Usamah b in Zaid pernah berkata: “Rosululllah Shalallahu „alahi wa
Salam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut lalu di hadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku
memakaikan baju itu kepada isteriku. Suatu kala Rasulullah Shalallahu „alahi wa salam menanyakanku: “kenapa baju Quthbiyyahnya tidak
engkau pakai?” kujawab : “baju tersebut aku pakaikan kepada isteriku wahai Rosulullah
”, lantas beliau berkata“suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu
men ggambarkan bentuk tulangnya” .Al-Dhiya Al-Maqdisi dalam Al-
Hadits Al-Mukhtarah 1441; Ahmad dengan Al-Baihaqi dengan sanad Hasan.
c. Tidak Transparan
Dari Abdullah bin Abu Salamah, dikatakan Umar bin Al-Khattab pernah memakai baju qubthiyah jenis pakaian dari Mesir yang tipis dan
berwarna putih kemudian Umar berkata: “Jangan kamu pakaikan baju- baju ini untuk istrimu” seseorang kemudian bertanya, “Wahai Amirul
Mu’minin, telah saya pakaikan itu pada istriku dan telah aku lihat di rumah dari arah depan maupub belakang, namun aku tidak melihatnya
sebagai pakaian yang tipis. Maka Umar menjawab “sekaliput tidak tipis, namun ia mensifati menggambarkan lekuk
tubuh”. H.R Al-Baihaqi II 23-235; muslim al-bitthin dari Abi Shalih dari Umar.
E. Tinjauan Tentang Film
1. Pengertian Film
Film atau gambar hidup juga sering disebut movie. Film, secara kolektif sering disebut „sinema‟. Gambar hidup adalah bentuk seni,
bentuk popular dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda dengan kamera, dan atau oleh animasi.
27
Definisi film Menurut Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. A, film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame
diproyeksi melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
27
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi Jakarta: perpustakaan Nasional, 2004,h. 425.
terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan daya tarik tersendiri.
28
Jadi dapat dipahami film adalah media gambar bergerak yang merupakan karya seni berupa hiburan dan pembelajaran yang
dipertunjukkan lewat proyeksi mekanik atau elektronik yang dapat memberikan pengaruh pada kehidupan sehari-hari manusia.
2. Unsur- unsur Pembentukan Film
Secara umum film dapat dibagi atas dua unsur pembentukan, yakni unsur naratif dan unsur semantic, dua unsur tersebut saling berinteraksi
dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Dapat dikatakan bahwa unsur naratif adalah bahan materi yang akan
diolah, sementara unsur sinematik adalah cara gaya untuk mengolahnya. Dalam film cerita, unsur naratif adalah perlakuan terhadap cerita filmnya.
Sementara unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentukan film.
Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi,
waktu, serta lainnya. Seluruh elemen-elemen tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lian untuk membentuk sebuah jalinan
peristiwa yang memiliki maksud dan tujuan. Seluruh jalinan peristiwa terikat oleh sebuah aturan yakni hukum kausalitas logika sebab-akibat.
28
Azhar arsyad, Media Pengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003,cet. ke-5,h.48.