e Analisis kadar karbohidrat AOAC 2005
Kadar karbohidrat dilakukan secara by difference, yaitu hasil pengurangan dari 100 dengan kadar air, abu, protein, dan lemak sehingga kadar karbohidrat
tergantung pada faktor pengurangan. Kadar karbohidrat dapat dihitung menggunakan rumus:
Karbohidrat = 100 - abu + air + lemak + protein
3.4.3 Analisis asam lemak
AOAC 2005
Analisis yang digunakan memiliki prinsip mengubah lemak menjadi turunannya, yaitu dalam bentuk metil ester sehingga dapat terdeteksi oleh alat
kromatografi. Gas chromatography GC memiliki prinsip kerja dalam pemisahan antara gas dan lapisan tipis cairan berdasarkan perbedaan jenis bahan dan suhu
bahan. Hasil analisis akan terekam dalam suatu lembaran yang terhubung dengan rekorder dan ditunjukkan melalui beberapa puncak pada waktu retensi tertentu
sesuai dengan karakter masing-masing asam lemak. Sebelum melakukan injeksi metil ester, terlebih dahulu lemak diekstraksi dari bahan mentah, lalu dilakukan
metilasi sehingga terbentuk metil ester dari masing-masing asam lemak yang didapat. Analisis asam lemak dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain
ekstraksi lemak, metilasi, injeksi, dan identifikasi kromatogram hasil analisis. a
Tahap ekstraksi lemak Tahap ekstraksi lemak dilakukan menggunakan pelarut non polar petroleum
ether dengan metode soxhlet. Bobot contoh yang ditimbang sebanyak 7-10 g bahan untuk memperoleh lemak dan hasilnya dalam bentuk minyak.
b Pembentukan metil ester metilasi
Tahap metilasi untuk membentuk senyawa turunan dari lemak menjadi metil esternya. Metilasi dilakukan dengan merefluks lemak di atas penangas air dengan
pereaksi berturut-turut NaOH-metanol 0,5 N; boron trifluorida BF
3
; dan isooktan. Sebanyak kurang lebih 0,02 g minyak dari sampel dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan ditambahkan 1 ml NaOH-metanol 0,5 N lalu dipanaskan dalam penangas air selama 20 menit pada suhu 80 °C, kemudian didinginkan. Sebanyak
2 ml BF
3
ditambahkan ke dalam tabung lalu tabung dipanaskan kembali pada
waterbath dengan suhu 80 °C selama 20 menit, kemudian didinginkan. Sebanyak 2 ml NaCl jenuh dan 1 ml isooktan ditambahkan kemudian dikocok. Larutan
isooktan pada fase atas larutan dipindahkan dengan bantuan pipet tetes ke dalam vial gelas 2 ml yang didalammya sudah terdapat Na
2
SO
4
. Sebanyak 1 µl sampel diinjeksi ke dalam injektor gas chromatography. Asam lemak yang ada dalam
metil ester akan diidentifikasi menggunakan flame ionization detector FID atau detektor ionisasi nyala dan respon yang ada akan tercatat oleh rekorder dalam
bentuk kromatrogram peak. c
Identifikasi asam lemak Identifikasi asam lemak dilakukan dengan menyetarakan waktu retensi
sampel yang sama dengan waktu retensi standar menunjukkan komponen yang sama dengan standar tersebut. Analisis kuantitatif dihitung dengan rumus:
Area sampel x Konsentrasi standar x 1 ml Kadar asam lemak bb = Area standar
x 100 Bobot daging ikan cobia g
3.4.4 Analisis kolesterol dengan GLC AOAC 2005