5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui : a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab pada bagian keuangan PTPN III Persero Medan yang
dianggap berwenang dalam memberikan informasi mengenai masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang
berasal dari neraca, laporan laba rugi, hasil publikasi, buku-buku ilmiah, dan lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
6. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah metode analisis tentang keadaan
perusahaan melalui pengumpulan dan analisis data mengenai sejarah, struktur organisasi, dan kegiatan perusahaan sehingga terbentuk gambaran
umum perusahaan. Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu variabel terikat dependen dan variabel bebas
independen. b. Metode Analisis Korelasi Pearson
Analisis korelasi Pearson berguna untuk mengetahui hubungan dua variabel yang berskala rasio yang menunjukkan hubungan yang linear
Universitas Sumatera Utara
Situmorang et al, 2008:47. Korelasi ini sering juga disebut korelasi Product Moment.
Rumus: r =
[ ]
∑ −
∑
∑
− ∑
∑ ∑
∑ −
2 Y
2 Y
n 2
X 2
X n
2 Y
X XY
n
Dimana: r : Koefisien Korelasi Pearson
X : Variabel bebas Y : Variabel terikat
n : Jumlah sampel atau data Koefisien korelasi Pearson berkisar dari -1 sampai 1, sehingga dapat
ditulis -1 ≤ r
≤ 1. Tanda positif menunjukkan arah hubungan dua variabel yang positif searah dan tanda negatif menunjukkan arah hubungan dua
variabel yang negatif tidak searah. Selain itu untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan dari korelasi Pearson yang diperoleh,
maka dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang dihasilkan. Apabila tingkat signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian
α = 5 maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.4 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono 2007:183
Bentuk pengujian yang digunakan adalah: H
: r = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang positif negatif dan
signifikansi antara variabel variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y. H
a
: r ≠ 0, artinya terdapat hubungan yang positif negatif dan signifikansi
antara variabel- variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika –r
tabel
≤ r
hitung
≤ r
tabel
, dengan α = 5.
H
a
diterima jika –r
tabel
r
hitung
r
tabel
, dengan α = 5.
c. Pengujian Hipotesis Uji Statistik-t
Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi yang diperoleh. Pengujian signifikansi menggunakan rumus sebagai
berikut Suharyadi dan Purwanto, 2004:466: t = r
2
r 1
2 n
− −
Universitas Sumatera Utara
Dimana: t : Nilai t
hitung
r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah data pengamatan
Bentuk pengujian yang digunakan adalah: H
: t = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel-
variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y. H
a
: t ≠ 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-
variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y. Pengujian selanjutnya akan dilakukan uji signifikansi
dengan membandingkan tingkat signifikansi
α = 5 dan derajat kebebasan n-2 dengan t
hitung
yang diperoleh. Jika t
hitung
t
tabel
berarti H ditolak atau
terdapat hubungan yang nyata signifikan antara variabel-variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y dan sebaliknya. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah:
H diterima jika – t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
pada = 5. H
a
diterima jika − t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada = 5.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS