Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan VIF 5 dan tolerance 0.1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa regresi ini tidak terdapat multikolinearitas.

4.6.5. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen, yang terdiri dari variabel kepemimpinan situasional, variabel karakteristik pemimpin, dan terhadap variabel dependen, yaitu kinerja agen yang dilakukan pada 65 responden AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan. Tabel. 4.17. Regresi Linier Berganda Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Karakteristik.Pe mp, Kepem.Sit a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja.Agen Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014 Pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter. Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.18. Hasil Pengolahan Data Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.352 3.649 .645 .522 Kepem.Sit 1.536 .071 .951 21.664 .000 Karakteristik.Pemp .179 .095 .083 1.883 .004 a. Dependent Variable: Kinerja.Agen Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.18, dapat dirumuskan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 2,352 + 1,536X1 + 0,179X2 Analisisnya: a. Konstanta a bernilai 2,352 menunjukkan nilai konstanta, dimana jika variabel X1, X2 = 0 maka kinerja agen Y = 2,352. Artinya apabila pimpinan AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan meningkatkan kepemimpinan situasional dan karakteristiknya maka kinerja agen bernilai 2,352. b. Koefisien regresi variabel kepemimpinan situasional X1 adalah 1,536 menunjukkan bahwa kepemimpinan situasional pemimpin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja agen AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan sehingga apabila kepemimpinan situasional pemimpin dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan bertambah sebesar 1,536. Universitas Sumatera Utara c. Koefisien regresi karakteristik pemimpin X2 adalah 0,179, menunjukkan bahwa karakteristik pemimpin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja agen AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan sehingga apabila karakteristik pemimpin AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja agen pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Syariah Medan bertambah sebesar 0,179.

4.6.6. Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan Uji-F