Analisa Model Persamaan Penduga Volume Sortimen dan Volume Pohon

Sebaran acak pada Gambar 5 juga membentuk pola yang linier pada hubungan antara volume pohon dengan keliling. Sehingga dapat diduga bahwa pada kelas volume pohon dapat dibuat persamaan penduga volumenya. Sedangkan untuk pembuatan tabel volume sortimen dan volume pohon, untuk memudahkan dalam pengolahan datanya dibuat beberapa kelas untuk pengolahan data. Model persamaan volume yang disusun dan dicoba sebanyak tiga model, yaitu : 1. Model Kopezky-Gerhardt : V = a + b K 2 2. Model Horenadl-Krenn : V = a + b K + c K 2 3. Model Berkhout : V = aK 2 Data pohon contoh yang terpilih dianalisa dengan menggunakan software statistik Minitab versi 14

5.3 Analisa Model Persamaan Penduga Volume Sortimen dan Volume Pohon

Perhitungan nilai koefisien determinasi R 2 dan koefisien determinasi terkoreksi R 2 adj adalah untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara peubah bebas keliling setinggi dada dengan peubah tak bebasnya volume pohon. Nilai R 2 yang baik adalah yang mendekati 100. Ketelitian berkaitan dengan adanya pengulangan dan menggambarkan sejauh mana kedekatan nilai-nilai pengukuran terhadap nilai rata-ratanya. Ketelitian ditunjukkan oleh besarnya nilai simpangan baku dari kesalahan dugaan volume s. Semakin kecil nilai simpangan baku tersebut maka akan semakin baik persamaan yang akan digunakan untuk menduga volume pohon dan sortimen. Pengujian keberartian persamaan regresi Uji Signikasi F-test dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang nyata atau tidak antara peubah bebas keliling setinggi dada dengan peubah tak bebasnya volume. Uji signifikasi F-test dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dan F tabel pada taraf nyata α α = 5 . Nilai-nilai penduga setiap model persamaan volume disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Persamaan penduga volume sortimen A1, A2, A3, dan volume pohon No Persamaan Penduga R 2 R 2 adj S F hit F tab α = 5 Persamaan penduga volume sortimen AI 1 V AI = 0,138 + 0,000004 K 2 14,5 14,4 0,096 169,15 3,851 2 V AI = 0,406 - 0,00386 K + 0,000017 K 2 20,3 20,1 0,093 126,75 3,005 3 V AI = 0,291 K 0,04571 2,8 2,7 0,198 28,57 3,851 Persamaan penduga volume sortimen AII 1 V AII = 0,422 - 0,000002K 2 1,3 1,2 0,1545 12,56 3,851 2 V AII = 0,153 + 0,00388 K - 0,000015 K 2 3,6 3,4 0,1529 18,08 3,005 3 V AII = - 0,0223 K 0,389045 0,2349 0,11 3,851 Persamaan penduga volume sortimen AIII 1 V AIII = - 0,628 + 0,000077 K2 92,8 92,8 0,2160 11028,56 3,852 2 V AIII = - 1,34 +0,00948 K + 0,000048 K 2 93,1 93,1 0,2116 5763,16 3,006 3 V AIII = 0,00000000063 K 4,22 84,1 84,1 0,1695 4521,6 3,852 Persamaan penduga volume pohon 1 V T = - 0,0181 + 0,000077 K 2 95,2 95,2 0,1799 19299,14 3,851 2 V T = - 0,0626 + 0,000641 K + 0,000075 K 2 95,2 95,2 0,1799 9960,17 3,005 3 V T = 0,000056 K 2,06 94,6 94,6 0,0567 17623,92 3,851 Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa pada sortimen AI dan AII tidak ada satupun persamaan yang memiliki nilai R 2 dan R 2 adj di atas 50 , sedangkan untuk persamaan penduga volume sortimen AIII, persamaan terbaik dimiliki persamaan No. 2. Pada persamaan penduga volume pohon ada dua persamaan yang mempunyai nilai terbaik yaitu pesamaan No. 2 dan 3. Persamaan terbaik menurut nilai simpangan bakunya dimiliki oleh persamaan No. 2 untuk sortimen AI dan AII, sedangkan untuk sortimen AIII dan pohon persamaan terbaiknya terdapat pada No. 3. Hasil uji F-test menunjukkan bahwa keseluruhan persamaan memenuhi syarat kecuali pada pesamaan No. 3 sortimen AII.

5.3 Analisa Model Penduga Persamaan Volume Tanpa menggunakan Data