Dimensi Konsep Diri Proses Pembentukan Konsep Diri

sosial yang terdiri dari pengetahuan tentang diri, pengharapan bagi , dan penilaian terhadap diri sendiri.

c. Dimensi Konsep Diri

Fits membagi konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu: 1 Dimensi Internal Dimensi internal yaitu disebut juga kerangka acuan internal internal frame of reference adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap dunianya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya. 67 Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk: a Diri identitas identity self b Diri pelaku behavioral self c Diri Penerimaan Penilai judging self 2 Dimensi Eksternal Pada dimensi eksternal, individu meilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosial, nilai-nilai yang diantnya serta hal-hal yang diluar dirinya. 68 Adapun dimensi eksternal dapat dibedakan dalam lima bentuk sebagai berikut: a Diri fisik physical self b Diri erik-moral moral-ethic self c Diri pribadi personal self 2 . . + 8 6 1 7 2 5 ; 2 ; d Diri keluarga familu self e Diri sosial social self.

d. Proses Pembentukan Konsep Diri

Perkembangan konsep diri merupakan proses yang terus berlanjut. 69 Menurut Symonds, Diri self berkembang ketika individu merasakan bahwa dirinya terpisah dari dirinya dan berbeda dari orang lain. 70 Pada awalnya konsep diri bayi yang baru lahir belum terbentuk, secara perlahan terbentuk secara samar-samar ketika ia sudah mulai bisa membedakan bahwa dirinya terpisah dari yang lain. Meskipun samar- samar, pengertian awal ini membentuk konsep dasar pandangan seseorang terhadap dirinya. 71 Perkembangan konsep diri mengalami kemajuan yang cukup pesat pada saat mulai, menggunakan bahasa, kira-kira pada umur satu tahun. Dengan memahami apa yang dikatakan orang tua dan orang lain seseorang memperoleh informasi lebih banyak tentang dirinya. 72 Pada usia 6-7 tahun, batas-batas dari diri seseorang mulai menjadi lebih jelas sebagai hasil dari eksplorasi dan pengalaman dengan tubuhnya 2 ; 8 2+ + sendiri. Selama periode awal kehidupan, konsep diri individu sepenuhnya didasari oleh persepsi tentang diri sendiri. 73 Menurut Gunarsa, konsep diri itu sebetulnya terbentuk berdasarkan persepsi seseorang mengenai sikap-sikap orang lain terhadap dirinya. Pada dasarnya, konsep diri itu tersusun atas dua tahapan, yaitu konsep diri primer dan konsep diri sekunder. Yang paling dasar adalah konsep diri primer, dimana konsep ini terbentuk atas dasar pengalamannya terhadap lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan rumahnya sendiri. 74 Gunarsa menambahkan: “Kemudian setelah anak bertambah besar, ia mempunyai hubungan yang lebih luas daripada hanya sekedar hubungan dalam lingkungan keluarga. Ia mempunyai lebih banyak teman, lebih banyak kenalan dan sebagai akibatnya, ia mempunyai lebih banyak pengalaman. Akhirnya anak akan memperoleh konsep diri yang baru dan berbeda dari apa yang sudah terbentuk dalam lingkungan rumahnya.ini menghasilkan konsep diri sekunder.” 75 Memasuki jenjang keremajaan, konsep diri seorang remaja cenderung tidak konsistern dan hal ini disevavkan karena sikap orang lain yang dipersepsikan remaja juga berubah. Tetapi melalui cara ini, remaja mengalami suatu perkembangan konsep diri sampai akhirnya ia memiliki ; 2 ; B ; suatu konsep diri yang konsisten. 76 Dari penyelesaian masalah dan konflik remaja inilah lahir konsep diri orang dewasa. 77 Pada akhirnya nilai-nilai dan sikap-sikap yang merupakan bagian konsep diri remaja akhir cenderung menetap dan relatif merupakan pengatur tingkah laku yang bersifat permanen. Pada usia 25-30 tahun konsep diri menjadi semakin sulit berubah.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri