Siklus Produktivitas Pengukuran Produktivitas

atau peningkatan produktivitas sehingga dapat dilakukan proses perbaikan produktivitas yang lebih terfokus pada langkah selanjutnya.

2.3. Siklus Produktivitas

Penelitian mengenai siklus produktivitasyang dilakukanMahassan 2011:2,menyatakan bahwa produktivitas bisa ditingkatkan melaluipenerapan model matematis metode tradisional untuk kegiatan manufaktur dan layanan industri. Manajemen produktivitas mengembangkan rencana program produktivitas yang didasarkan pada empat tahap yang disebut siklus produktivitas.Siklus produktivitas terdiri dari empat tahap yang terdiri dari Measurement, Evaluation, Planning, dan Improvement.Siklus ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. Pengukuran Measurement Produktivitas Perencanaan Planning Produktivitas Penilaian Evaluation Produktivitas Perbaikan Improvement Produktivitas Gambar 2.1. Model Siklus Produktivitas “MEPI” Konsep siklus ini memperlihatkan bahwa peningkatan produktivitas harus dimulai oleh kegiatan pengukuran, penelitian, dan perencanaan dari produktivitas itu sendiri.Keempat tahap ini sangat penting dilaksanakan karena siklus tersebut Universitas Sumatera Utara menunjukan bahwa program penelitian produktivitas merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan dan melibatkan seluruh operasi kegiatan perusahaan. Apabila produktivitas dari sistem ini telah dapat diukur, langkah berikutnya adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.Kesenjangan yang terjadi antara tingkat produktivitas aktual dengan rencana productivity gap merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu.

2.4. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran adalah sebuah langkah awal yang bersifat normatif dalam melakukan suatu perencanaan baik untuk tujuan perbaikan atau peningkatan maupun tujuan pengembangan. Jika seorang manajer mengingatkan seluruh karyawannya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan produktivitas, maka perintah ini tidak mempunyai makna apabila tidak dijelaskan berapa tingkat produktivitas yang saat ini telah dicapai oleh masing-masing unit kerja dan bagaimana penilaian manajemen terhadap capaian produktivitas tersebut. Sumanth 1984:153, mengembangkan model pengukuran produktivitas dengan memperhatikan pengaruh utama semua faktor input terhadap output yang sifatnya tangible. Model tersebut dapat digunakan tidak hanya pada tingkat agregat Universitas Sumatera Utara tetapi juga pada tingkat operasional misalnya tingkat departemen. Keunikan dari model tersebut tidak hanya mengukur indeks produktivitas total tetapi juga menunjukkan input ataupun sumber daya tertentu yang memerlukan perbaikan utilisasi.

2.5. Dasar