Jadwal Penelitian Metode dan Desain Intervensi Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Inside-Outside Circle Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa dilakukan di kelas VIII-2 MTsN Tangerang II Pamulang 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun ajaran 20092010. Tabel 1 Jadwal Penelitian No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli 1 Persiapan dan perencanaan √ 2 Observasi Studi lapangan √ 3 Pelaksanaan Pembelajaran √ √ 4 Analisis Data √ 5 Laporan penelitian √

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan

a. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. 1 Metode ini dipilih didasarkan atas pertimbangan bahwa tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa sehingga perlu informasi dari berbagai sumber dan tindak lanjut berdasarkan prinsip daur ulang. Kemudian, masalah kemampuan komunikasi matematik siswa yang rendah menuntut kajian yang mendalam dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe inside- outside circle. Penelitian ini menjelaskan tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan yang dilakukannya dalam siklus-siklus, yaitu : 1. Perencanaan Planning Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci, pada tahapan perencanan terdiri dari kegiatan sebagai berikut : a Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti. b Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan melatarbelakangi PTK. c Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat Tanya maupun kalimat pernyataan. 1 Suharsimi Arikunto, Peneltian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007 Cet ke-4, h.3 d Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan. e Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta instrumen pengumpul data yang dapat dipakai untuk menganalisis indicator keberhasilan itu. f Membuat secara rinci rancangan tindakan. 2.Tindakan Action Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan, hendaknya dijabarkan secara rinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan itu menjelaskan. a langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, b kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, c kegiatan yang diharapkan oleh siswa, d rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakanya, e jenis instrument yang akan digunakan untuk pengumpulan data pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya. 3.Pengamatan Observasi Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh kolaborator melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. 4.Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti dan kolaborator, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Tahap ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya, yang akan diterapkan pada penelitian berikutnya.

b. Desain Penelitian

Setelah tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Inside- Outside Circle Dapat Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Desain penelitian tindakan kelas yang dimaksud disajikan secara sistematis pada gambar di bawah ini : Jika belum Penelitian dihentikan Bagan 1. Alur Prosedur Pelaksanaan PTK Perencanaan pelaksanaan model pembelajaran model kooperatif tipe inside-outside circle siklus I Kemampuan komunikasi matematik siswa rendah Pelaksanaan model pembelajaran model kooperatif tipe inside-outside circle siklus I Refleksi dari pelaksanaan model pembelajaran model kooperatif tipe inside- outside circle siklus I Kemampuan komunikasi matematik siswa belum mencapai hasil yang diharapkan Pengamatan pengumpulan data siklus I Perencanaan pelaksanaan model pembelajaran model kooperatif tipe inside-outside circle siklus II Pelaksanaan model pembelajaran model kooperatif tipe inside-outside circle siklus II Refleksi dari pelaksanaan model pembelajaran model kooperatif tipe inside- outside circle siklus II Pengamatan pengumpulan data siklus II Kemampuan komunikasi matematik siswa sudah mencapai hasil yang diharapkan Dilanjutkan ke siklus berikutnya

C. Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

Improving students’ skill in writing procedure text through picture sequences: a classroom action research at the ninth grade of MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang

0 3 118

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Penerapan Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa

2 22 286

PENERAPAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V Penerapan Inside-Outside Circle Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jakenan Pati.

0 1 15

PENERAPAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V Penerapan Inside-Outside Circle Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jakenan Pati.

0 2 12

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V Penerapan Strategi Pembelajaran Inside Outside Circle (IOC) Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas V Mata Pelajaran IPA SD Negeri Ba

0 0 15

PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI PERATURAN PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI PERATURAN PERUNDANG –UNDANGAN SISWA KELA

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT.

0 0 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA - repository UPI S PEK 0807116 Title

0 0 4