3.
Tahap titrasi
Titrasi dilakukan dengan menggunakan HCl 0,1013 N sampai warna larutan pada erlenmeyer berubah warna menjadi merah muda. Volume titran dibaca dan
dicatat. Perhitungan kadar protein pada ubur-ubur adalah sebagai berikut:
Kadar Protein = nitrogen x faktor konversi 6,25
3.4.2 Uji organoleptik SNI 2346
Metode yang digunakan untuk uji organoleptik ikan asap berdasarkan SNI 2346 tentang petunjuk pengujian organoleptik atau sensori pada produk
perikanan. Metode ini menggunakan angka yang berkisar antara 1 sampai 9 dengan penilaian dalam bentuk produk ikan asap. Pengukuran organoleptik
merupakan cara penilaian mutu ikan selais asap yang bersifat subyektif dengan mengunakan indera manusia.
3.4.3 Uji kimia
Pengujian kimia dilakukan untuk mengetahui karakteristik kimia ikan asap yang meliputi uji TVB. Pengujian TVB dilakukan dengan cara penimbangan
sampel sebanyak 15 gram, kemudian ditambahkan 45 mL TCA 7 dan dihomogenkan, lalu disaring dengan kertas saring dan ditampung dalam
erlenmeyer. Selanjutnya diambil 1 mL ekstrak dimasukkan ke dalam cekungan luar pinggir kiri dari cawan Conway, dipipet sebanyak 1 mL K
2
CO
3
dan dimasukkan ke dalam cekungan luar pinggir kanan. Asam borat sebanyak 1 ml
dipipet dan dimasukkan ke dalam cekungan tengah cawan Conway, kemudian cawan ditutup, sedikit digoyangkan untuk mencampur ketiga larutan tersebut.
Setelah selesai diinkubasi lebih kurang selama 1 jam, kemudian dilakukan titrasi larutan borat pada bagian dalam inner chamber cawan Conway blanko dengan
larutan HCl 0,01 N sehingga warna larutan asam borat berubah menjadi merah muda, selanjutnya berturut-turut titrasi larutan asam borat pada cawan Conway
contoh sampai diperoleh warna merah yang sama dengan blanko. Perhitungan nilai TVB dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan : i
= Volume titrasi sampel mL j
= mL titrasi HCl blanko Fp
= faktor pengenceran
3.4.4 Uji mirobiologi
Uji mikrobiologi dilakukan untuk mengetahui cemaran biologis pada ikan asap selais. Uji mikrobiologi terdiri dari pengujian TPC dan bakteri E. coli.
1 Pengujian total plate count TPC atau penentuan angka lempeng total
ALT pada produk perikanan SNI 01-2332.3-2006
a Preparasi Contoh
Sampel diambil secara acak dan dipotong kecil-kecil hingga beratnya 10 gram, kemudian dimasukkan ke dalam wadah atau aluminium foil.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam larutan garam fisiologis 90 mL dan dihomogenkan selama 2 menit. Homogenat ini merupakan larutan pengenceran
10
-1
, kemudian dengan pipet steril diambil 1 mL homogenat di atas dan dimasukkan ke dalam 9 mL larutan garam fisiologis untuk mendapatkan
pengenceran 10
-2
. Pengenceran selanjutanya 10
-3
, dilakukan dengan mengambil sampel dari pengenceran 10
-2
dimasukkan ke dalam 9 mL larutan garam fisiologis. Pada setiap pemindahan 1 mL bahan kemudian di vortex. Selanjutnya
dilakukan hal yang sama untuk pengenceran 10
-4
, 10
-5
dan seterusnya sesuai kondisi sampel.
b Metode agar tuang pour plate method
Sampel yang telah diencerkan 10
-1
, 10
-2
dan seterusnya, dipipet masing- masing 1 mL dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril. Prosedur tersebut
dilakukan secara duplo untuk setiap pengenceran. Media plate count agar PCA yang telah didinginkan dalam waterbath hingga mencapai suhu 45
o
C, dituangkan sebanyak 12-15 mL ke dalam masing-masing cawan yang sudah berisi sampel.
Cawan yang telah berisi sampel dan media PCA digerakkan ke depan ke belakang ke kiri dan ke kanan supaya tercampur sempurna. Setelah agar menjadi padat,
untuk menentukan mikroorganisme aerob cawan-cawan tersebut diinkubasi dalam posisi terbalik dalam inkubator selama 48 jam pada suhu 31
o
C. Pengenceran yang digunakan dicatat dan dilakukan penghitungan jumlah total koloni. Jumlah
koloni bakteri yang dihitung adalah cawan petri yang mengandung koloni bakteri antara 30 koloni-300 koloni.
2 Pengujian bakteri E. coli SNI 01-2331.1-2006
Pengujian bakteri E. coli dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap uji tersebut adalah uji pendugaan, uji penegasan, uji morfologi, dan uji biokimia.
a Tahap analisis
Pengenceran 10
-2
disiapkan dengan cara melarutkan 1 mL larutan 10
-1
ke dalam 9 mL larutan pengencer garam fisiologis. Pengenceran selanjutnya
dilakukan sesuai dengan pendugaan kepadatan populasi contoh. Pada setiap pengenceran dilakukan pengocokan minimal 25 kali. Sebanayak 1 mL larutan
dipindahkan dari setiap pengenceran ke dalam 3 seri atau 5 seri tabung Lauryl Tryptose Broth LTB yang berisi tabung Durham. Tabung-tabung tersebut
diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35
o
C. Selanjutnya diperhatikan gas yang terbentuk setelah inkubasi selama 24 jam dan diinkubasi kembali tabung-tabung
negatif selama 24 jam. Tabung positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham.
b Uji pendugaan E. coli
Setiap tabung LTB yang positif diinokulasi dengan jarum ose ke tabung- tabung yang berisi larutan EC Broth dan tabung durham. Selanjutnya tabung-
tabung tersebut diinkubasi dalam waterbath sirculation selama 48 jam pada suhu 45
o
C. Waterbath harus dalam keadaan bersih, air di dalamnya harus lebih tinggi dari cairan yang ada dalam tabung yang diinkubasi. Tabung-tabung tersebut
diperiksa setelah 24 jam diinkubasi, untuk menguji timbulnya gas. Apabila tidak menghasilkan gas atau negatif, diinkubasi kembali selama 48 jam. Tabung yang
positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham. Selanjutnya ditentukan nilai Angka Paling Memungkinkan APM berdasarkan tabung-tabung
EC yang positif dengan menggunakan Angka Paling Memungkinkan APM. Nilainya dinyatakan sebagai APMg faecal coliform.
c Uji penegasan E. coli confirmed E. coli
Tabung-tabung EC Broth positif diambil dan digoreskan ke LEMB agar dengan menggunakan jarum ose, kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu
35
o
C. Koloni E. coli akan memberikan ciri yang khas, yaitu terdapat warna hitam pada bagian tengah dengan atau tanpa hijau metalik. Beberapa koloni typical
Escherichia colidiambil dari masing-masing cawan LEMB dan digoreskan ke media PCA miring dengan jarum tanam, kemudian diinkubasi selama 24 jam pada
suhu 35
o
C. Jika tidak ada koloni yang khas typical, pindahkan satu atau lebih koloni yang tidak khas typical E. coli ke media PCA miring.
d Uji morfologi
Prosedur uji morfologi dilakukan dengan pewarnaan gram dari setiap koloni Escherichia coli terduga. Biakan diambil dari PCA yang telah diinkubasi selama
24 jam. Dengan menggunakan mikroskop, bakteri E. coli termasuk bakteri gram negatif, berbentuk batang pendek atau coccus.
e Uji biokimia
1. Produk indol I
Sebanyak satu ose E. coli dari PCA miring yang diduga positif diambil dan dilakukan inokulasi ke dalam tryptone Broth serta diinkubasi selama 24 jam pada
suhu 35
o
C. Uji Indol dilakukan dengan menambahkan 0,2 mL- 0,3 mL pereaksi kovacs. Reaksi menunjukkan positif jika terbentuk cincin merah pada lapisan
bagian atas media dan negatif jika terbentuk cincin warna kuning. 2.
Uji voges proskauer VP Sebanyak satu ose koloni E. coli dari PCA miring yang diduga positif diambil
dan dilakukan inokulasi ke dalam MRVP Broth serta diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35
o
C, dipindahkan 1 ml dari setiap MRVP Broth yang tumbuh ke tabung reaksi ukuran 13 mm 100 mm steril dan ditambahkan 0,6 mL larutan
alpha naphtol dan 0,2 mL 40 KOH, dan dikocok. Untuk mempercepat reaksi ditambahkan sedikit Kristal keratin. Selanjutnya dikocok kembali dan didiamkan
selama 2 jam. Reaksi menunjukkan positif jika terbentuk warna merah muda eosin sampai merah mirah delima ruby
3. Uji methyl red MR
Media MRVP Broth di atas diinkubasi kembali selama 48 jam pada suhu 35
o
C. Selanjutnya ditambahkan 5 tetes indikator methyl red pada setiap MRVP Broth. Reaksi positif jika terbentuk warna merah dan negatif jika terbentuk warna
kuning. 4.
Uji sitrat C Sebanyak satu ose dari PCA miring digoreskan ke permukaan simmon citrate
agar, kemudian diinkubasi selama 96 jam pada suhu 35
o
C. Reaksi positif jika terjadi pertumbuhan dan media berubah menjadi warna biru, reaksi negatif jika
tidak ada pertumbuhan dan media tetap hijau. 5.
Produksi gas dari laktosa Sebanyak satu ose dari PCA miring diinokulasikan ke dalam LTB, dan
diinkubasikan selama 48 jam pada suhu 35
o
C. Reaksi positif jika menghasilkan gas pada tabung durham. Interpetasi hasil pengujian E. coli disajikan pada Tabel
2. Tabel 2 Interpetasi hasil pengujian bakteri E. coli SNI 01-2332.1-2006
Kriteia Biotipe 1
Biotipe 2 Gas pada tabung LTB
Indol MR
VP Citrate
Uji morfologi +
+ +
- -
Gram negatif, bentuk batang pendek berspora
+ -
+ -
- Gram negatif, bentuk batang
pendek tidak berspora
3.5 Penentuan Aktivitas Air a