Distribusi frekuensi panjang Analisis Data

Gambar 3. Bagan alir pengumpulan data dari ikan contoh Modifikasi Adisti 2010

3.4. Analisis Data

3.4.1. Distribusi frekuensi panjang

Sebaran frekuensi panjang adalah distribusi ukuran panjang pada kelompok panjang tertentu. Sebaran frekuensi panjang didapatkan dengan menentukan selang kelas, nilai tengah kelas, dan frekuensi dalam setiap kelompok panjang. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis sebaran frekuensi panjang menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1 Menentukan nilai maksimum dan nilai minimum dari seluruh data panjang total ikan ekor kuning. Sampel ikan hasil tangkapan Pengukuran panjang dan bobot ikan Hubungan panjang dan bobot Faktor kondisi Pola pertumbuhan Pembedahan ikan Pengamatan dan pengukuran organ ikan Koefisien pertumbuhan Gonad ikan Jenis Kelamin Struktur anatomi Bobot gonad Jumlah Telur Diameter Telur Dihubungkan dengan ukuran Ukuran pertama kali matang gonad Nisbah kelamin TKG IKG Fekunditas Pola pemijahan Dihubungkan dengan musim Musim pemijahan Potensi reproduksi Kondisi nutrisionis Potensi tumbuh 2 Dengan melihat hasil pengamatan frekuensi pada setiap selang kelas panjang ikan ditetapkan jumlah kelas sebanyak 10 kelas dengan interval sebesar 22 mm. 3 Menentukan limit bawah kelas bagi selang kelas yang pertama dan kemudian limit atas kelasnya. Limit atas didapatkan dengan cara menambahkan lebar kelas pada limit bawah kelas. 4 Mendaftarkan semua limit kelas untuk setiap selang kelas. 5 Menentukan nilai tengah kelas bagi masing-masing kelas dengan merata- ratakan limit kelas. 6 Menetukan frekuensi bagi masing-masing kelas. Sebaran frekuensi panjang yang telah ditentukan dalam masing-masing kelas, diplotkan dalam sebuah grafik untuk melihat jumlah distribusi normalnya. Dari grafik tersebut dapat terlihat jumlah puncak yang menggambarkan jumlah kelompok umur kohort yang ada. Dapat terlihat juga pergeseran distribusi kelas panjang setiap bulannya. Pergeseran sebaran frekuensi panjang menggambarkan jumlah kelompok umur kohort yang ada. Bila terjadi pergeseran modus sebaran frekuensi panjang berarti terdapat lebih dari satu kohort. Bila terdapat lebih dari satu kohort, maka dilakukan pemisahan distribusi normal. Menurut Sparre dan Venema 1999, metode yang dapat digunakan untuk memisahkan distribusi komposit ke dalam distribusi normal adalah metode Bhattacharya 1967 in Sparre dan Venema 1999 dengan bantuan software program FiSAT II.

3.4.2. Hubungan panjang dan berat