4.6.7. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Tabel 4.21. Koefisien Determinan R
2
Model Summary
b
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.940
a
.884 .880
1.97217 a. Predictors: Constant, Karakteristik.Pemp, Kepem.Sit
b. Dependent Variable: Kinerja.Agen Sumber: Hasil pengolahan SPPS 2014
Tabel 4.22. Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0.39 Tidak Erat
0.4 – 0.59 Cukup Erat
0.6 – 0.79 Erat
0.8 – 0.99 Sangat Erat
Sumber: Situmorang et al, 2010: 145
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa: a. Nilai R = 0,940, berarti hubungan antara variabel kepemimpinan situasional,
variabel karakteristik pemimpin terhadap kinerja agen sebesar 94,0 , artinya hubungannya sangat erat.
b. Nilai Adjusted R Square = 0.884, berarti 88.4 faktor-faktor kinerja agen dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan situasional, variabel
karakteristik pemimpin, sedangkan sisanya 11,6 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Universitas Sumatera Utara
4.7. Pembahasan
Terwujudnya organisasi yang baik, tercermin dari pimpinan yang selalu aktif mengembangkan dan menjalankan semua aktivitas operasional perusahaan sesuai
dengan standar yang telah di tetapkan perusahaan. Penilaian kinerja yang mantap dapat dirasakan sebagai kebutuhan yang semakin penting, mengingat tantangan
dihadapi semakin berat, baik usaha dalam pencapaian target maupun dalam menghadapi persaingan. Kepemimpinan situasional dibutuhkan dalam
pengembangan organisasi dalam rangka meningkatkan pencapaian target penjualan polis asuransi.
4.7.1. Pengaruh Variabel Kepemimpinan Situasional X1 Terhadap Kinerja Agen Y
Dari hasil pengujian variabel secara parsial yang didapat bahwa variabel independen yaitu kepemimpinan situasional X1 berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja agen Y. Hal tersebut dibuktikan dari jawaban responden tertinggi dengan frekuensi dan persentase terbesar dari variabel
kepemimpinan situasional yang menyatakan sangat setuju pada pertanyaan “Sebelum agen melakukan penjualan asuransi, agen dibekali pengarahan yang
spesifik oleh pimpinan mengenai cara melakukan pendekatan dengan calon nasabah untuk pemahaman produk yang akan ditawarkan”. Hal ini dilakukan pimpinan
dalam rangka memberikan pengarahan yang lengkap kepada agennya baik pengarahan mengenai produk, cara mendekati nasabah agar agen tersebut dapat
menjalankan dan menjual asuransi dengan maksimal.
Universitas Sumatera Utara