BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Jati Tectona grandis L.f
Menurut Sumarna 2002, klasifikasi tanaman jati digolongkan sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Verbenales
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Species : Tectona grandis Linn.f
Simon 1993 menyatakan bahwa jati dapat tumbuh baik pada suhu rata- rata yang optimum berkisar 22-27°C. pertumbuhan hutan Jati secara alam juga
dapat dijumpai di Negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara, yaitu India, Burma, Thailand, Laos, Cambodia dan Indonesia. Pada abad 19,Jati juga mulai
ditanam di Amerika tropic seperti Trinidad dan Nicaragua. Belakangan ini Jati juga ditanam di Nigeria dan beberapa Negara Afrika lainnya. Di Indonesia
keberadaan jenis jati terbatas pada daerah beriklim muson di Jawa dan pulau- pulau kecil di sekitarnya, serta Pulau Muna di Sulawesi Tenggara. Di daerah ini,
secara alami jati tumbuh sampai ketinggian 600m di atas permukaan laut. Jati menghasilkan kayu yang sangat berharga dan dapat dipakai untuk
memenuhi berbagai keperluan karena mempunyai kelas awet yang tinggi, dimensinya stabil, dekoratif, dan mudah dikerjakan. Oleh karena itu di Pulau
Jawa, jati sangat disukai oleh masyarakat untuk membuat rumah, mebel, alat-alat petanian, dan lain-lain. Keadaan fisik lingkungan hutan jati di Jawa sangat
memungkinkan untuk melakukan pemungutan kayu berdasarkan prinsip-prinsip pengusahaan hutan yang dapat memberikan keuntungan, sebelum alat transportasi
dan komunikasi modern dapat membantu menekan biaya operasional Simon 1993
Pohon jati dapat mencapai tinggi 45 meter dengan panjang batang bebas cabang 15-20 meter,diameter dapat mencapai 220 cm, bentuk batang tidak teratur
dan beralur. Pohon jati dapat tumbuh dengan baik pada tanah sarang terutama tanah yang mengandung kapur. Tumbuh pada daerah bermusim kering yang
nyata, dengan curah hujan rata-rata 1200-2000 mmtahun serta tumbuh pada ketinggian tempat 0-700 mdpl Martawijaya et al 1981
2.2 Kelas Perusahaan