yang ada pada perusahaan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aktiva lain- lain pada PTPN III Persero Medan ini terdiri dari PPh dan kredit PPN.
5. Penjualan pada PTPN III Persero Medan
Penjualan pada PTPN III Persero Medan merupakan pendapatan yang diperoleh dari produk keluaran perusahaan yaitu minyak sawit CPO, inti sawit
Kernel, dan produk hilir karet. Penjualan pada PTPN III Persero Medan dilakukan dalam penjualan tunai dan kredit. Penjualan kredit kepada pelanggan
inilah yang akan menimbulkan piutang bagi PTPN III Persero Medan.
6. Receivable Turnover Ratio pada PTPN III Persero Medan
Receivable turnover ratio merupakan perbandingan antara penjualan yang dilakukan perusahaan dengan piutang rata-rata yang dimiliki perusahaan.
Receivable turnover ratio menggambarkan kecepatan perputaran piutang, dimana semakin besar rasio ini akan semakin baik. Semakin tinggi perputaran piutang,
maka semakin cepat periode waktu antara pencatatan penjualan dan penagihan kas dari penjualan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Grafik 4.1 Perkembangan Receivable Turnover Ratio
PTPN III Persero Medan Periode 2003-2008
Receivable Turnover Ratio
0.000 10.000
20.000 30.000
40.000 50.000
60.000 70.000
80.000
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Receivable Turnover Ratio
Sumber: Laporan Keuangan PTPN III Persero Medan 2009, diolah
Grafik 4.1 menunjukkan bahwa receivable turnover ratio mengalami peningkatan dari tahun 2003 sampai tahun 2005, namun dari tahun 2005 ke tahun
2006 mengalami penurunan dan dari tahun 2006 sampai tahun 2008 mengalami peningkatan kembali. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin cepat periode
waktu antara pencatatan penjualan dengan penagihan kas dari penjualan tersebut. Tingginya perputaran piutang pada PTPN III Persero Medan ini disebabkan oleh
periode pengembalian piutang yang tidak terlalu lama. Penagihan piutang yang lancar membawa dampak pembayaran hutang yang cepat sehingga piutang
perusahaan akan menurun.
7. Inventory Turnover Ratio pada PTPN III Persero Medan
Inventory turnover ratio merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan perusahaan dengan persediaan rata-rata yang dimiliki oleh perusahaan.
Inventory turnover ratio menggambarkan kecepatan perputaran persediaan,
Universitas Sumatera Utara
dimana semakin besar rasio ini akan semakin baik. Semakin tinggi perputaran persediaan maka akan semakin singkat waktu rata-rata antara penanaman modal
dalam persediaan dengan transaksi penjualan.
Grafik 4.2 Perkembangan Inventory Turnover Ratio
PTPN III Persero Medan Periode 2003-2008
Inventory Turnover Ratio
0.000 2.000
4.000 6.000
8.000 10.000
12.000 14.000
16.000 18.000
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Inventory Turnover Ratio
Sumber: Laporan Keuangan PTPN III Persero Medan 2009, diolah
Grafik 4.2 menunjukkan bahwa inventory turnover ratio PTPN III Persero Medan mengalami peningkatan dari tahun 2003 sampai tahun 2007. Hal
ini disebabkan oleh terjadinya penurunan jumlah persediaan rata-rata. Persediaan yang semakin kecil menandakan bahwa penjualan meningkat. Kegiatan penjualan
perusahaan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan operasional perusahaan berjalan baik, artinya semakin singkat jangka waktu antara penanaman modal perusahaan
dengan transaksi penjualan yang terealisasi. Hal ini juga akan memberi pengaruh terhadap peningkatan laba yang akan diperoleh perusahaan, dimana semakin
tinggi tingkat penjualan, maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dari tahun 2007 ke tahun 2008 inventory turnover ratio PTPN
Universitas Sumatera Utara
III Persero Medan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan persediaan berlebih atau jarang dipakai. Persediaan yang berputar pelan akan berdampak
pada Return on Investment ROI sehingga apabila perputaran persediaan pelan akan mengurangi laba.
8. Total Asset Turnover Ratio pada PTPN III Persero Medan