lxxiv
6.2.2. Saluran tataniaga 2
Pada pola saluran tataniaga ke dua tidak ada sedikitpun peran pedagang pengumpul desa PPD sebagai penyalur jamur tiram putih hasil panen para petani.
Para petani menjual langsung hasil panen kepada masyarakat sekitar konsumen di Desa Cipendawa dengan harga rata-rata mencapai Rp 7.000, atau sama dengan
harga jual petani kepada pedagang pengumpul. Walaupun dengan volume yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan saluran pertama, namun penjualan dengan
pola seperti ini selalu terjadi setiap hari. Volume produksi jamur tiram putih yang dijual pada saluran ini adalah rata-rata 45 kg per hari atau sekitar sepuluh persen
dari total produksi jamur tiram putih yang diproduksi para petani di Desa Cipendawa.
Masyarakat yang membeli langsung jamur tiram putih dari para petani merupakan konsumen akhir, yaitu pihak rumah tangga di tempat penelitian yang
mengkonsumsi jamur tiram putih tersebut sebagai salah satu bahan pangan rumah tangga sehari-hari atau dengan kata lain jamur tiram putih tersebut dibeli tidak
untuk dijual kembali menjadi produk turunan. Masyarakat secara langsung datang ke rumah atau kumbung produksi milik petani untuk membeli jamur tiram putih.
Pada umumnya untuk satu orang petani rata-rata dapat menjual sekitar lima sampai sepuluh kilogram jamur tiram putih per hari. Adapun sistem pembelian yang
dilakukan oleh masyarakat sekitar adalah sistem tunai sesuai dengan harga pasar yang terjadi dan atas kesepakatan kedua belah pihak tawar menawar.
6.3. Fungsi-fungsi Tataniaga Pada Setiap Lembaga Tataniaga
Lembaga- lembaga yang terlibat dalam tataniaga jamur tiram putih di lokasi penelitian adalah pedagang pengumpul desa PPD atau lebih dikenal dengan petani
pengumpul, pedagang besargrosir dan pedagang pengecer. Melalui kegiatannya, pihak-pihak tersebut menjalankan fungsi- fungsi tataniaga untuk memperlancar
proses penyampaian barang yang menjadi komoditas perdagangannya. Pada dasarnya fungsi-fungsi dalam tataniaga dapat dikategorikan menjadi tiga fungsi
yaitu: fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas.
lxxv Fungsi pertukaran merupakan kegiatan yang memperlancar kegiatan
perpindahan hak milik dari komoditas yang dipasarkan. Fungsi pertukaran dari fungsi tataniaga terdiri dari fungsi penjualan dan fungsi pembelian. Fungsi
pembelian merupakan penetapan mengenai jumlah dan kualitas yang akan dibeli, sedangkan fungsi penjualan adalah fungsi yang meliputi keputusan penjualan, cara-
cara penjualan agar mendapatkan pembeli yang banyak pada tingkat harga yang menguntungkan.
Fungsi fisik adalah kegiatan yang berhubungan dengan kegunaan bentuk, tempat dan waktu. Fungsi fisik meliputi pengolahan, penyimpanan dan
pengangkutan. Adapun fungsi fasilitas adalah kegiatan yang ditujukan untuk memperlancar kegiatan pertukaran yang mencakup semua tindakan yang
berhubungan dengan kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen. Lembaga- lembaga tataniaga jamur tiram putih di Desa Cipendawa
menggunakan fungsi- fungsi tataniaga yang dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Fungsi- Fungsi Lembaga-Lembaga Tataniaga Jamur Tiram Putih di Desa
Cipendawa.
Saluran dan Lembaga
Tataniaga Fungsi- fungsi Tataniaga
Pertukaran Fisik Fasilitas
Jual Beli
Angkut Simpan
Sortasi, Grading
Risiko Biaya Informasi
pasar
Saluran I
- Petani √ - - - √ - √
√ - PPD
√ √
√ - - - √ √
- Pd Grosir √
√ √ - √ - √
√ - Pengecer
√ √
√ - - - √ √
Saluran II
- Petani √ - - - - - √
√
Keterangan : PPD = Pedagang Pengumpul Desa Pd = Pedagang
√ = Melakukan fungsi tataniaga - = Tidak melakukan fungsi tataniaga
Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa fungsi pertukaran yaitu fungsi penjualan dilakukan oleh seluruh lembaga tataniaga yang terkait pada saluran
tataniaga yang terjadi di Desa Cipendawa mulai dari petani hingga pengecer. Adapun untuk fungsi pembelian tidak dilakukan oleh petani, hanya dilakukan oleh
lembaga - lembaga perantara yaitu mulai dari pedagang pengumpul desa PPD sampai pedagang pengecer. Fungsi fisik merupakan tindakan yang langsung
berhubungan dengan barang dan jasa sehingga menimbulkan kegunaan bentuk,
lxxvi tempat dan waktu yang terdiri dari kegiatan pengangkutan, pengolahan dan
penyimpanan. Fungsi pengangkutan merupakan kegiatan perencanaan jenis alat yang digunakan, volume yang diangkut dan waktu pengangkutan yang tepat. Fungsi
pengangkutan antara pedagang pengumpul desa PPD, pedagang besar Grosir serta pedagang pengecer adalah fungsi pengangkutan menggunakan kendaraan.
Pengangkutan yang digunakan oleh PPD adalah kendaraan sepeda motor sebagai alat angkut dalam membawa komoditas jamur tiram putih tersebut dari lokasi
masing-masing petani. Sedangkan alat pengangkutan yang digunakan oleh pedagang besargrosir adalah kendaraan jenis pick up. Adapun petani yang ada di
Desa Cipendawa tidak melakukan fungsi pengangkutan. Fungsi penyimpanan tidak dilakukan oleh semua lembaga tataniaga karena dipengaruhi oleh sifat jamur yang
bersifat perishable mudah rusak sehingga membutuhkan penanganan yang cepat. Fungsi fasilitas adalah semua tindakan yang bertujuan untuk memperlancar
kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen yang terdiri dari fungsi standarisasi, pembiayaan, penanggungan risiko, informasi pasar dan juga
fungsi grading. Fungsi standarisasi merupakan kegiatan pengelompokan barang sesuai dengan penentuan mutu yang diinginkan konsumen. Kegiatan fungsi
standarisasi ini di tempat penelitian kadang kadang dilakukan karena pada umumnya ukuran jamur tiram putih yang dipanen seragam. Fungsi pembiayaan
merupakan penyediaan sejumlah uang untuk kegiatan transaksi pembayaran. Fungsi penanggungan risiko adalah penerimaan atas kerugian yang mungkin terjadi.
Sedangkan untuk fungsi informasi pasar meliputi perkembangan harga yang berlaku.
6.3.1. Petani
Petani responden yang diteliti melakukan penjualan ke pedagang pengumpul desa PPD yang beroperasi di tempat penelitian. Selain itu, petani
responden juga melakukan penjualan langsung kepada masyarakat sekitar konsumen akhir di tempat penelitian. Petani yang menjual ke PPD berjumlah
sembilan orang petani atau 100 persen dari total petani responden yang melakukan fungsi penjualan. Jumlah jamur tiram putih yang dijual kepada PPD rata-rata
sebanyak 385 kg per hari. Pedagang pengumpul desa PPD mengambil sendiri jamur tiram putih hasil panen dari tempat masing-masing petani.
lxxvii Petani responden yang melakukan fungsi penjualan langsung ke konsumen
akhir sebanyak lima orang atau sekitar 56 persen dari total petani responden. Petani responden tersebut melakukan penjualan langsung ke konsumen akhir tanpa
melalui perantara PPD, pedagang besargrosir maupun pedagang pengecer. Transaksi ini terjadi karena petani dengan masyarakat sekitar sebagai konsumen
menjadi langganan dengan adanya ikatan kekeluargaan dan rasa saling percaya antara keduanya. Petani melakukan kegiatan pemanenan sendiri, serta menjual
secara langsung kepada konsumen dengan tujuan memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada harus menjualnya terlebih dahulu ke pedagang pengumpul
desa PPD. Fungsi fisik yang berupa kegiatan pengangkutan jamur tiram putih hasil
panen tidak dilakukan petani karena pedagang pengumpul desa PPD sendiri yang mengangkut hasil panen petani di tempat petani masing-masing. Fungsi fasilitas
yang dilakukan oleh petani responden adalah berupa penanggungan risiko, pembiayaan dan informasi. Fungsi penanggungan risiko yang dihadapi petani
responden adalah berupa penurunan harga jual jamur tiram putih. Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh petani adalah berupa penyediaan modal untuk
melakukan usaha budidaya jamur tiram putih yang berupa biaya produksi. Selain melakukan fungsi pembiayaan, petani juga melakukan fungsi informasi pasar.
Fungsi ini berupa perkembangan harga jual jamur tiram putih yang diperoleh dari pedagang atau informasi dari pasar.
6.3.2. Pedagang Pengumpul Desa PPD
Pedagang pengumpul desa PPD yang ada di Desa Cipendawa berasal dari warga dari desa tersebut yang berprofesi juga sebagai petani jamur tiram putih.
