Kondisi alam dan topografi. Kondisi Demografis

Irson Leonard Silitonga : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelebihan Dana Perbankan Pada Bank Umum Di Sumatera Utara, 2009.

4.1.2. Kondisi alam dan topografi.

Karena letaknya dekat dengan garis katulistiwa, propinsi Sumatera Utara tergolong ke daerah yang beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratnya sanagat bervariasi, sebagiaan daerahnya datar hanya beberapa meter diatas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 35,8 C. Sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi beraada pada daerah ketinggian yang suhu inimalnya bisa mencapai 13,0 C. Sebagaimana propinsi lainnya di Indonesia, Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau biasa terjadi pada bulan Juni – September dan musim hujan biasa terjadi pada bulan November – Maret. Diantara kedua musim tersebut diselingi oleh musim pancaroba. Curah hujan diseluruh Sumatera Utara rata-rata 1.965 mmtahun. Curah hujan tertinggi terdapat di daerah tapanuli Utara. Kelembapan rata-rata per tahun lebih kurang 82,9. Sedangkan temperatur rata-rata per tahun 26,07 C. Dengan tempertaur rata-rata maksimum 31,1 C dan minimum 21,64 C.

4.1.3. Kondisi Demografis

Sumatera Utara yang didiami penduduk dari berbagai suku seperti : batak, melayu, nias, minangkabau dan jawa ini merupakan propinsi ke 4 terbesar jumlah penduduknya di Indonesia, setelah Jawa Barat, Jawa timur, Jawa tengah. Menurut hasil pencacahan lengkaap sensus penduduk tahun 2005, penduduk Sumatera Utara berjumlah 11,51 juta jiwa. Irson Leonard Silitonga : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelebihan Dana Perbankan Pada Bank Umum Di Sumatera Utara, 2009. Penduduk Sumatera Utara masih banyak yang tinggal di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan. Jumlah penduduk yang tinggal di daearah pedesaan adalah sekitar 6,99 juta jiwa atau sekitar 56,76 dan yang tinggal di daerah perkotaan adalah sebesar 5,33 juta jiwa atau sekitar 43,24. Berdasarkan agama dan kepercayaan yang dianut, pada tahun 2005, penduduk yang beragama Islam sebesar 7,530 jt jiwa atau sekitar 65,45. Kristen Katolik sebesar 0,55 juta jiwa atau sekitar 4,78, Kristen Protestan sebesar 3,062 juta jiwa atau sekitar 26,62, Hindu sebesar 0,19 , Budha sebesar 2,82 , dan kepercayaan lain sebesar 0,14. Pada tahun 2005,warga negara asing WNA yang bertempat tinggal di Sumatera Utara tercatat sebanyak 231 orang. WNA ini berasal dari berbagai negara, tetapi yang terbanyak dari Cina Taiwan, yaitu sebanyak 60 orang. Mereka bertempat tinggal menyebar di seluruh daerah tingkat II Sumatera Utara. Sedangkan WNA lainnya yang cukup dominan adalah berasal dari Inggris sebanyak 40 orang. Sampai dengan tahun 1999, jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara sebesar 1.475,7 ribu jiwa, atau sekitar 16,74 dari total penduduk di Sumatera Utara. Pada tahun 2001, atau 3 tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara sebnayak 1.234,2 ribu jiwa dengan persentase sebesar 10,92 dari total penduduk. Peningkatan ini terjadi karena krisis moneter yang terjadi di Seluruh Indonesia. Pada masa krisis moneter, tingkat harga sangat tinggi, sehingga terjadi inflasi yang akhirnya menimbulkan penderitaan bagi masyarakat yang berkemampuan terbatas. Irson Leonard Silitonga : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelebihan Dana Perbankan Pada Bank Umum Di Sumatera Utara, 2009.

4.1.4. Potensi Wilayah