Bentuk Tebangan TINJAUAN PUSTAKA

c. Tanaman Kayu Lain TKL Tanaman Kayu Lain TKL adalah jenis kayu pokok yang tumbuh pada areal yang diperuntukkan untuk penghasilan dan sesuai untuk jenis tanaman pokok. TKL ini dapat berupa tanaman atau hutan alam kayu lain yang perlu diganti dengan tanaman pokok. Keberadaan TKL pada dasarnya bersifat sementara antara lain diperlukan untuk pergiliran tanaman sebelum ditanam dengan jenis kayu pokok. d. Tanaman Jati Bertumbuhan Kurang TJBK Jenis kayu pokok maupun jenis kayu lain, baik yang berasal dari tanaman maupun hutan alam, yang keadaan volume per hektar tidak memadai dimasukkan ke dalam bertumbuhan kurang. Dasar penggolongan ini adalah aspek ekonomi, dimana dianggap bahwa volumeha tegakan tidak ekonomis untuk dipertahankan berada di bawah volumeha titik impas, sehingga pada kelas hutan ini perlu segera dilakukan penanaman kembali atau dilakukan pengkayaan. e. Hutan Masak Tebang MT Tegakan-tegakan yang berumur 120 tahun atau lebih baik, termasuk ke dalam “Masak Tebang” lengkapnya : sudah masak untuk ditebang atau sudah waktunya yntuk ditebang. Batas umur tertinggi untuk kelas hutan ini demikian baiknya, sehingga penebangannya dapat ditunda dalam waktu yang agak lama dengan tidak menimbulkan kerugian apa-apa. Untuk keperluan penetapan bonita umurnya ditetapkan 120 tahun. Jika batang dan tajuk pohon mempunyai banyak cacat seharusnya dimasukkan ke dalam anak kelas hutan “miskin riap”.

2.4 Bentuk Tebangan

Menurut Perum Perhutani 1992, bentuk-bentuk tebangan jati dibedakan sebagai berikut : A. Tebangan A tebangan habis biasa ialah penebangan habis hutan produktif dari kelas perusahaan tebang habis yang pada umumnya digunakan sebagai dasar untuk perhitungan etat tebangan. Di dalam golongan ini termasuk pula penebangan habis jati dari kelas umur V jelek dan yang akan dijadikan tanaman lagi. A.1. Lelesan bidang tebang habis jangka lampau yaitu lapangan yang telah ditebang habis dalam jangka perusahaan lalu. A.2. Tebangan habis biasa pada jangka yang berjalan yaitu penebangan habis biasa yang dilaksanakan dalam jangka berjalan. A.3. Tebangan habis biasa pada jangka berikut yaitu lapangan-lapangan yang akan ditebang dalam jangka berjalan. Tujuan diadakannya bentuk tebangan A.1 dan A.3 adalah untuk mempermudah pendaftaran rencana tanaman dan teresan di dalam jangka perusahaan yang berjalan, sehingga dapat diketahui rencana penanaman pada lapangan-lapangan yang ditebang habis dalam jangka berjalan A.2, sedangkan lapangan yang direncanakan diteres pada akhir jangka yang dapat diketahui akan ditebang dalam jangka perusahaan berikutnya A.3. B. Tebang habis lanjutan pada kawasan hutan yang tetap adalah penebangan habis dari hutan yang produktif dari lapangan yang baik untuk tebang habis dan dari lapangan yang tidak baik untuk tebang habis. Tebang habis lanjutan ini dibagi menjadi : B.1. Tebang habis bidang-bidang yang tak produktif tetapi baik buat perusahaan hutan produktif yaitu penebangan habis pada lapangan tak produktif tetapi perlu disediakan untuk penghasilan kayu jati,meliputi : tanah kosong, hutan jati rawang bertumbuhan kurang dan hutan jenis kayu lain. B.2. Tebang habis hutan-hutan yang jelek buat perusahaan tebang habis yaitu penebangan habis pada lapangan yang tidak baik untuk tebang habis. B.3. Tebang habis bidang-bidang yang jelek untuk jati yaitu penebangan habis pada lapangan yang tidak baik untuk jati meliputi tanah kosong, hutan dan hutan jenis kayu lain. C. Tebang habis hutan yang dihapuskan yaitu penebangan habis pada lapangan-lapangan yang pada permulaan jangka perusahaan telah dihapuskan, juga dari lapangan-lapangan yang telah direncanakan pasti akan dihapuskan. Bentuk tebangan ini meliputi bidang-bidang yang sesudah ditebang tidak akan ditanami lagi. D. Tebangan lain terdiri atas : D.1. Tebangan pembersihan atau tebang limbah ialah penebangan pohon- pohon merana, condong, dan rebah yang berada di hutan alam, baik terdapat pada lapangan yang baik untuk tebang habis maupun pada lapangan yang tidak baik untuk tebang habis. Dalam golongan ini termasuk juga tebang penerang atau tebang rawat ialah pemotongan pohon- pohon yang masak tebang di hutan “Masak Tebang” atau “Sekunder Tua” untuk memperbaiki hidupnya pohon-pohon yang muda. D.2. Tebangan tak tersangka ialah penebangan yang berasal dari lapangan- lapangan yang mengalami kerusakan oleh angin atau dibuat jalan dan sebagainya. E. Tebangan E tebangan penjarangan ialah penebangan yang berasal dari hutan-hutan yang dijarangkan, hasil yang diperoleh dari tebang penjarangan diartikan pula sebagai hasil pendahuluan. Bentuk tebangan A-D diartikan pula dengan tebangan eksploitasi yaitu pemungutan hasil akhir dari satu bidang hutan.

2.5 Sortimen Kayu Bundar Jati