Produksi dan Nilai Produksi Ikan di Kecamatan Labuan

35 Lanjutan Tabel 10. No Mata Pencaharian Jumlah orang Persentase 15 Tukang Batu 267 1,20 16 Guru Swasta 300 1,20 17 Lainnya 149 0,67 Jumlah 22.305 100 Sumber : Data Monografi DesaKelurahan Kecamatan Labuan diolah, 2009

5.2 Kondisi Umum Sumberdaya Perikanan

Aktivitas perikanan tangkap mendominasi pemanfaatan sumberdaya perikanan dan laut di Kecamatan Labuan dengan memanfaatkan perairan laut mulai dari perairan luar hingga perairan dalam tergantung pada alat tangkap yang digunakan. Aktivitas perikanan tangkap ini adalah aktivitas yang turun temurun bagi masyarakat di Kecamatan Labuan. Nelayan Labuan sangat bergantung kepada sumberdaya laut. Sebagian besar nelayan konsisten dengan alat tangkap yang digunakan, namun sebagian nelayan berganti-ganti sesuai dengan musim dan pertimbangan lain. Seluruh nelayan di Kecamatan Labuan pada dasarnya adalah nelayan harian one day fishing, yakni melaut dalam waktu tidak lebih dari sehari, kecuali pada saat mereka berpindah lokasi penangkapan ketika musim barat.

5.2.1 Produksi dan Nilai Produksi Ikan di Kecamatan Labuan

Perkembangan volume dan nilai produksi hasil tangkapan di Kecamatan Labuan pada periode 2005-2009 dapat dilihat pada Tabel 11, Gambar 4 dan Gambar 5. Volume produksi cenderung mengalami penurunan, begitu juga dengan nilai produksi hasil tangkapan yang juga mengalami penurunan. Berbeda pada tahun 2009 terlihat volume produksi menunjukkan penurunan, akan tetapi memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan antara lain harga jual ikan cenderung tinggi karena keterbatasan 36 jumlah produksi yang didaratkan dan nilai tukar rupiah. Selain itu, jenis ikan yang didaratkan adalah ikan yang berniali ekonomis tinggi. Kondisi menurunnya hasil tangkapan tidak hanya disebabkan oleh penurunan jumlah armada penangkapan, tetapi juga dimungkinkan oleh beberapa faktor lain, yaitu stok sumberdaya ikan yang tersedia, musim penangkapan dan keterbatasan kemampuan jelajah armada penangkapan ikan. Apabila stok sumberdaya ikan tersedia, dan musim ikan terjadi, maka dengan upaya penangkapan ikan yang tetap, terlebih-lebih bila upaya penangkapan meningkat, secara langsung akan meningkatkan jumlah hasil tangkapan dan begitu pula sebaliknya. Kemampuan jelajah armada juga akan berpengaruh. Kapal-kapal yang sudah berumur tua dan kondisi mesin yang sudah mengalami penurunan akan berpengaruh pada hasil. Kapal yang masih baru memiliki kemampuan jelajah yang lebih baik dan mampu menemukan wilayah- wilayah penangkapan yang tersedia banyak ikan dan sebaliknya. Perkembangan jumlah armada yang beroperasi juga berpengaruh terhadap hasil tangkapan yang diperoleh, apabila armada tangkap berkembang baik dari segi jumlah dan atau dari segi kapasitas muat tonage maka secara langsung akan meningkatkan hasil tangkapan dan sebaliknya. Nelayan di Kecamatan Labuan mengenal 4 kategori tingkat perolehan ikan, yaitu: paila perolehan sangat sedikit atau tidak ada, kosong perolehan sedikit, namun ada cukup ikan untuk dibawa ke rumah, along perolehan cukup atau lebih untuk membayar biaya melaut dan jatah memadai bagi awak kapal dan along besar perolehan berlebih banyak untuk membayar biaya melaut dan jatah awak kapal. 37 Tabel 11. Perkembangan Volume Produksi dan Nilai Produksi Hasil Tangkapan di Kecamatan Labuan Tahun Volume Produksi Ton Pertumbuhan Nilai Poduksi Juta Rp Pertumbuhan 2005 2.150 - 13.337 - 2006 1.907 -11,3 12.406 -7,0 2007 1.821 -4,5 9.031 -27,2 2008 1.802 -1,0 8.850 -2,0 2009 1.408 -21,9 10.451 18,1 Rata-rata 1.818 10.815 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Pandeglang, 2009 Gambar 4. Perkembangan dan Kecenderungan Volume Produksi Hasil Tangkapan di Kecamatan Labuan Gambar 5. Perkembangan dan Kecenderungan Nilai Produksi Hasil Tangkapan di Kecamatan Labuan 38

5.2.2 Unit Penangkapan Ikan di Kecamatan Labuan