untuk
meningkatkan self-efficacy pada korban bullying ”.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana efektivitas intervensi the support group dapat meningkatkan self-efficacy siswa SMP yang
mengalami bullying. Selain itu juga intervensi kelompol dapat membantu remaja menerapkan perilaku pro-sosial yang lebih sesuai dalam menghadapi perilaku
bullying.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi ilmiah, dan memberi masukan bagi perkembangan psikologi khususnya psikologi anak.
1.4.2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi anak yang mengalami bullying seperti merasa aman dan mengembalikan rasa percaya
mereka terhadap diri sendiri dan meningkatkan kepekaan para penonton bystander agar bisa memutuskan efek atau perilaku bullying yang ia lihat.
b. Bagi sekolah
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan solusi bagi pihak guru dan sekolah pada umumnya terutama dalam hal pencegahan anak menghadapi
bullying sehingga terhindar dari efek negatif dari fenomena ini, seperti membuat kelompok penasehat atau detektif keamanan dengan tujuan
meningkatkan pemahaman dan kepedulian siswa terhadap tindak kekerasan di sekolah.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah: Bab I. Pendahuluan: Bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II. Tinjauan pustaka: Bab ini diuraikan beberapa teori yang digunakan dalam penelitian yaitu bullying dan efektivitas support method group untuk
meningkatkan self efficacy korban bullying. Bab III. Metode penelitian: Bab ini diuraikan tentang pendekatan yang digunakan
dalam penelitian, metode pengumpulan data, subjek dan lokasi penelitian, prosedur penelitian, tahap pelaksanaan penelitian dan
metode analisis data. Bab IV. Hasil dan Pembahasan. Bab ini berisi mengenai uraian hasil yang
ditemukan dalam penelitian dan membuat pembahasannya. Bab V. Kesimpulan, Diskusi, dan Saran. Bab ini menjelaskan mengenai
kesimpulan dari apa yang diperoleh di lapangan, diskusi yang merupakan pembahasan, dan perbandingan hasil penelitian dengan
teori-teori atau dari hasil penelitian sebelumnya serta saran untuk penyempurnaan penelitian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SELF- EFFICACY 2.1.1
. Pengertian Self-Efficacy
Self-efficacy merupakan salah satu kemampuan pengaturan diri individu. Konsep self-efficacy pertama kali dikemukan oleh Bandura. Self-efficacy mengacu
pada persepsi tentang kemampuan individu untuk mengorganisasi dan mengimplementasi tindakan untuk menyelesaikan tugas tertentu Bandura, 1997.
Selanjutnya, Baron and Byrne 2000 mengungkapkan bahwa self-efficacy merupakan penilaian individu terhadap kemampuan atau kompetensinya
melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan dan menghasilkan sesuatu. Teori self-efficacy berkaitan dengan kemampuan secara kognitif, sosial, emosi dan
perilaku. Pandangan Hugnes, Ginnett Curphy 2009 melihat self-efficacy terdiri
dari dua jenis; positive self-efficacy dan negative self-efficacy. Self-efficacy dikatakan positif ketika keyakinan yang dimiliki individu bahwa ia percaya
mempunyai kuasa untuk menciptakan apa yang diinginkan atau harapan. Self- efficacy yang negatif yakni ketika keyakinan yang dimiliki individu membuat
dirinya lemah atau melemahkan dirinya sendiri. Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang secara sederhana percaya bahwa ia dapat menyelesaikan suatu tugas
tertentu dengan baik, seringkali mengerahkan usaha yang cukup untuk menyelesaikan tugas tersebut. Sebaliknya, orang yang memiliki self-efficacy yang
Universitas Sumatera Utara