Struktur Sarang Cangak Abu dan Kuntul Besar

menyokong sarang, dan jumlah penyangga yang digunakan lebih banyak agar dapat mempertahankan posisi sarang terutama saat angin kencang. Menurut Rukmi 2002, pemilihan tempat bersarang adalah memiliki strukur yang stabil, daun cukup rimbun, serta pohon memiliki struktur yang memungkinkan untuk terbang. Sementara menurut Kim Koo 2009, ukuran, struktur, bentuk sarang, dan orientasi sarang sangat penting dalam menyediakan tempat tinggal dalam cuaca yang buruk, khususnya ketika angin kencang dan badai. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kerusakan sarang yang terjadi selama penelitian tidak dipengaruhi oleh angin, akan tetapi oleh penginjakan burung lain. Menurut data BMKG tahun 2014, kecepatan angin yang paling kencang berada pada bulan Februari yaitu sekitar 2.8 knot, sementara untuk bulan Oktober hanya 2.3 knot. Dapat disimpulkan bahwa kecepatan angin selama penelitian tidak terlalu berpengaruh terhadap kerusakan sarang. Faktor angin tidak memberikan pengaruh karena lokasi berbiak lebih tertutup dan ketinggian pohon mangrove dilokasi berbiak hampir sama.

4.1.3 Struktur Sarang Cangak Abu dan Kuntul Besar

Dari hasil penelitian ditemukan adanya perbedaan struktur sarang Cangak Abu dan Kuntul Besar Tabel. 3, dimana Ukuran fisik struktur sarang Cangak Abu dan Kuntul Besar di lokasi penelitian sangat berbeda, sarang Cangak Abu terlihat lebih besar dibandingkan sarang Kuntul Besar. Dilihat dari lebar sarang, sarang Cangak Abu memiliki rataan sebesar 98,5 cm sementara sarang Kuntul Besar hanya memiliki lebar 29 cm. Perbedaan mencolok juga terlihat pada variabel tinggi total sarang, dimana sarang Cangak Abu memiliki tinggi total 35 cm berbeda jauh dengan sarang Kuntul Besar yang hanya memiliki tinggi total 16,5 cm. Perbedaan ini disebabkan karena sarang Cangak Abu yang dijumpai di lokasi penelitian umumnya berbentuk mangkuk cekung sementara sarang Kuntul Besar umumnya berbentuk datar. Menurut Rukmi 2002, bentuk sarang yang dangkal sangat rawan, karena telur dapat terlempar keluar hanya karena angin dan sedikit gerakan dari induknya . Tabel 3. Ukuran fisik Rataan±Sd sarang Cangak Abu n=2 dan Kuntul Besar n=2 Di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Oktober 2014-Januari 2015 Variabel Cangak Abu n=2 Kuntul Besar n=2 Lebar sarang cm 98,5±7,77 29±1,41 Panjang sarang cm 81±1,41 36,5±6,36 Kedalaman sarang cm 10,5±0,70 1,9±2,12 Tinggi total sarang cm 35±4,24 16,5±1,27 Bibir sarang cm 32±5,65 13±4,24 Berat kg 3,55±1,06 0,655±0,33 Perbedaan struktur sarang ke dua burung tersebut bisa jadi disebabkan karena ukuran tubuh burung. Burung Cangak Abu membangun sarang yang berukuran lebih besar dan lebih berat. Perbedaan stuktur ini diduga berhubungan dengan faktor keamanan dan kenyamanan dari telur dan anakan burung yang mendukung keberhasilan berbiak dan survivalnya. Jika dilihat dari data yang didapatkan sarang Kuntul Besar lebih beresiko telur terhempas keluar karena bentuk sarang yang datar. Panjang sarang Cangak Abu yang didapatkan dari penelitian lebih besar yaitu sekitar 81 cm jika dibandingkan dengan panjang sarang Cangak Abu yang didapatkan Nedjah et al., 2014 yang berkisar 75 cm. Gambar 5. Sarang Cangak Abu Gambar 6. Sarang Kuntul Besar Dilihat dari Gambar. 5 dan 6, terdapat perbedaan antara sarang Cangak Abu dan sarang Kuntul Besar. Sarang Canggak Abu berbentuk mangkuk sehingga terdapat lekukan di tengah sarang yang berpengaruh pada kedalaman sarang, sementara sarang Kuntul Besar terlihat lebih datar. Menurut Kushlan 2011, Pada beberapa spesies sarang mulai dibangun oleh jantan, tapi umumnya dibangun bersama-sama, betina memilih lokasi meletakkan sarang dan menentukan bentuk sarang, perilaku ini disebut tremble shoving. Menurut Rukmi 2002, susunan sarang umumnya menggunakan ranting yang paling besar pada bagian bawah sebagai platform, diikuti dengan ranting yang lebih kecil yang berfungsi sebagai penghangat telur. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Rukmi 2002, panjang sarang Cangak Merah rata-rata 69,31 cm dan Kuntul Besar rata-rata 62,30 cm, kedalaman sarang Cangak Merah rata-rata 7,23 cm dan sarang Kuntul Besar rata- rata 7,85 cm dan tinggi total sarang Cangak Merah rata-rata 20,69 cm dan Kuntul Besar rata-rata 20,80 cm. Sementara dari hasil penelitian Sulistiani 1991, panjang sarang Kuntul Kecil rata-rata 26,66 x 24,36 cm, kedalaman sarang 4,11 cm, dan tebal sarang 16,40 cm.

4.1.3 Komposisi Penyusun Sarang

Dokumen yang terkait

Karakteristik Perkembangan Anakan Kuntul Besar (Egretta alba) dan Kuntul Kecil (Egretta garzetta) Di Kawasan Tambak Tanjung Rejo Sumatera Utara

3 58 81

Karakteristik Tapak Hutan Mangrove di Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai

3 37 79

Perilaku Harian Kuntul Besar ( Egretta alba ) Di Kawasan Pantai Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

4 55 51

Perilaku dan Kompetisi Interspesifik Kuntul besar (Egretta alba Linnaeus 1766) dan Cangak merah (Ardea purpurea Linnaeus 1766) di Suaka Margasatwa Pulau Rambut Jakarta

1 36 330

KEMELIMPAHAN, DISTRIBUSI, DAN KARAKTERISTIK SARANG BURUNG SERAK JAWA (Tyto alba javanica) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Karakteristik Sarang dan Keberhasilan Berbiak Kuntul Besar (Egretta alba) dan Cangak Abu (Ardea Cinerea) Di Areal Breeding Site Desa Tanjung Rejo

0 0 7

KARAKTERISTIK SARANG DAN KEBERHASILAN BERBIAK KUNTUL BESAR (Egretta alba) DAN CANGAK ABU (Ardea cinerea) DI AREAL BREEDING SITE DESA TANJUNG REJO

0 0 13

Karakteristik Perkembangan Anakan Kuntul Besar (Egretta alba) dan Kuntul Kecil (Egretta garzetta) Di Kawasan Tambak Tanjung Rejo Sumatera Utara

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kuntul 2.1.1 Klasifikasi Burung Kuntul - Karakteristik Perkembangan Anakan Kuntul Besar (Egretta alba) dan Kuntul Kecil (Egretta garzetta) Di Kawasan Tambak Tanjung Rejo Sumatera Utara

1 4 7

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAKAN KUNTUL BESAR (Egretta alba) DAN KUNTUL KECIL (Egretta garzetta) DI KAWASAN TAMBAK TANJUNG REJO SUMATERA UTARA

0 1 14