a. Fungsi Kepemimpinan Kartini Kartono, 1983: 61
Yaitu memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi kerja karyawan, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-
jaringan komunikasi yang baik, memberikan pengawasan yang efisien dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai
dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
b. Tanggung Jawab dan Wewenang
Kepemimpinan sebagai suatu seni dalam mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan, memerlukan tanggung jawab orang
berfungsi sebagai pemimpin. Menurut Heidjrahman Ranupandojo 218: 218-219 menyebut bahwa tanggung jawab para pemimpin adalah :
1 Menentukan tujuan pelaksanaan kerja yang realistis dalam artian kuantitas, kualitas, keamanan dan sebagainya
2 Melengkapi para karyawan dengan sumber-sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya
3 Mengkomunikasi kepada para karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka
4 Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi 5 Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang
partisipasi apabila memungkinkan 6 Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif
7 Menilai pelaksanaan pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya 8 Menunjukkan perhatian kepada para karyawan
Agar dapat mencapai tujuannya, seorang pemimpin harus mempunyai wewenang untuk memimpin bawahannya dalam usaha
mencapai tujuan tersebut. Wewenang ini disebut wewenang kepemimpinan, yaitu hak untuk bertindak atau mempengaruhi tingkah
laku orang yang dipimpin. Wewenang ini berasal dari atasan atau penetapan dari atas top
down outhority dan dapat pula berasal dari pilihan anggota yang akan menjadi bawahannya bottom up authority. Pada “top down authority“
wewenang pemimpin atau memerintah diberikan oleh atasan kekuasaan dari puncak ke bawah. Sedangkan pada “ bottom up authority “ pimpinan
dipilih dan diterima oleh mereka yang akan menjadi bawahannya. Dengan demikian bawahan yang menghargai wewenang itu karena mereka
mempunyai respek pribadi untuk menghargai orang yang telah mereka pilih menjadi pemimpin yang berwenang.
c. Kepemimpinan Transformasional
Menurut Bass dan Avolio 1990 dalam Syahrir Natsir 2006 mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional tidak hanya
mengakui kebutuhan bawahan, tetapi juga berusaha meningkatkan kebutuhan tersebut dari tingkatan yang rendah sampai pada tingkatan
yang mapan. Dengan demikian proses kepemimpinan transformasional dapat menghasilkan kemampuan bawahan untuk memimpin diri mereka
sendiri dan memperoleh imbalan melalui kemandirian yang kuat.