Sumber Air untuk Budidaya

Gambar 4. Peta Kesesuaian Lahan Tambak di Tongke-tongke Sumberdaya Air

a. Sumber Air untuk Budidaya

Menurut modifikasi dari Purwadhi 1998, sistem penelitian kesesuaian lahan untuk kawasan tambak meliputi jarak dari pantai, jarak dari sungai, aksesabilitas, tekstur tanah, penggunaan lahan, dan slope, maka dapat dikatakan bahwa tambak yang dikembangkan di Tongke-Tongke adalah sesuai. Artinya lahan tambak budidaya tidak mempunyai pembatas yang berarti untuk mempertahanakan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Pembatas tersebut antara lain keberadaan air tawar. Jarak dari pantai merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan tingkat kesesuaian pengembangan tambak. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan air untuk pengairan tambak dengan salinitas yang sesuai. Sumber air yang digunakan untuk tambak harus tersedia sepanjang tahun baik air tawar maupun air laut. Parameter lain yang ikut berperan dalam ketersediaan air untuk tambak adalah jarak dari sungai yang berkaitan dengan ketersediaan air tawar, tetapi untuk lokasi penelitian hal ini tidak menjadi faktor yang sangat menentukan karena salinitas air yang diperoleh dari laut telah memenuhi kriteria budidaya tambak. Sungai yang berpotensi sebagai sumber air tawar untuk kebutuhan budidaya adalah sungai Salo Baringang. Sungai ini masih dipengaruhi oleh pasang surut, sehingga airnya bisa berfungsi ganda, yaitu sebagai sumber air tawar sekaligus sebagai sumber air asin pada waktu pasang. Dari sumber air yang ada di lokasi penelitian sampai saat ini belum ada yang berpotensi mencemari areal pertambakan, tapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya sisa pakan dan kotoran udangikan yang dibuang melalui saluran dan masuk kembali ke dalam tambak pada saat pemasukan air pasang bila air yang dibuang tersebut belum sampai terbuang ke laut, sehingga masuk kembali ke dalam tambak. Selain itu sumber pencemaran yang berasal dari air sawah pada waktu pemberantasan hama, terutama pada petak-petak tambak yang berdekatan dengan persawahan. Oleh karena itu perlu dilakukan penataan dan pengaturan air tambak.

b. Kualitas Air Tambak