Pemegang Saham Melalui manajer Versus Kreditor

c. Ancaman Pemecatan

Penyingkiran manajemen dari sebuah perusahaan besar oleh pemegang sahamnya hanya memiliki kemungkinan kecil, sehingga hanya memberikan sedikit ancaman. Situasi ini terjadi karena saham dari sebagian besar perusahaan telah didistribusikan begitu luasnya, disertai dengan pengendalian manajemen atas mekanisme voting yang begitu kuat, sehingga hampir tidak mungkin bagi para pemegang saham yang tidak setuju mendapatkan suara yang dibutuhkan untuk menggulingkan suatau tim manajemen.

d. Ancaman Pengambilalihan

Pengambilalihan tidak bersahabat hostile takeover yaitu ketika manajemen tidak menginginkan perusahaannya diambil alih, kemungkinan besar akan terjadi ketika saham sebuah perusahaan dinilai terlalu rendah relatif terhadap potensinya akibat manajemen yang buruk. Dalam pengambilalihan yang tidak bersahabat, para manajer dari perusahaan yang diakuisisi biasanya dipecat, dan jika ada yang bisa menetap akan mendapat status dan wewenang yang tidak pasti.

2. Pemegang Saham Melalui manajer Versus Kreditor

Kreditor memiliki klaim atas sebagian dari arus laba perusahaan untuk pembayaran bunga dan pokok utang, dan mereka memiliki klaim atas aset perusahaan di waktu terjadi kebangkrutan. Akan tetapi, pemegang saham memiliki kendali melalui manajernya atas keputusan–keputusan yang mempengaruhi profitabilitas dan risiko perusahaan. Misalnya pemegang saham, yang bertindak melalui manajemen, menyebabkan sebuah perusahaan menjalankan satu proyek baru yang besar dan jauh lebih berisiko dari pada yang diantisipasi oleh para kreditornya. Peningkatan risiko ini akan menyebabkan tingkat pengembalian yang diminta dari utang perusahaan ikut meningkat, dan hal ini akan mengakibatkan jatuhnya nilai dari utang yang belum jatuh tempo. Jika proyek yang berisiko tersebut berhasil, maka seluruh keuntungannya kan diterima oleh pemegang saham,karena pengembalian kreditor ditetapkan pada tingkat risiko rendah yang lama. Namun, jika proyek tersebut tidak berhasil, para pemegang utang mungkin harus ikut menanggung kerugiannya. Hal ini jelas tidak menguntungkan bagi kreditor. Begitu pula jika para manajernya meminjam tambahan dana dan menggunakanya untuk membeli kembali saham perusahaan yang beredar sebagai usaha untuk menaikkan tingkat pengembalian ekuitas pemegang saham Brigham dan Houston, 2006: 31.

E. Ketidaksamaan Informasi Asymmetric Information

Adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan akan menyebabkan timbulnya asymmetrc information. Ketidaksamaan informasi adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda yang lebih baik mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki oleh investor Brigham dan Houston, 2006: 35. Menurut Scott, 2000 dalam Kiryanto, 2006, ada dua jenis asymmetriy information, yaitu: adverse selection dan moral hazard. Adverse selection adalah suatu tipe informasi asimetri asymmetric information dimana satu orang atau lebih pelaku-pelaku transaksi bisnis atau transaksi-transaksi yang potensial mempunyai informasi lebih atas yang lain. Ketimpangan pengetahuan informasi perusahaan ini dapat menimbulkan masalah dalam transaksi pasar modal karena investor tidak mempunyai informasi yang cukup dalam pengambilan keputusan investasinya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 113 118

Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

1 3 90

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN AGENCY COST SEBAGAI Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dan Agency Cost Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Per

0 3 15

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

KEPEMILIKAN MANAJERIAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 10 93

KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL PENGARUHNYA TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

KEPEMILIKAN MANAJERIAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 2 23

PERBEDAAN KEBIJAKAN HUTANG, KINERJA DAN NILAI PERUSAHAAN ANTARA PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERUSAHAAN TANPA KEPEMILIKAN MANAJERIAL DI BEI - repository perpustakaan

0 0 16