3.3. Prosedur Penyamakan Kulit
Sebagai tahap awal, kulit dibersihkan dulu dari kotoran- kotoran berupa daging maupun darah yang masih melekat. Kemudian masuk ke tahap utama
proses penyamakan. Tahap utama proses penyamakan kulit tuna dapat dilihat pada Gambar 3.
Kulit ikan tuna Thunnus sp.
Pengapuran 1 - 3 hari hari
600 air, 3 Natrium sulfida Na
2
S dan 5 grl CaOH
2
.
400 air, 1 grl NH
4 2
SO,
1,5 grl Pancreol dan 1grl asam formiat.
Pembuangan kapur dan bating
Pengikisan protein
200 air, 12 garam dapur dan 2 HCOOH.
Pengasaman pickling pH akhir 3 - 3,5
Larutan asam, 10 krom dan 2 Natrium karbonat
NaCO
3
3 tahap.
Penyamakan krom
300 air 40
o
C dan 2
Natrium bikarbonat.
Netralisasi
Pengetaman shaving
400 air hangat dan penambahan 5, 10, dan
15 serbukbubuk mimosa. Penyamakan ulang
400 air hangat 40 - 45
o
C, 0,5 grl amoniak, 2 cat
dasar dan1 asam formiat.
Pengecatan dasar dan peminyakan
Pementangan
Pelembaban
Pementangan kembali
Penyeterikaan
Kulit tuna tersamak
Gambar 3. Diagram alir proses penyamakan kulit ikan tuna Hak et al. 2000 Ket : dengan modifikasi seperlunya.
Tahapan utama proses penyamakan kulit ikan tuna Thunnus sp. secara lengkap diuraikan sebagai berikut:
1. Pengapuran liming
Kulit direndam di dalam bak atau ember yang berisi larutan kapur sebagai berikut: 600 air, 3 Natrium sulfida Na
2
S atau SN dan 5 grl tepung kapur CaOH
2
. Persentase bahan dihitung berdasarkan berat kulit basah. Lama perendaman di dalam larutan kapur adalah 1 - 3 hari. Setelah itu kulit
dicuci sampai terbebas dari kapur. 2.
Pembuangan kapur dan pengikisan protein bating Kulit diputar di dalam ember selama 20 menit dengan ditambahkan 400 air
dan 1 grl ammonium sulfat NH
4 2
SO
4
. Sementara kulit terus diputar, kemudian ditambahkan 1 grl asam formiat dan terus diputar selama
45 menit. Selanjutnya ditambahkan lagi 1,5 grl Pancreol dan diputar selama 1 jam. Setelah itu kulit dicuci dengan air mengalir di dalam ember sambil
diputar selama 15 menit. Persentase bahan dihitung terhadap berat kulit basah.
3. Pengasaman pickling
Kulit dimasukkan ke dalam ember, kemudian ditambahkan 200 air dan 12 garam dapur. Kemudian ditambahkan 2 asam formiat HCOOH dalam
ember sedikit demi sedikit sambil terus diputar selama 1 jam. Kemudian larutan diperiksa, apabila pH larutan berada pada kisaran 3 - 3,5 maka
pengasaman sudah cukup. Persentase bahan dihitung terhadap berat kulit basah. Selanjutnya kulit ditimbang sebagai berat kulit asam pickle dan
larutan asamnya jangan dibuang karena akan digunakan pada penyamakan krom.
4. Penyamakan krom pretanning
Kulit diputar dalam ember selama dua jam dalam larutan asam hasil proses pengasaman dengan penambahan 10 krom ke dalam kulit yang masih
berputar. Lalu ditambahkan 2 Natrium karbonat NaCO
3
dalam tiga tahap,
artinya sebanyak 0,66 NaCO
3
ditambahkan ke dalam ember yang diputar setiap 1 jam sekali. Persentase bahan diatas dihitung terhadap berat kulit
pickle. Kemudian kulit diangkat dari dalam ember lalu ditumpuk dan
diangin-anginkan selama 1 malam. Keesokan harinya kulit dicuci dengan air mengalir di dalam ember sambil diputar selama 15 menit. Setelah ditiriskan,
kulit ditimbang sebagai berat kulit biru basah wet blue. 5.
Netralisasi Kulit diputar di dalam ember selama 1 jam dengan dicampur 300 air hangat
40
o
C dan 2 Natrium bikarbonat. Bahan dihitung berdasarkan berat kulit biru basah. Kemudian kulit dicuci di dalam ember sambil diputar dengan air
mengalir selama 15 menit. 6.
Pengetaman shaving Kulit diketam dengan mesin ketam khususnya pada bagian ekor, agar
ketebalan di seluruh permukaan kulit tidak jauh berbeda. Setelah diketam kulit ditimbang untuk mendapatkan berat kulit ketam.
7. Penyamakan ulang retanning
Kulit diputar di dalam ember selama 1 jam dengan 400 air hangat dan serbukbubuk mimosa dengan konsentrasi 5, 10 dan 15. Persentase
bahan dihitung terhadap kulit ketam. Kemudian kulit dicuci dalam ember
sambil diputar dengan air mengalir selama 15 menit.
8. Pengecatan dasar dan peminyakan
Kulit diputar di dalam drum selama 20 menit dengan dicampur 400 air hangat 40 - 45
o
C dan 0,5 grl amoniak. Kemudian berturut-turut ditambahkan 2 cat dasar, drum diputar selama 1 jam, 1 asam formiat
dalam drum yang diputar selama 30 menit. Persentase bahan dihitung berdasarkan berat kulit biru basah wet blue. Kemudian kulit ditumpuk dan
dibiarkan selama semalam. Keesokan harinya kulit dicuci dalam drum berputar dengan air mengalir selama 15 menit.
9. Pementangan
Kulit dipentang pada papan triplek yang permukaannya licin, kemudian kulit diangin-anginkan sampai kering.
10. Pelembaban
Setelah kulit betul-betul kering kemudian kulit dapat dilembabkan dengan cara dicelupkan ke dalam air bersih selama 10 menit, kemudian ditumpuk
selama 1 malam. 11.
Pementangan kembali Kulit dipentang kembali pada papan triplek dengan cara dipaku pada bagian
sudut-sudut kulit, hal ini dimaksudkan agar kulit tidak mengalami pengkerutan setelah kering nanti.
12. Penyeterikaan
Permukaan kulit diseterika dengan panas seterika 70 - 80
o
C.
3.4. Analisis Produk