Kulit Hewan TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3. Gambar 2. Tumbuhan Akasia 1. Pohon: 2. Bunga: 3. Polong Sumber: IFSP 2001 Kemampuan akasia untuk tumbuh pada tanah asam dengan pH 4,2 merupakan suatu keistimewaannya, mengingat tanah asam tersebut tersebar luas di daerah tropis. akasia berwarna coklat pucat tua, kadang coklat zaitun. Kayu akasia mempunyai corak polos atau berwarna gelap dan terang bergantian pada bidang radial. Teksturnya halus sampai agak kasar dan merata, arah serat biasanya lurus, kadang-kadang berpadu. Permukaan mengkilap, kesan rabanya licin, kekerasannya berkisar dari agak kasar sampai kasar Mandang dan Pandit 1997.

2.3. Kulit Hewan

Bila ditinjau secara histologis kulit hewan mempunyai struktur yang sama, terdiri dari tiga lapisan, yaitu: epidermis, corium derma dan hypodermis subcutis. Epidermis adalah lapisan kulit terluar, lapisan epidermis pada penyamakan kulit harus dibuang sampai bersih sehingga didapatkan hasil penyamakan yang bagus Judoamidjojo 1981. Kulit hewan pada umumnya mempunyai sifat-sifat alami yang sangat bervariasi. Faktor yang menyebabkan adanya variasi ini cukup banyak, diantaranya adalah faktor umur, keturunan, lingkungan hidup dan faktor pemeliharaan atau manajemen. Sifat kulit pada daerah satu dan lainnya berbeda, misalnya tebal kulit dari bagian depan kearah ekor semakin menipis, demikian juga secara lateral dari daerah tulang punggung ke arah perut. Kepadatan jaringan serat kolagen pun tidak sama pada daerah satu dan lainnya. Kulit mentah adalah bahan baku kulit hewan yang baru ditanggalkan dari hewannya sampai mengalami proses-proses pengawetan Judoamidjojo 1974. Kulit hewan yang baru dikuliti dari hewannya mudah menjadi busuk, karena kulit merupakan suatu media yang baik untuk berkembangnya mikroorganisme, terutama bakteri-bakteri pembusuk. Hal ini terkait dengan kandungan air yang tinggi dalam kulit hewan segar. Kulit hewan yang masih segar mengandung air 65, yang terdiri dari air terikat polar dan air bebas kapiler Fahidin 1977. Komponen kimia kulit terdiri dari sebagian besar protein 80 dari bahan kering dan 20 adalah non-protein. Protein kulit terdiri dari dua golongan yaitu: protein serat fibrous dan protein globular. Contoh protein serat adalah kolagen, elastin dan keratin, sedangkan protein globular adalah albumin dan globulin Judoamidjojo 1979. Kandungan mineral yang ada dalam kulit kira-kira 0,5 dari berat kulit. Mineral yang utama antara lain kalsium Ca, kalium K, magnesium Mg, besi Fe, klorida, sulfat, karbonat dan fosfat Fahidin 1977. Berdasarkan SNI 6 - 4900 - 1998 untuk kulit sapi samak kombinasi nabati-kromsintetis yang dicat tutup, syarat mutunya meliputi: kimiawi kadar air maksimal 20 , derajat penyamakan minimal 40 ; fisik tebal minimal 1,0 mm, kekuatan tarik minimal 1500 Ncm 2 , ketahanan gosok cat tutup; organoleptik keadaan kulit, cat, bagian daging BSN 1998.

2.4. Kulit Ikan