Teori Representasi Stuart Hall

dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. 6 Kata semiotika itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda” atau seme, yang berarti “penafsir tanda”. Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, dan retorika. 7 Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda sign. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna meaning ialah hubungan antara suatu objek atau idea dan suatu tanda. Konsep dasar ini mengikat bersama seperangkat teori yang amat luas berurusan dengan simbol, bahasa, wacana, dan bentuk-bentuk nonverbal, teori-teori yang menjelaskan bagaimana tanda berhubungan dengan maknanya dan bagaimana tanda disusun. 8 Batasan yang lebih jelas dikemukakan Preminger dikatakan, semiotic adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena social masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotic itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. 9 Pokok perhatian semiotika adalah tanda. Tanda itu sendiri adalah sebagai sesuatu yang memiliki ciri khusus yang penting. Pertama, tanda 6 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi Jakarta:PT. Kencana Prenada Media Grup,2006.h. 261 7 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 16-17 8 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. h. 15-16. 9 Alex Sobur, Analisis Teks Media Sebuah Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, dan Analisis Framing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009,h.96. harus dapat diamati, dalam arti tanda itu dapat ditangkap. Kedua, tanda harus menunjuk pada sesuatu yang lain. Artinya bisa menggantikan, mewakili dan menyajikan.

2. Semiotika Roland Barthes

Barthes lahir tahun 1915 ia dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang rajin mempraktikkan model lingustik dan semiologi Saussure. Ia berpendapat bahasa adalah sebuah system tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. 10 Semiotika dalam pandangan Barthes pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal. Memaknai to signify dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan to comunnicate. Memaknai berarti bahwa objek- objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi system terstruktur dari tanda. 11 10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 63. 11 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15. Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes Dari peta di atas terlihat bahwa tanda denotative 3 terdiri atas penanda 1 dan petanda 2. Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotative adalah juga penanda konotatif 4 dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika anda mengenal kata “singa”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin. 12 Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci analisisnya. 13 Barthes menggunakan istilah “orders of signification”. First order signification adalah deotasi. Sedangkan konotasi adalah second order of signification. Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan- 12 Alex sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009,h. 69.