Gambar 5. Hasil Analisis Tekstur Tanah di Daerah Tongke-Tongke
b. Derajat Keasaman Tanah
Dari hasil analisis diskriminan tanah diperoleh derajat keasaman tanah pH yang sangat berpengaruh nyata
α
= 0,01 terhadap kualitas tanah tambak di
daerah Tongke-Tongke Lampiran 7. Nilai pH tersebut berada pada kisaran yang cocok untuk budidaya tambak udangikan Lampiran 8. Hal ini sesuai
dengan pendapat Mujiman dan Suyanto 1989 yang menyatakan bahwa pH atau
derajat keasaman tanah yang baik untuk tambak ialah 7,5 – 8,5. c. Kesuburan Tanah
1. Kandungan Bahan Organik C-Organik
Berdasarkan hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa kandungan bahan organik tidak berpengaruh nyata terhadap kesuburan tanah di ketiga 3
jenis tambak yang ada di Tongke-Tongke Lampiran 7. Kandungan bahan
organiknya tergolong sangat rendah Lampiran 8 dan Lampiran 9, sehingga
tanah tambak yang ada di lokasi penelitian tidak dapat menunjang kegiatan budidaya udangikan, sehingga perlu dilakukan penambahan bahanpupuk
organik.
2. Kandungan Nitrogen
Dari hasil analisis diskriminan tanah diperoleh bahwa kandungan nitrogen berpengaruh nyata
α
= 0,05 terhadap kesuburan tanah pada ketiga 3 jenis
tambak di Tongke-Tongke Lampiran 7, tetapi kandungan bahan nitrogen yang
ada tergolong sangat rendah Lampiran 8 yang berarti tanah tersebut tidak subur dan tidak cocok untuk budidaya udangikan, sehingga untuk meningkatkan
kandungan nitrogen dalam tanah perlu dilakukan pemupukan. Hubungan antara kandungan nitrogen dan kesuburan tanah tambak dapat dilihat pada Lampiran 10.
3. Kandungan Unsur Makro
Kandungan unsur makro dalam tanah yang sering menjadi indikator kesuburan tanah seperti Ca dan Mg. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kandungan unsur makro tidak berpengaruh nyata terhadap kesuburan tanah pada
ketiga 3 jenis tambak di Tongke-Tongke Lampiran 7. Kandungan unsur makro di dalam tanah ketiga jenis tambak tersebut tergolong rendah Lampiran 8.
Ketersediaan unsur makro akan berpengaruh langsung terhadap udang maupun lingkungannya, misalnya pada unsur Ca berpengaruh langsung pada waktu udang
ganti kulit moulting maupun kualitas udang.
4. Kapasitas Tukar Kation KTK
Unsur KTK sangat penting dalam budidaya tambak, karena dapat menentukan kemampuan tanah untuk mengabsorbsi elektrolit-elektrolit seperti
NH
4
, Sulfida dan unsur-unsur yang sebagian besar bersifat racun bagi udang atau organisme air lainnya. Dari hasil analisis diperoleh nilai KTK tanah tidak
berpengaruh nyata terhadap kesuburan tanah pada ketiga 3 jenis tambak di Tongke-Tongke Lampiran 7. Nilai KTK tanah tersebut tergolong rendah
Lampiran 8, artinya perairan tambak mempunyai kemampuan yang rendah untuk mengabsorpsi dan menetralisir bahan beracun sehingga perairan mudah tercemar.
Hal ini sesuai dengan Direktorat Jenderal Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan 1998, bahwa bila nilai
KTK tanah 40 me100gr, berarti tanah tersebut berkemampuan rendah untuk mengabsorbsi elektrolit sehingga perairan tersebut mudah tercemar.
Analisis Ekonomi
Analisis Manfaat Hutan Mangrove
Menurut Barton 1994, bahwa penilaian ekonomi ekosistem mangrove dapat menggunakan pendekatan Penilaian Ekonomi Total Total Economi
Valuation, yaitu penjumlahan dari manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan, dan manfaat keberadaan hutan mangrove mengadopsi dari nilai
ekonomi total.
a. Nilai Manfaat Langsung Direct Use Value