perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
E. Analisis Hasil
Analisis data dilakukan secara eksploratif melalui pengamatan morfologi koloni bentuk dan warna, sifat Gram bakteri pada jerawat dan diameter daya
hambat ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri uji. Bakteri hasil isolasi dari apusan darah jerawat dilakukan pengecatan Gram
untuk mengetahui
sifat Gram-nya, kemudian dilakukan
pengamatan morfologinya secara mikroskopis untuk mengetahui bentuk dan susunan selnya.
Uji Aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar melalui pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan bakteri uji. Semakin besar
diameter zona hambat menunjukan bahwa aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jeruk bali Citrus maxima Merr. semakin besar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan dan Determinasi Tanaman
Tanaman yang digunakan untuk penelitian diambil dari kawasan perkebunan jeruk bali di Tamanan, Sukomoro, Magetan, Jawa Timur. Sampel
yang akan digunakan dikumpulkan dari tempat dan waktu tertentu untuk menghindari adanya variasi kandungan kimia tumbuhan yang terlalu besar karena
perbedaan kondisi tempat tumbuh. Sampel tanaman Citrus maxima dideterminasi untuk mengetahui kebenaran bahan dan menghindari adanya kesalahan dalam
pengambilan sampel. Determinasi tanaman dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat LPPM Universitas Setia Budi, Surakarta
dengan mencocokkan ciri-ciri morfologis yang ada pada tanaman Jeruk Bali Citrus maxima Merr. dengan
Flora .
B. Penyiapan Bahan
Bahan utama penelitian ini diperoleh dalam bentuk segar. Daun Citrus maxima yang digunakan dipilih yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua yaitu
dipilih daun pada urutan ke 3, 4, 5 dan 6 dari ujung tangkai pohon dengan tujuan mendapatkan kandungan kimia daun yang optimal. Daun Citrus maxima
kemudian disortir dan dibersihkan dengan cara dicuci di bawah air mengalir yang bersih. Pengeringan daun dilakukan dengan cara menjemur daun Citrus maxima
menggunakan kain hitam dengan tujuan agar kandungan kimia yang ada pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
sampel tidak rusak oleh sinar ultraviolet UV dari sinar matahari, selain itu kain hitam dapat menyerap panas secara optimal.
Daun Citrus maxima yang telah kering dipisahkan dari pengotor kemudian diserbuk dan diayak. Pembuatan serbuk simplisia daun Citrus maxima bertujuan
untuk memperluas permukaan partikel yang berinteraksi dengan pelarut sehingga penetrasi pelarut ke dalam jaringan tanaman berlangsung efektif, hal ini
mempermudah melarutkan metabolit sekunder Cannell, 1998, serta senyawa metabolit sekunder dapat terekstrak dengan sempurna. Serbuk tidak boleh terlalu
halus karena akan mempersulit penyarian, butir-butir yang terlalu halus akan membentuk suspensi yang sulit dipisahkan dengan hasil penyarian. Dengan
demikian hasil penyarian tidak murni lagi tetapi bercampur dengan partikel- partikel yang terlalu halus tadi. Setelah diserbuk dan diayak dengan ayakan nomor
40 dan 60 diperoleh serbuk simplisia daun Citrus maxima sebanyak 800 gram.
C. Tahap Ekstraksi