4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Distribusi Frekuensi Panjang
Ikan ekor kuning yang diamati selama penelitian berjumlah 300 ekor, dengan panjang yang bervariasi setiap pengamatan. Ukuran panjang minimum
dan maksimum ikan ekor kuning yang diamati selama pengamatan adalah 110 mm dan 325 mm. Secara keseluruhan diketahui bahwa frekuensi tertinggi ikan ekor
kuning jantan dan betina ada pada selang kelas 132-153 mm Gambar 4.
Gambar 4. Sebaran frekuensi panjang ikan ekor kuning Caesio cuning secara total
Gambar 4 memperlihatkan bahwa ikan ekor kuning jantan memiliki jumlah
yang lebih banyak dibanding ikan ekor kuning betina. Menurut Lagler et al. 1977 perbedaan ukuran antar jenis kelamin ini dapat disebabkan oleh faktor genetik.
Ikan yang berukuran besar memiliki frekuensi paling sedikit. Diduga ikan-ikan ini merupakan induk ikan ekor kuning pada populasi. Sebaran frekuensi ikan ekor
kuning tiap waktu pengambilan contoh disajikan pada Gambar 5. Berdasarkan Gambar 5 dapat terlihat pergeseran sebaran ukuran panjang ke
arah kanan. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya pertumbuhan pada populasi ikan ekor kuning. Rata-rata panjang ikan ekor kuning setiap waktu pengambilan
contoh adalah sebagai berikut; 14,97 cm, 15,89 cm, 16,61 cm, 17,94 cm, 18,55 cm, dan 19,91 cm.
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Fr e
k u
e n
si
Selang Kelas Panjang mm
Jantan Betina
Gambar 5. Sebaran frekuensi ukuran panjang ikan ekor kuning Caesio cuning setiap waktu pengamatan
Pertambahan rata-rata panjang setiap waktu pengambilan contoh ini juga dapat mengindikasikan bahwa adanya pertumbuhan pada populasi ikan ekor
kuning. Dengan adanya pertumbuhan dalam interval waktu yang singkat maka diduga bahwa ikan ekor kuning memiliki laju pertumbuhan yang relatif kecil.
4.2.
Parameter Pertumbuhan L
∞
, K dan t
Parameter pertumbuhan Von Bertalanffy L
∞
dan K diketahui dengan menggunakan metode Ford-Walford. Metode Ford Walford dapat digunakan
karena data diambil pada interval waktu yang tetap yaitu dua minggu selama tiga bulan. Pada Tabel 3 disajikan parameter pertumbuhan L
∞
dan K metode Ford- Walford dan umur teoritis saat panjang ikan sama dengan nol t
. Tabel 3. Parameter pertumbuhan L
∞
, K dan t ikan ekor kuning Ceasio cuning
Contoh Ikan Parameter Pertumbuhan
K per tahun L
∞
mm t tahun
Total 0,49
334,43 -1,0449
Jantan 0,49
334,43 -1,0449
Betina 0,47
334,43 -1,0911
Berdasarkan hasil analisis parameter pertumbuhan L
∞
dan K dengan menggunakan metode ELEFAN 1 dalam program FiSAT II, serta penghitungan
secara langsung nilai t , diketahui persamaan Von Bartalanffy untuk ikan ekor
kuning adalah Lt = 334,43 1-e
-0,49t+1,0449
. Terlihat koefisien pertumbuhan ikan ekor kuning jantan lebih besar dibanding ikan ekor kuning betina. Hal ini berarti ikan
ekor kuning jantan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibanding ikan ekor kuning betina dalam mendekati nilai L
∞
. Ikan jantan biasanya mempunyai nilai K yang lebih besar daripada ikan betina. Perbedaan laju pertumbuhan ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor internal yakni faktor genetik dan ukuran tubuh ikan. Tabel 4 memperlihatkan perbedaan nilai parameter pertumbuhan pada
waktu penelitian yang berbeda. Tabel 4. Parameter pertumbuhan ikan ekor kuning Caesio cuning dari dua waktu
penelitian di Kepulauan Seribu Sumber
Parameter Pertumbuhan Periode Pengambilan K per tahun L
∞
mm Data
Penelitian ini Habibun 2011 0,49
334,43 April
– Juli 2010
Harmiyati 2009
0,55 303,00
Maret – Mei 2009
Nilai koefisien pertumbuhan yang didapat oleh Harmiyati 2009 lebih besar. Hal ini berarti pertumbuhan ikan pada saat itu lebih cepat untuk mendekati
nilai L
∞
. Perbedaan nilai parameter pertumbuhan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni faktor internal seperti umur, parasit dan penyakit, serta
faktor eksternal seperti jumlah dan ukuran makanan yang tesedia serta lingkungan perairan pada saat itu Effendie 1997. Perbedaan parameter petumbuhan ini juga
dapat terjadi karena adanya perbedaan jumlah ikan yang diambil saat pengambilan contoh. Pada Gambar 6 disajikan kurva pertumbuhan ikan ekor kuning dengan
memplotkan umur tahun dan panjang teoritis mm.
Gambar 6. Kurva pertumbuhan ikan ekor kuning Caesio cuning Kurva pertumbuhan Gambar 6 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan
ikan selama rentang hidupnya tidak sama. Ikan muda memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ikan tua mendekati L
∞
. Kurva diatas juga menyatakan bahwa pada populasi, ikan ekor kuning akan mendekati nilai L
∞
pada saat mencapai umur 8 bulan dan akan mencapai nilai L
∞
pada saat mencapai umur 22 bulan. Walaupun dengan laju pertumbuhan yang kecil, ikan akan tetap
mengalami pertumbuhan panjang bahkan dalam kondisi faktor lingkungan yang tidak mendukung. Peningkatan ukuran panjang umumnya tetap berlangsung
walaupun ikan mungkin dalam keadaan kekurangan makanan Busacker et al. 1990 in
Harmiyati 2009. Gambar 6 juga memperlihatkan ikan ekor kuning sudah mencapai ukuran tangkap pada umur 2 bulan.
50 100
150 200
250 300
350 400
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22
P a
n ja
n g
mm
Umur bulan
Lt = 334,43 1-e
-0,49t+1,0449
Pertumbuhan memiliki karakteristik tertentu pada masing-masing kelompok ikan. Pada periode ini variasi yang sangat bergantung pada suplai
makanan Nikolsky 1963. Petumbuhan ikan dan organisme lainnya menurut Pauly 1998 in Harmiyati 2009 didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan pada
daerah pemangsaan yang berbeda dihubungkan dengan ukuran tubuh dan ini merupakan proses kunci dibalik sejarah hidup organisme yang lebih spesifik.
4.3. Hubungan Panjang dan Bobot