predator, maka kuantitas sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur harus berada dalam jumlah besar.
a
b Gambar 11. Rasio kelamin ikan ekor kuning Caesio cuning berdasarkan a waktu
pengamatan dan b selang kelas panjang
4.5.2. Tingkat kematangan gonad
Ikan ekor kuning, baik jantan maupun betina mencapai ukuran matang gonad TKG IV pada ukuran selang kelas 176-197 mm Gambar 12. Namun
apabila dilihat secara keseluruhan, ikan ekor kuning jantan cenderung lebih cepat matang gonad dibanding ikan ekor kuning betina. Hal ini dapat diketahui dari ikan
ekor kuning jantan yang sudah mencapai TKG III pada ukuran selang kelas 110-131 mm.
Tingkat kematangan gonad I sampai IV untuk ikan ekor kuning jantan dapat ditemukan di setiap waktu pengamatan Gambar 13. Namun hal ini berbeda
dengan ikan ekor kuning betina. Persentase ikan ekor kuning betina dengan TKG III dan IV sangat sedikit. Bahkan pada waktu pengamatan III 26 Mei 2010 tidak
1 2
3 4
5 6
7
28A 12M
26M 09JN
23JN 07JL
Ra si
o K
e la
mi n
J B
Waktu Pengamatan
1 2
3 4
5 6
7 8
Ra si
o K
e la
mi n
J B
Selang Kelas Panjang mm
ditemukannya ikan ekor kuning betina dengan TKG III maupun IV. Selain itu, baik ikan ekor kuning jantan dan betina didominasi oleh ikan dengan TKG I dan II.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, hal ini dapat diduga karena pada saat pengamatan berlangsung, populasi ikan ekor kuning diduga bukan dalam
kondisi musim pemijahan.
a
b Gambar 12. Tingkat kematangan gonad ikan ekor kuning Caesio cuning
a jantan dan b betina berdasarkan selang kelas panjang
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
T in
gka t
K e
ma ta
n ga
n Go
n a
d
Selang Kelas Panjang mm
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
♂
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
T in
gka t
K e
ma ta
ga n
Go n
a d
Selang Kelas Panjang mm
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
♀
a
b Gambar 13. Tingkat kematangan gonad ikan ekor kuning Caesio cuning a
Jantan dan b betina berdasarkan waktu pengamatan
4.5.3. Indeks kematangan gonad
Indeks kematangan gonad IKG merupakan suatu informasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam gonad secara kuantitatif. Melalui IKG
ini dapat dinyatakan adanya perubahan yang terjadi dalam gonad. Nilai indeks kematangan gonad ikan ekor kuning berdasarkan waktu pengamatan di wilayah
Kepulauan Seribu cenderung berfluktuatif Gambar 14. Indeks kematangan gonad ikan ekor kuning jantan dan betina memiliki nilai rata-rata yang hampir sama.
Nilai IKG ikan ekor kuning betina lebih kecil dibanding ikan ekor kuning jantan
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
28A 12M
26M 09JN
23JN 07JL
T in
gka t
K e
ma ta
n ga
n Go
n a
d
Waktu Pengamatan
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
♂
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
28A 12M
26M 09JN
23JN 07JL
T in
gkt K
e ma
ta n
ga n
Go n
a d
Waktu Pengamatan
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
♀
pada waktu pengamatan III 26 Mei 2010 dan V 23 Juni 2010. Hal ini berarti bobot gonad ikan ekor kuning betina pada saat itu lebih kecil dibanding ikan ekor kuning
jantan.
Gambar 14. Indeks kematangan gonad ikan ekor kuning Caesio cuning berdasarkan waktu pengamatan
Umumnya bobot gonad akan bertambah seiring dengan bertambahnya ukuran gonad dan diameter telur. Hal ini sesuai dengan yang disajikan pada
Gambar 15. Terlihat bahwa nilai IKG ikan ekor kuning betina cenderung lebih besar dibanding ikan ekor kuning jantan. Peningkatan nilai IKG seiring dengan
meningkatnya TKG merupakan hal yang lazim terjadi. Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya TKG menyebabkan ukuran diameter telur dan bobot gonad juga
meningkat. Meningkatnya bobot gonad menyebabkan nilai IKG meningkat. Hal ini didukung dengan pernyataan Effendie 1997 yang menyatakan bahwa bobot
gonad akan mencapai maksimum sesaat sebelum ikan akan memijah dan nilai IKG akan mencapai maksimum pada kondisi tersebut. Berdasarkan uji-t dengan
perbedaan dua rata-rata yang berbeda yang menggunakan selang kepercayaan 95, menghasilkan bahwa nilai IKG jantan tidak berbeda nyata dengan nilai IKG
betina.
-0,01 -0,005
0,005 0,01
0,015 0,02
28A 12M
26M 09JN
23JN 07JL
In d
e k
s K
e ma
ta n
ga n
Go n
a d
Waktu Pengamatan
Jantan Betina
Gambar 15. Indeks kematangan gonad ikan ekor kuning Caesio cuning berdasarkan tingkat kematangan gonad
4.5.4. Fekunditas