c. Mathematical Expression, yaitu mengekspresikan konsep matematika
dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
Berdasarkan indikator-indikator yang telah dikemukakan para ahli, indikator kemampuan komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu indikator kemampuan komunikasi menurut Gusni Satriawati 2006, yang mencakup :
a. Written Text, yaitu memuat model situasi atau persoalan menggunakan
model matematika , menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika, mendengarkan, mendiskusikan, dan menulis tentang
matematika, membuat konjektur, menyusun argumen dan generalisasi. b.
Drawing, yaitu merefleksikan benda-benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide-ide matematika, dan sebaliknya.
c. Mathematical Expression, yaitu mengekspresikan konsep matematika
dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
B. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.
20
Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Disebabkan oleh kemampuan berubah
karena belajarlah, maka manusia dapat berkembang lebih jauh daripada makhluk-makhluk lainnya, sebagai khalifah Tuhan di muka bumi.
20
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 59
Secara umum, belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap.
21
Beberapa pendapat yang mengemukakan tentang pengertian belajar. Belajar adalah proses
mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.
22
Hilgrad mengungkapkan bahwa “Belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan di dalam
laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.”
23
Sedangkan Cronbach berpendapat bahwa :”learning is shown by a change in behavior as a result
of experieence”. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
24
Pengalaman tersebut diperoleh individu dalam interaksi dengan lingkungannya baik yang
menyangkut ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. Belajar menurut pandangan konstruktivis merupakan hasil konstuksi
kognitif melalui kegiatan seseorang. Pandangan ini memberikan penekanan bahwa pengetahuan kita adalah bentukan kita sendiri.
25
Belajar adalah suatu proses, dan bukan hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan
integrative dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
26
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini
berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
21
Zurinal dan Wahyu Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, UIN Jakarta Press, 2006, Cet. 1, h. 117
22
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana Prenada Media Grup, 2005, Cet. 3, Ed. 1, h. 89
23
Zurinal dan Wahyu Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-dasar…………., Cet. 1, h. 117
24
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008, Ed. 2, h. 13
25
Triyanto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, h. 28
26
Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 5, h. 104-105
Gagne’, seperti yang dikutip oleh Meriana 1999: 25 menyatakan untuk terjadinya belajar pada diri siswa diperlukan kondisi belajar,
baik kondisi internal maupun kondisi eksternal. Kondisi internal merupakan peningkatan memori siswa sebagai hasil belajar terdahulu.
Memori siswa yang terdahulu merupakan komponen kemampuan yang baru dan ditempatkannya bersama-sama. Kondisi eksternal meliputi
aspek atau benda yang dirancang atau ditata dalam suatu pembelajaran. Sebagai hasil belajar learning outcomes.
27
Berdasarkan perbedaan-perbedaan pendapat mengenai belajar, namun prinsipnya sama, yakni adanya perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara
atau usaha pencapaiannya. Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif maupun psikomotor. Segala aktivitas dan prestasi hidup
manusia tidak lain adalah hasil dari belajar hanya berbeda cara dan usaha pencapaiannya.
Sedangkan proses yang terjadi yang membuat seseorang melakukan proses belajar disebut pembelajaran. Kata “pembelajaran” adalah
terjemahan dari “instruction” yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan Amerika Serikat. Istilah ini bayak dipengaruhi oleh aliran psikologi
kognitif-wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan.
28
Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya kita menggunakan
istilah “proses belajar-mengajar” dan “pengajaran”. Menurut Gagne, Bringgs, dan Wager 1992, ”pembelajaran adalah serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.”
29
Oleh karena itu, mengajar atau “teaching” merupakan bagian dari pembelajaran instruction, dimana peran guru lebih ditekankan kepada
27
Triyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, h. 12
28
Wina Sanjaya. 2005. Kurikulum dan pembelajaran Tori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, . Jakarta : Kencana Prenada Grup, h. 213
29
Prof. Dr. Udin S. Wiranataputra, dkk, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 1.6
bagaimana merancang atau mengaransemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari
sesuatu.
30
Pembelajaran lebih mengacu pada segala kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa. Sementara yang dimaksud dengan
“kegiatan pembelajaran adalah satu usaha dan proses yang dilakukan secara sadar dengan mengacu pada tujuan pembentukan kompetensi, yaitu
dengan sistematik dan terarah pada terwujudnya perubahan tingkah laku.”
31
“Kalau kita menggunakan kata “pengajaran”, kita membatasi diri hanya pada konteks tatap muka guru dan siswa di dalam kelas. Sedangkan dalam
istilah pembelajaran, interaksi siswa tidak dibatasi oleh kehadiran guru secara fisik.”
32
Siswa dapat belajar melalui bahan ajar cetak, program radio, program televisi, atau media lainnya. Namun guru tetap memainkan peranan
penting dalam merancang setiap kegiatan pembelajaran. Dengan demikian pengajaran merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran.
“Pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa Degeng, 1989.”
33
Berdasarkan pernyataan tersebut berarti pembelajaran menuntut adanya interaksi. Interaksi tersebut antara siswa yang belajar dengan lingkungan
belajarnya, baik dengan guru, siswa lainnya, tutor, media, atau sumber lainnya. “Ciri lain dari pembelajaran adalah adanya komponen-komponen
yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.
34
Penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan
yang memungkinkan seseorang atau pelajar melaksanakan kegiatan belajar, dan proses tersebut dirancang oleh guru sebagai fasilitator sementara siswa
30
Wina Sanjaya. 2005. Kurikulum dan pembelajaran Tori dan Praktek........., h. 213
31
Zurinal dan Wahyu Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-dasar…………., Cet. 1, h. 117
32
Prof. Dr. Udin S. Wiranataputra, dkk, Belajar dan…………………………., h. 1.6
33
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, h. 2
34
Prof. Dr. Udin S. Wiranataputra, dkk, Belajar dan .............., h. 1.6
diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan utama dalam proses belajar.
Setelah membahas tentang belajar dan pembelajaran, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa proses belajar bersifat internal dalam diri
siswa, maksudnya proses belajar merupakan peningkatan memori siswa itu sendiri sebagai hasil belajar terdahulu. Sedangkan, pembelajaran bersifat
eksternal yaitu kegiatan yang sengaja direncanakan dan dirancang oleh guru dalam proses belajar.
2. Pembelajaran Matematika