Perkembangan Anak Keberhasilan Tetas

3.3.2.3 Telur 3.3.2.3.1 Dimensi Telur dan Clutch size Telur diidentifikasi warna dan ukurannya untuk mengetahui spesiesnya. Parameter yang diukur adalah panjang cm, lebar cm, dan berat g. Dimensi telur diukur dengan menggunakan jangka sorong, sedangkan berat diukur dengan menggunakan timbangan digital. Telur diturunkan melalui kantong kain yang diikat dengan tali panjang, kemudian pengukuran dan penandaan dilakukan dibawah pohon. Sampel contoh diambil dari masing-masing 5 sarang Rukmi, 2002.

3.3.2.3.2 Jarak Peneluran

Peletakan telur mulai diamati sejak telur pertama kali diletakkan, biasanya satu atau beberapa hari setelah sarang selesai dibuat. Pengecekan waktu peletakan telur diamati setiap 2 hari sekali. Waktu menetas telur dicatat berdasarkan pengamatan langsung terhadap telur yang dierami. Telur yang menetas dicatat waktu dan jumlah yang menetas Rukmi, 2002.

3.3.2.3.3 Masa Pengeraman

Masa pengeraman dilakukan sejak telur pertama diletakkan hingga telur menetas hari, telur yang diletakkan diberi nomor sebagai penanda. Pengamatan dilakukan dengan memanjat atau melihat dari bawah sarang setiap dua hari sekali Rukmi, 2002.

3.3.2.3.4 Keberhasilan Tetas

Telur-telur yang dihasilkan Kuntul Besar dan Cangak Abu diamati mulai dari tanggal peneluran hingga tanggal penetasan Rukmi, 2002.

3.3.2.4 Perkembangan Anak

Berat anak ditimbang setiap dua hari sekali. Anak diturunkan dengan menggunakan kantong kain. Bagian tubuh yang diukur adalah panjang tarsus, panjang ulnar sayap, dan panjang culmen paruh dengan menggunakan jangka sorong. Panjang culmen dihitung mulai dari ujung paruh bagian atas hingga ke pangkalnya Rukmi, 2002.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sarang 4.1.1 Pemilihan Pohon Sarang Hasil penelitian pada bulan Oktober 2014 – Januari 2015 ditemukan adanya perbedaan pemilihan pohon sarang antara Cangak Abu dan Kuntul Besar, dimana pohon sarang yang digunakan oleh Cangak Abu dan Kuntul Besar memiliki perbedaan Tabel.1. Cangak Abu memilih tiga jenis pohon untuk meletakkan lima sarang dimana dua sarang pada pohon Avicennia officinalis 40, dua sarang pada pohon Sonneratia alba 40, dan satu sarang dari pohon Rhizophora mucronata 20. Sedangkan Kuntul Besar memilih dua jenis pohon untuk meletakkan lima sarang, yaitu tiga sarang pada pohon Rhizophora mucronata 60, dan dua sarang pada pohon Ceriops tagal 40. Tabel.1 Data Pemilihan Pohon Sarang Cangak Abu dan Kuntul Besar Di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Oktober 2014-Januari 2015 Spesies Jumlah Sarang Pohon Sarang Yang Digunakan R. mucronata A. officinalis S. alba C. tagal Cangak Abu 5 20 40 40 - Kuntul Besar 5 60 - - 40 Perbedaan ini disebabkan oleh populasi burung yang banyak sehingga timbul stratifikasi untuk mencegah terjadinya kompetisi. Selain itu juga dengan populasi yang padat dan kerapatan pohon yang rendah, ditemukan banyak sarang dalam satu pohon. Menurut Rukmi 2002, teritori didefinisikan sebagai area yang dipertahankan oleh suatu spesies, memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk tiap individu burung, pasangan atau famili, koloni burung atau spesies tunggal. Secara sederhana teritori memiliki fungsi untuk mengurangi bahaya atau kerugian karena populasi yang padat. Cangak Abu memilih pohon sarang A. officinalis dan S. alba dikarenakan kedua pohon tersebut merupakan pohon yang berukuran besar dengan diameter batang yang besar dan daun yang tidak terlalu rimbun. Sementara satu pohon R.

Dokumen yang terkait

Karakteristik Perkembangan Anakan Kuntul Besar (Egretta alba) dan Kuntul Kecil (Egretta garzetta) Di Kawasan Tambak Tanjung Rejo Sumatera Utara

3 58 81

Karakteristik Tapak Hutan Mangrove di Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai

3 37 79

Perilaku Harian Kuntul Besar ( Egretta alba ) Di Kawasan Pantai Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

4 55 51

Perilaku dan Kompetisi Interspesifik Kuntul besar (Egretta alba Linnaeus 1766) dan Cangak merah (Ardea purpurea Linnaeus 1766) di Suaka Margasatwa Pulau Rambut Jakarta

1 36 330

KEMELIMPAHAN, DISTRIBUSI, DAN KARAKTERISTIK SARANG BURUNG SERAK JAWA (Tyto alba javanica) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Karakteristik Sarang dan Keberhasilan Berbiak Kuntul Besar (Egretta alba) dan Cangak Abu (Ardea Cinerea) Di Areal Breeding Site Desa Tanjung Rejo

0 0 7

KARAKTERISTIK SARANG DAN KEBERHASILAN BERBIAK KUNTUL BESAR (Egretta alba) DAN CANGAK ABU (Ardea cinerea) DI AREAL BREEDING SITE DESA TANJUNG REJO

0 0 13

Karakteristik Perkembangan Anakan Kuntul Besar (Egretta alba) dan Kuntul Kecil (Egretta garzetta) Di Kawasan Tambak Tanjung Rejo Sumatera Utara

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kuntul 2.1.1 Klasifikasi Burung Kuntul - Karakteristik Perkembangan Anakan Kuntul Besar (Egretta alba) dan Kuntul Kecil (Egretta garzetta) Di Kawasan Tambak Tanjung Rejo Sumatera Utara

1 4 7

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAKAN KUNTUL BESAR (Egretta alba) DAN KUNTUL KECIL (Egretta garzetta) DI KAWASAN TAMBAK TANJUNG REJO SUMATERA UTARA

0 1 14