Pedagang pengumpul desa PPD melakukan fungsi pertukaran, fisik, dan fasilitas. Fungsi pertukaran yang dilakukan berupa kegiatan pembelian dan penjualan jamur
tiram putih ke pedagang besargrosir melalui proses tawar menawar. Pedagang pengumpul desa PPD memberitahukan patokan harga beli petani ke pedagang
besar. Akan tetapi pada prakteknya yang lebih dominan pada penentuan harga beli ini adalah pedagang besar. Oleh karena itu, secara tidak langsung pedagang besar
sudah menguasai informasi harga yang berlaku di pasar.
lxxviii Fungsi fisik berupa kegiatan pengangkutan jamur tiram putih yang
dikumpulkan dari para petani dilakukan dengan mengunakan alat pengangkutan berupa sepeda motor. Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh PPD berupa fungsi
penanggungan risiko, pembiayaan dan informasi pasar. Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh PPD adalah berupa penyediaan modal untuk melakukan pembelian
jamur tiram putih dari petani dan biaya-biaya yang diperlukan selama distribusi barang seperti pengangkutan. PPD yang terdapat di Desa Cipendawa juga
berprofesi sebagai petani. Akan tetapi beliau merupakan petani yang mempunyai modal yang cukup dalam melakukan kegiatan usaha ini. Fungsi informasi pasar
berupa informasi yang bisa diperoleh PPD mengenai perkembangan harga jual dan kualitas jamur tiram putih yang diinginkan oleh konsumen diperoleh dari pedagang
besar dan pedagang pengecer.
6.3.3. Pedagang Besar Grosir
Pedagang besargrosir yaitu pedagang yang menampung penjualan dari pedagang pengumpul desa PPD. Transaksi penjualan jamur tiram putih dilakukan
di Desa Cipendawa, dimana pedagang besar yang datang dan melakukan transaksi pembelian dengan pedagang pengumpul desa PPD. Pedagang besargrosir
melakukan pembelian dengan menggunakan alat pengangkutan pick up. Pedagang besar yang menjadi responden adalah sebanyak satu orang yang
menjadi pemasok utama kepada pedagang pengecer untuk wilayah Tangerang. Pedagang besar ini melakukan fungsi-fungsi tataniaga, mulai dari fungsi pertukaran
pembelian dan penjualan, fungsi fisik pengangkutan, dan fungsi fasilitas sortasi, pembiayaan dan informasi pasar. Fungsi pertukaran yang dilakukan yaitu
pembelian jamur tiram putih dari pedagang pengumpul desa PPD dan penjualan terhadap pedagang pengecer. Pedagang besar biasanya mempunyai PPD yang
sudah menjadi langganan. Penentuan harga antara pedagang besar dengan PPD sesuai dengan mekanisme pasar yang terjadi atau didasarkan pada harga yang
berlaku di pasar. Fungsi penjualan yang dilakukan pedagang besar terhadap pedagang pengecer adalah dengan cara penjualan bebas.
Kegiatan fungsi-fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang besar adalah berupa kegiatan penyortiran. Kegiatan penyortiran dilakukan untuk menggolongkan
ukuran serta pemisahan akibat kerusakan. Fungsi pembiayaan berupa modal yang
lxxix disediakan untuk membeli jamur tiram putih dari PPD berupa biaya retribusi.
Adapun informasi pasar berupa perkembangan harga beli dan harga jual diperoleh dari sesama pedagang besar dan pedagang pengecer serta dari mekanisme pasar
yang terjadi. Adapun sistem pembayaran yang diterapkan oleh pedagang besar terhadap pedagang pengumpul desa PPD dan pedagang pengecer adalah
pembayaran dengan sistem pembayaran tunai.
6.3.4. Pedagang Pengecer
Pedagang pengecer adalah pedagang yang berhubungan langsung dengan konsumen. Konsumen yang dimaksud adalah konsumen akhir yang tidak
melakukan fungsi tataniaga lagi berupa fungsi penjulan atau pembelian, namun murni dilakukan untuk tujuan konsumsi. Pedagang pengecer yang ada di kawasan
pasar induk Tangerang adalah pedagang terakhir yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir.
Semua fungsi-fungsi tataniaga yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas dilakukan oleh pedagang pengecer. Fungsi pertukaran berupa
kegiatan pembelian jamur tiram putih dari pedagang besar serta kegiatan penjulan berupa penjulan jamur tiram putih kepada konsumen akhir. Fungsi fisik terdiri dari
pengangkutan dan penyimpanan. Jamur tiram putih yang dibeli dari pedagang besargrosir diangkut sendiri oleh pedagang pengecer. Fungsi fasilitas yang
dilakukan oleh pedagang pengecer adalah informasi pasar. Informasi pasar berupa perkembangan harga beli dan harga jual diperoleh dari sesama pedagang pengecer
dan pedagang besar serta dari mekanisme pasar yang terjadi. Adapun sistem pembayaran yang diterapkan oleh pedagang pengecer terhadap konsumen adalah
pembayaran dengan sistem pembayaran tunai.
6.4. Analisis Struktur Pasar