berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi
lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi
investor dan kreditor untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis. Laba merupakan bagian dari laporan keuangan sehingga laba seharusnya
juga berguna untuk keputusan kredit. Laba dapat digunakan untuk menilai prospek perusahaan misalnya untuk a mengevaluasi performance manajemen,
b memperkirakan earning power, c memprediksikan laba yang akan datang atau d menilai risiko investasi atau pinjaman pada perusahaan.
G. Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan corporate governance merujuk pada sistem yang mengharuskan perusahaan dikelola dan dikendalikan. Sistem tersebut melintasi
berbagai hubungan antara para pemegang saham perusahaan, dewan direksi serta pihak manajemen senior. Hubungan-hubungan ini memberi kerangka kerja untuk
menetapkan tujuan perusahaan dan pengawasan kinerja. Terdapat tiga kategori individu yang menjadi kunci utama keberhasilan tata kelola perusahaan. Pertama,
pemegang saham biasa yang memilih dewan direksi; kedua, dewan direksi perusahaan itu sendiri; dan ketiga, para pejabat eksekutif puncak yang dipimpin
oleh direktur utama Chief Executive Officer - CEO. Dewan direksi board of directors yang merupakan penghubung penting
antara pemegang saham dengan para manajer, berpotensi menjadi instrumen yang paling efektif untuk tata kelola perusahaan. Tanggung jawab utama mereka adalah
mengawasi jalannya perusahaan. Dewan direksi, jika beroperasi dengan benar, juga merupakan pemeriksa independen atas manajemen perusahaan untuk
memastikan bahwa pihak manajemen bertindak demi kepentingan para pemegang saham Horne dan Wachowicz, 2005: 10.
Prinsip-prinsip pokok corporate governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalah: transparansi
transparency, akuntabilitas accountability, keadilan fairness, dan responsibilitas responsibility. Transparency, yaitu dengan meningkatkan
kualitas keterbukaan informasi tentang “performance” perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Accountability, yaitu dengan mendorong optimalisasi peran
dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional.
Praktik audit yang sehat dan independen mutlak diperlukan untuk menunjang akuntabilitas perusahaan. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan
mengefektifkan komite audit. Fairness, yaitu dengan memaksimalkan upaya perlindungan hak dan perlakuan adil kepada seluruh shareholders tanpa kecuali.
Responsibility, yaitu dengan mendorong optimalisasi peran stakeholders dalam mendukung program-program perusahaan Baridwan dalam Ujiyantho, 2006,
dengan menerapkan corporate governance diharapkan dapat mengurangi dorongan untuk melakukan tindakan manipulasi oleh manajer. Sehingga kinerja
yang dilaporkan merefleksikan keadaan ekonomi yang sebenarnya dari perusahaan bersangkutan Jensen dalam Ujiyantho, 2006.
Arman Saputra Sinaga : Analisis Perbedaan Proksi Agency Cost Antara Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial Dan Tanpa Kepemilikan Manajerial Pada Sektor Manufaktur Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM
PASAR MODAL INDONESIA
A. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang obligasi,
ekuiti saham, reksa dana, instrumen derivative maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain misalnya
pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang jangka waktu lebih dari 1 tahun seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivative seperti option, futures,
dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal investor. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar