4.3.3. Risk factor
Risk factor adalah komponen dalam penentuan lending rate yang sangat mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kredit
macet non performing loan. Bank dapat dikatakan sehat, apabila nilai NPL lebih kecil dari 5. Penentuan besarnya persentase risk
factor terhadap penentuan suku bunga ditujukan untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjadinya resiko kredit. Untuk melihat
besarnya risk factor yang dimiliki BTN cabang Bogor dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil perhitungan risk factor dalam juta rupiah
Bulan Biaya
Penyisihan Penghapusan
Kredit a Total Kredit
b Risk Factor
c
Januari 14.906,68 858.570,56 1,74
Februari 15.903,73 872.271,52 1,82
Maret 15.222,20 886.952,08 1,72
April 15.059,68 917.806,32 1,64
Mei 13.816,03 958.266,39 1,44
Juni 15.392,55 1.000.899,39 1,54
Juli 17.494,60 1.053.762,57 1,66
Agustus 16.578,87 1.104.218,82 1,50
September 16.423,44 1.166.640,34 1,41
Oktober 17.975,17 1.179.856,95 1,52
November 17.436,91 1.204.978,79 1,45
Desember 18.719,71 1.233.538,99 1,52
Dimana : .
a = PPAP kredit yang diberikan .
b = kredit yang diberikan .
c = risk factor =
Biaya Total
Kredit n
Penghapusa Penyisihan
Biaya
x 100
Berdasarkan hasil yang diperlihatkan pada Tabel 8, dapat dijelaskan bahwa nilai risk factor terkecil terdapat pada bulan
September 1,41 dan nilai risk factor terbesar terdapat pada bulan Februari 1,82. Dapat disimpulkan bahwa BTN cabang Bogor
masih dapat dikatakan bank yang sehat, karena besarnya risk factor
yang terjadi pada tahun 2008 tidak lebih besar dari 5. Biaya penyisihan penghapusan kredit diperoleh dari besarnya Penyisihan
Pencadangan Aktiva Produktif PPAP kredit yang diberikan pihak bank, sedangkan total kredit diperoleh dari jumlah kredit yang
diberikan bank setiap bulan.
4.3.4. Spread
Spread profit adalah target laba yang ingin dicapai oleh bank pada tahun berjalan. Dalam menetapkan target besarnya
spread ini harus dilakukan secara berhati-hati dengan memperhitungkan bank pesaing. Selain itu, besar kecilnya volume
kredit akan berpengaruh terhadap margin selisih antara cost of fund dengan tingkat bunga pinjaman. Hasil perhitungan spread
untuk BTN cabang Bogor dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil perhitungan spread dalam juta rupiah
Bulan Suku Bunga
Kredit a
Suku Bunga DPK
b Spread
c
Januari 1,03
0,51 0,52
Februari 2,06
0,93 1,13
Maret 3,10
1,42 1,68
April 4,07
1,79 2,28
Mei 4,95
2,28 2,67
Juni 5,80
2,68 3,12
Juli 6,56
3,00 3,55
Agustus 7,26
3,37 3,89
September 7,88 3,86
4,02 Oktober
8,78 4,47
4,30 November 9,62
4,99 4,63
Desember 10,43 5,16
5,26
Dimana : .
a =
kredit total
kredit bunga
pendapa tan
x 100 .
b =
DPK total
DPK bunga
beban
x 100 .
c = spread = suku bunga kredit suku bunga DPK
Berdasarkan hasil yang diperlihatkan pada Tabel 9, dapat dijelaskan bahwa nilai spread terkecil terdapat pada bulan Januari
0,52 dan nilai spread terbesar terdapat pada bulan Desember 5,26. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah suku bunga
kredit yang terjadi pada BTN cabang Bogor tidak sebanding dengan peningkatan jumlah suku bunga DPK. Suku bunga kredit
diperoleh dari jumlah pendapatan bunga, provisi dan komisi yang berada pada laporan laba rugi. Sedangkan suku bunga DPK
diperoleh dari jumlah beban bunga yang berada pada laporan laba rugi.
4.4. Pengaruh Suku Bunga Kredit Terhadap Laba