Rasio kelamin Indeks kematangan gonad Fekunditas Ukuran ikan pertama kali matang gonad Mortalitas dan laju eksploitasi E

Umur teoritis ikan pada saat panjang sama dengan nol dapat diduga secara terpisah menggunakan persamaan empiris Pauly Pauly 1983:       K L t log 038 , 1 log 2752 , 3922 , log      10

3.4.5. Rasio kelamin

Rasio kelamin dihitung dengan menggunakan ikan yang sudah dalam tahap tingkat kematangan gonad IV, yakni ikan-ikan yang sudah siap dalam proses pemijahan. Rasio kelamin pada kali ini dihitung dengan menggunakan rumus Effendie 1979: 100   B A P j P j = proporsi jenis A = jumlah jenis ikan tertentu jantanbetina B = jumlah total individu ikan yang ada

3.4.6. Indeks kematangan gonad

Indeks kematangan gonad IKG dicari dengan menggunakan rumus Effendie 1997: 100   BT BG IKG IKG = indeks kematangan gonad BG = berat gonad gram BT = berat total ikan gram

3.4.7. Fekunditas

Fekunditas ikan ditentukan dengan menggunakan cara gabungan antara gravimetrik dengan volumetrik dan dihitung dengan menggunakan rumus Effendie 1997: Q X V G F    F = fekunditas G = berat gonad gram V = volume pengenceran cc X = jumlah telur tiap cc Q = berat telur contoh gram

3.4.8. Ukuran ikan pertama kali matang gonad

Ukuran pertama kali matang gonad dihitung menggunakan persamaan Spearman-Karber Udupa 1986 in Najamuddin et. al. 2004 sebagai berikut:             n i i k p x x x m 1 2 m = Logaritma dari kelas panjang pada kematangannya yang pertama x = Selisih logaritma dari pertambahan nilai tengah panjang k = Jumlah kelas panjang x k = Logaritma nilai tengah panjang dimana ikan 100 matang gonad atau dimana pi = 1 p i = Proporsi ikan matang gonad pada kelas panjang ke-i Nilai variance dari persamaan ini adalah:            n i i i i n q p x Ragam 1 2 1 p i = Proporsi ikan matang gonad pada kelas panjang ke-i n i = Jumlah ikan pada selang kelas panjang ke-i q i = 1 - p i Selang kepercayaan 95 yaitu: Ragam z m 2   Ukuran pertama kali matang gonad ikan L m dapat diduga dengan menggunakan antilog nilai m.

3.4.9. Mortalitas dan laju eksploitasi E

Laju motalitas total Z diduga dengan menggunakan metode Jones Van Zalinge yang dikemas dalam program FiSat II. Nilai Z diduga dengan pendekatan rumus empiris Pauly 1980 in Sparre Venema 1999 sebagai berikut: T K L M ln 436 , ln 6543 , ln 279 , 0152 , ln       ln M e M  M = Mortalitas alami L ∞ = Panjang asimtotik pada persamaan pertumbuhan Von Bartanffy K = Koefisien pertumbuhan pada persamaan pertumbuhan Von Bartalanffy T = Rata-rata suhu permukaan air o C Laju mortalitas penangkapan F dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: F = Z – M Laju eksploitasi ditentukan dengan membandingkan mortalitas penangkapan F terhadap mortalitas total Z Pauly 1984 sebagai berikut: Z F M F F E    F = Mortalitas penangkapan Z = Mortalitas total M = Mortalitas alami

3.4.10. Penetapan ukuran mata jaring